Dinasti Song: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
k rrt
OrophinBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Cina Daratan +Tiongkok Daratan, -Bahasa Cina|Cina +Bahasa Tionghoa|Tionghoa, -Bahasa Cina +Bahasa Tionghoa, -Partai Komunis Cina +Partai Komunis Tiongkok, -PKC +PKT, -Tiongkok|Cina +Tiongkok|Tiongkok, -Tiongkok|ROC +Tio...
Baris 85:
 
[[Berkas:Song Taizu.jpg|thumb|left|200px|[[Kaisar Song Taizu]] (memerintah 960–976) dalam sebuah lukisan potret istana]]
Kerajaan Song memiliki hubungan diplomatik dengan kerajaan [[Dinasti Chola|Chola di India]], [[Kekhalifahan Fatimiyah|Fatimiyah di Mesir]], [[Sriwijaya]], dan kerajaan-kerjaan mitra dagang lainnya.<ref>{{Harvnb|Hall|1985|p=23}}</ref><ref>{{Harvnb|Sastri|1984|pp=173, 316}}</ref><ref>{{Harvnb|Shen|1996|p=158}}</ref><ref name="brose 2008 258">{{Harvnb|Brose|2008|p=258}}</ref>. Dari awal sejak didirikannya oleh Taizu, Dinasti Song secara bergantian terlibat dalam peperangan dan hubungan diplomasi dengan bangsa [[Khitan]] dari [[Dinasti Liao]] di Timur Laut dan bangsa [[Tangut]] dari [[Dinasti Xia Barat]] di Barat Laut. Dinasti Song menggunakan kekuatan militer dalam usahanya menumpas Dinasti Liao dan merebut kembali ''Enam belas Prefektur'', daerah kekuasaan Khitan yang dianggap sebagai bagian dari CinaTiongkok.<ref name="mote 1999 69">{{Harvnb|Mote|1999|p=69}}.</ref> Namun, tentara Song berhasil didesak oleh tentara Liao yang terlibat dalam kampanye perang agresif selama bertahun-tahun di daerah utara Song. Hal ini berhenti pada tahun 1005 dengan ditandatanganinya perjanjian Shanyuan. Bangsa Cina kemudian dipaksa membayar upeti kepada bangsa Khitan, walaupun pembayaran upeti ini tidak memberikan dampak yang besar bagi ekonomi Song karena bangsa Khitan sangat bergantung pada impor barang dari Dinasti Song.<ref name="ebrey et al 2006 154">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=154}}.</ref> Dinasti Song berhasil memenangkan beberapa peperangan dengan bangsa Tangut pada awal abad ke-11. Kemenangan ini mencapai puncaknya di bawah arahan Jenderal [[Shen Kuo]] (1031–1095), yang juga seorang cendekiawan dan negarawan.<ref name="sivin III 8">{{Harvnb|Sivin|1995|p=8}}.</ref> Namun, operasi militer ini pada akhirnya gagal oleh karena salah seorang rival Shen tidak mematuhi perintah langsung dan daerah yang berhasil direbut dari Xia Barat pada akhirnya lepas.<ref name="sivin III 9">{{Harvnb|Sivin|1995|p=9}}.</ref> Terdapat pula perang yang signifikan melawan [[Dinasti Lý]] dari [[Vietnam]] dari tahun 1075 sampai dengan tahun 1077 dikarenakan sengketa wilayah perbatasan dan diputusnya hubungan dagang dengan kerajaan [[Đại Việt]].<ref name="anderson 2008 207">{{Harvnb|Anderson|2008|p=207}}.</ref> Setelah tentara Lý berhasil memberikan kerusakan parah dalam serangannya di [[Guangxi]], komandan Song Guo Kui (1022–1088) kemudian membalas dengan menyerang balik sampai sejauh Thăng Long (sekarang [[Hanoi]]).<ref>{{Harvnb|Anderson|2008|p=208}}.</ref> Oleh karena kerugian besar yang ditanggung oleh kedua belah pihak, Komandan Lý Thường Kiệt (1019–1105) kemudian menawarkan perjanjian damai dan mengizinkan kedua belah pihak mundur dari peperangan. Daerah-daerah yang berhasil direbut oleh Song dan Lý kemudian dikembalikan ke pihak masing-masing bersama dengan para tahanan perang pada tahun 1082.<ref name="anderson 2008 208 209">{{Harvnb|Anderson|2008|p=208–209}}.</ref>
 
