Santanu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- asal-usul + asal usul )
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
}}
{{HastinaRaja}}
'''Santanu''' ([[Sanskerta]]: सांतनु; ''Śāṇtanu'') adalah tokoh [[protagonis]] dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]''. Ia adalah putra Raja [[Pratipa]] dari trah Candrawangsa, keturunan [[Kuru (raja)|Maharaja Kuru]], yang memiliki tegal bernama [[Kurukshetra]], letaknya di India Utara. Prabu Santanu merupakan ayah [[Bisma]] dan secara legalsah, kakek daripada [[Pandu]] dan [[Dretarastra]]. Ia memerintah di [[Hastinapura]], ibukota sekaligus pusat pemerintahan para keturunan [[Kuru (raja)|Kuru]], di [[Kerajaan Kuru]].
 
== Kehidupan awal ==
Baris 35:
 
[[Berkas:Ravi Varma-Shantanu and Satyavati.jpg|left|250px|thumb|Prabu Santanu jatuh cinta kepada [[Satyawati]], si anak nelayan. Lukisan oleh [[Raja Ravi Varma]].]]
== Pernikahan dengan GandawatiSatyawati ==
 
Pada suatu ketika Prabu Santanu mendengar desas-desus bahwa di sekitar [[sungai Yamuna]] tersebar bau yang sangat harum semerbak. Dengan rasa penasaran Prabu Santanu jalan-jalan ke [[sungai Yamuna]]. Ia menemukan sumber bau harum tersebut dari seorang gadis desa, bernama [[Satyawati|Gandhawati]] (lebih dikenal sebagai [[Satyawati]] atau Durgandini). Gadis tersebut sangat elok parasnya dan harum tubuhnya. Prabu Santanu jatuh cinta dan hendak melamar gadis tersebut. Ayah gadis tersebut bernama [[Dasabala]]. Ketika Sang Raja melamar gadis tersebut, orang tuanya mengajukan syarat bahwa jika Gandhawati (Satyawati) menjadi permaisuri Prabu Santanu, ia harus diperlakukan sesuai dengan [[Dharma]] dan keturunan Gandhawati-lah yang harus menjadi penerus tahta. Mendengar syarat tersebut, Sang Raja pulang dengan kecewa dan menahan sakit hati. Ia menjadi jatuh sakit karena terus memikirkan gadis pujaannya yang tak kunjung ia dapatkan.