Museum Situs Kota China: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ahmad Syafriza (bicara | kontrib)
Ahmad Syafriza (bicara | kontrib)
Baris 7:
Terkuburnya jejak sejarah Kota China, yang hingga kini belum habis tergali adalah kerajaan yang makmur dan terdapat pelabuhan laut (bandar)internasional yang dihuni para imigran asal [[Tiongkok]]. Pada umumnya, [[Bangsa China]] datang dengan latar belakang keinginan untuk mencari peruntungan hidup lebih baik dari tempat asalnya, dengan melakukan bisnis perdagangan.
 
Di bandar tertua, diperkirakan pada masa [[Dinasti Song]], Kota China yang berada di sebelah utara [[Kota Medan]] ini, mengalami kejayaan. Kawasan daratan dan pantai dihuni imigran dari negeri [[Tiongkok]], dengan pelabuhan rakyat serta jalur perdagangan tersibuk. Transaksi perdagangan seperti [[Tembikar|tembikar]], [[Guci|guci]], [[Keramik|keramik], [[Rempah-rempah|rempah-rempah]] dan termasuk [[Arca|arca]] berlanggam [[Chola]] atau [[India Selatan]] diperjual belikan.
 
Tidak hanya niaga, tapi dibandar tertua di [[Kota Medan]] ini juga berlangsung beragam aktivitas budaya. Bukti dari sejarah pelabuhan ini diketahui, setelah adanya penemuan kayu rangka dari bangkai kapal. Untuk penemuan kayu sisa dari rangka kapal ditemukan di sebelah utara, ditempat itu diyakini sebagai lokasi pelabuhan laut pada masa itu,” ujar, Pak Ade pekerja di Museum Situs Kota China.