[[Berkas:Oreiller Guimet 291171.jpg|thumb|left|200px|Sebuah bantal yang berasal dari Dinasti Song Utara abad ke-12]]
Baris 110:
 
[[Berkas:Huang Tingjian Fu Bo Shen Ci.jpg|thumb|right|220px|Sebuah [[Kaligrafi Cina|kaligrafi]] karya [[Huang Tingjian]] (1045–1105)]]
Pada periode Dinasti Song, agama memiliki peranan yang penting terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat CinaTionghoa dan literatur-literatur bertopik spiritual sangatlah populer.<ref name="ebrey et al. 2006 172">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=172}}.</ref> Dewa-dewi [[Taoisme]], [[Buddhisme]], dan [[Kepercayaan tradisional Tionghoa]], beserta roh-roh leluhur disembah dengan memberikan sesajian. Tansen Sen menyatakan bahwa lebih banyak [[Bhikkhu]] dari [[India]] yang berkunjung ke Tiongkok semasa Dinasti Song daripada semasa [[Dinasti Tang]] (618–907).<ref name="sen 2003 13">{{Harvnb|Sen|2003|p=13}}.</ref> Dengan banyaknya pendatang asing yang berkunjung ke Tiongkok untuk berdagang ataupun berimigrasi tinggal di sana, berbagai agama-agama asing juga masuk ke Tiongkok. Bangsa-bangsa asing yang ada di Tiongkok pada saat itu meliputi bangsa Timur Tengah yang beragama muslim, [[Yahudi Kaifeng]], dan [[Maniisme|bangsa Persia yang beragama Maniisme]].<ref>{{Harvnb|Gernet|1962|pp=82–83}}.</ref><ref name="Needham, Volume 4, Part 3, 465.">{{Harvnb|Needham|1986d|p=465}}.</ref>
 
Masyarakat Song terlibat dalam kehidupan rumah tangga dan sosial yang vibran dan menikmati berbagai jenis festival publik seperti [[festival Lampion]] dan [[festival Qingming]]. Terdapat perempatan-perempatan hiburan di kota-kota besar yang menyediakan hiburan sepanjang malam. Terdapat pula dalang boneka, pemain akrobat, aktor teater, penelan pedang, penjinak ular, pendongeng, penyanyi dan pemusik, pelacur, dan tempat-tempat untuk berelaksasi seperti rumah teh, restoran, dan perjamuan besar.<ref name="ebrey et al 2006 167">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=167}}.</ref><ref name="China">{{Citation |last= |first= |year=2007 |title=China |work=[[Encyclopædia Britannica]] |url=http://www.britannica.com/eb/article-71718/China |accessdate=June 28, 2007 }}</ref><ref name="gernet 1962 222–225.">{{Harvnb|Gernet|1962|pp=222–225}}.</ref> Masyarakat berpartisipasi dalam klub-klub sosial dalam jumlah yang besar, mliputi klub minum teh, klub makanan eksotik, klub kolektor barang seni dan antik, klub pecinta kuda, klub penyair, dan klub musik.<ref name="ebrey et al 2006 167"/> [[Opera Cina|Drama teatrikal]] juga sangat populer dikalangan elit dan masyarakat umum, walaupun bahasa yang dituturkan oleh aktor di panggung adalah [[bahasa Tionghoa Klasik|bahasa Cina klasik]] dan bukanlah bahasa Cina sehari-hari.<ref name="gernet 1962 223">{{Harvnb|Gernet|1962|p=223}}.</ref><ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=162}}.</ref> Empat teater drama terbesar di Kaifeng dapat menampung hingga beberapa ribu penonton per teater.<ref name="west 1997 76">{{Harvnb|West|1997|p=76}}.</ref> Terdapat pula permainan catur [[igo]] dan [[xiangqi]] yang dimainkan di rumah untuk melewatkan waktu senggang.
Baris 151:
 
[[Berkas:Chinesischer Maler von 1238 001.jpg||thumb|left|upright|Potret pendeta Buddha [[Zen]] [[Wuzhun Shifan]] yang dilukis pada tahun 1238.]]
Dalam dunia [[filsafat]], pengaruh [[Buddhisme Cina]] telah memudar, namun pengaruhnya dalam dunia seni dan amal biara masih terasa. Buddhisme sangat memengaruhi pergerakan [[Neo-Konfusianisme]] yang dipimpin oleh [[Cheng Yi (filsuf)|Cheng Yi]] (1033–1107) dand [[Zhu Xi]] (1130–1200).<ref name="ebrey et al 2006 168"/> Konsep [[universalisme]] [[etika]] dalam Buddha [[Mahayana]] memengaruhi Fan Zhongyan dan Wang Anshi,<ref name="wright 1959 93">{{Harvnb|Wright|1959|p=93}}.</ref> sementara [[metafisika]] Buddha sangat berdampak bagi doktrin pra-Neo-Konfusianisme Cheng Yi.<ref name="ebrey et al 2006 168">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=168}}.</ref> Karya filosofis Cheng Yi sendiri pada gilirannya memengaruhi Zhu Xi. Meskipun penulisannya tidak diterima oleh rekan kontemporernya, penjelasan dan penekanan Zhu terhadap [[Empat Buku]] sebagai pengenalan Konfusianisme menjadi dasar doktrin Neo-Konfusianisme. Pada tahun 1241, atas sokongan [[Kaisar Song Lizong|Kaisar Lizong]], Empat Buku dan penjelasan Zhu Xi menjadi persyaratan standar bagi orang yang ingin lulus ujian pegawai negeri.<ref name="ebrey et al 2006 169">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=169}}.</ref> Negara-negara Asia Timur seperti [[Jepang]] dan [[Korea]] juga menerapkan ajaran Zhu Xi, yang dikenal dengan nama Shushigaku (朱子学, Mazhab Zhu Xi) di Jepang dan Jujahak (주자학) di Korea. Sementara itu, pengaruh Buddhisme tampak pula dalam berbagai lukisan seperti ''Pencucian [[Arhat|Luohan]]'' karya [[Lin Tinggui]]. Namun, Buddhisme juga menuai kritikan dan bahkan cibiran. Negarawan dan sejarawan [[Ouyang Xiu]] (1007–1072) menyebut agama tersebut sebagai "kutukan" yang hanya bisa disembuhkan dengan menghapuskannya dari [[budaya Cina]] dan menggantikannya dengan Konfusianisme.<ref name="wright 1959 88 89">{{Harvnb|Wright|1959|pp=88–89}}.</ref> Buddhism tidak akan mengalami kebangkitan yang sesungguhnya dalam masyarakat CinaTionghoa hingga [[Dinasti Yuan]] Mongol berkuasa, saat [[Kublai Khan]] mendukung [[Buddhisme Tibet]] dan [[Drogön Chögyal Phagpa]] sebagai [[lama]]. Tidak hanya itu, sekte [[Nestorianisme]] dalam [[Kekristenan]], yang telah memasuki Cina pada masa Dinasti Tang, juga akan mengalami kebangkitan pada masa Dinasti Yuan.<ref name="gernet 1962 215">{{Harvnb|Gernet|1962|p=215}}.</ref>
 
=== Makanan dan pakaian ===
Baris 180:
 
=== Pengukuran jarak dan navigasi mekanis ===
Semenjak masa [[Dinasti Han]], saat negara harus mengukur jarak yang ditempuh di kekaisaran, orang CinaTiongkok menggunakan alat [[odometer]].<ref name="needham volume 4 part 2 283">{{Harvnb|Needham|1986c|p=283}}.</ref> Odometer Cina berbentuk dokar. Gigi dalamnya berfungsi dari gerak rotasi roda, dan satuan jarak [[li]] ditandai dengan alarm drum atau bel.<ref name="needham volume 4 part 2 281–284">{{Harvnb|Needham|1986c|pp=281–282}}.</ref> Spesifikasi odometer pada abad ke-11 ditulis oleh Kepala Bendahara Lu Daolong, yang banyak dikutip dalam teks sejarah ''Song Shi'' (disusun tahun 1345).<ref name="needham volume 4 part 2 283 284">{{Harvnb|Needham|1986c|pp=283–284}}.</ref> Pada masa Dinasti Song, odometer dipadu dengan alat mekanik kuno lainnya yang disebut [[kereta yang mengarah ke selatan]].<ref name="needham volume 4 part 2 291">{{Harvnb|Needham|1986c|p=291}}.</ref> Alat yang awalnya ditemukan oleh [[Ma Jun]] pada abad ke-3 ini menggabungkan [[diferensial (mesin mekanik)|gigi diferensial]] yang membuat figur yang dimuat di atas kereta untuk selalu mengarah ke selatan.<ref name="needham volume 4 part 2 287">{{Harvnb|Needham|1986c|p=287}}.</ref>
 
=== ''Polymath'', penemuan, dan astronomi ===
Baris 204:
=== Teknik hidrolik dan nautika ===
[[Berkas:Canallock.png||thumb|right|200px|Rencana dan tampak samping ''[[pound lock]]'' terusan, konsep yang dipelopori pada tahun 984 oleh Qiao Weiyo.<ref>{{Harvnb|Needham|1986d|p=350}}.</ref>]]
Pada masa Dinasti Song, [[teknik hidrolik]] dan teknologi nautika mengalami kemajuan yang signifikan. Pada abad ke-10, sistem ''[[pound lock]]'' ditemukan, sehingga permukaan air dapat dinaikkan atau diturunkan untuk bagian terusan tertentu. Hal ini membantu mengamankan lalu lintas terusan. Selain itu, tongkang besar juga dapat lewat.<ref name="needham volume 4 part 3 350 351">{{Harvnb|Needham|1986d|pp=350–351}}.</ref> Inovasi kompartemen sekat (''bulkhead'') kedap air membantu kapal agar tidak tenggelam saat [[lambung kapal|lambungnya]] rusak.<ref name="ebrey et al 2006 159"/><ref name="needham volume 4 part 3 463">{{Harvnb|Needham|1986d|p=463}}.</ref> Apabila kapal rusak, orang CinaTiongkok pada abad ke-11 telah menemukan cara untuk memanfaatkan galangan kering untuk memperbaiki kapal.<ref name="needham volume 4 part 3 660">{{Harvnb|Needham|1986d|p=660}}.</ref> Di galangan tersebut, palang dimanfaatkan untuk memperkuat kapal.<ref name="graff higham 2002 86"/> Kemudi yang dipasang di buritan sudah ada semenjak masa Dinasti Han pada abad ke-1. Pada periode Song, orang CinaTiongkok telah menemukan cara untuk mengangkat dan menurunkan kemudi secara mekanis agar kapal dapat mengarungi perairan dengan berbagai macam kedalaman.<ref name="graff higham 2002 86"/> Rakyat Song juga menyusun jangkar dalam pola sirkular daripada satu arah saja.<ref name="graff higham 2002 86"/> David Graff dan Robin Higham menyatakan bahwa cara ini "lebih dapat diandalkan" dalam menjangkarkan kapal.<ref name="graff higham 2002 86">{{Harvnb|Graff|Higham|2002|p=86}}.</ref> Salah satu inovasi nautika paling penting pada masa Dinasti Song adalah diperkenalkannya kompas magnetik untuk navigasi di laut.<ref name="sivin III 22">{{Harvnb|Sivin|1995|p=22}}.</ref> Kompas magnetik pertama kali ditulis oleh Shen Kui dalam ''Esai Kolam Mimpi''nya pada tahun 1088, dan juga oleh [[Zhu Yu (pengarang)|Zhu Yu]] dalam karyanya ''Pembicaraan Meja Pingzhou'' yang diterbitkan pada tahun 1119.
 
=== Teknik struktural dan arsitektur ===