Gunung Kelud: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 62:
[[Berkas:Kelud eruption 2014 ash in Yogyakarta.jpg|thumb|Hujan debu di [[Yogyakarta]]]]
Peningkatan aktivitas Gunung Kelud mulai terjadi di akhir tahun 2013 <ref>[http://daerah.sindonews.com/read/2014/02/03/23/832412/pra-erupsi-gunung-kelud-sekarang-mirip-1990-2007 Pra erupsi Gunung Kelud sekarang mirip 1990 & 2007]
</ref>. Pada 10 Februari 2014, Gunung Kelud dinaikkan statusnya menjadi Siaga dan kemudian Awas pada 13 Februari 2014 pukul 21.15 WIB <ref>[http://www.tribunnews.com/regional/2014/02/13/status-gunung-kelud-meningkat-jadi-awas-daerah-merah-beradius-10-kilometer Status Gunung Kelud Meningkat Jadi Awas: Daerah Merah Beradius 10 Kilometer]</ref>. Erupsi tipe eksplosif seperti pada tahun 1990 (pada tahun 2007 tipenya efusif, yaitu berupa aliran magma) diprediksikan akan terjadi setelah hujan kerikil yang cukup lebat dirasakan warga di wilayah Kecamatan Ngancar, Kediri, Jawa Timur, lokasi tempat gunung berapi yang terkenal aktif ini berada, bahkan hingga kota Pare, Kediri. Wilayah Wates dijadikan tempat tujuan pengungsian warga yang tinggal dalam radius sampai 10 kilometer dari kubah lava menurut rekomendasi dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG).<ref>[http://regional.kompas.com/read/2014/02/13/2342403/Gunung.Kelud.Erupsi Gunung Kelud Erupsi]</ref> Gemuruh aktivitas gunung juga sesekali terdengar hingga wilayah Kabupaten Jombang. Dampak berupa abu vulkanik pada tanggal 14 Februari 2014 dini hari dilaporkan warga telah mencapai Kabupaten Ponorogo. Debu abu vulkanik mengarah ke arah Barat Jawa, dan dilaporkan sudah mencapai Kabupaten Ciamis.http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/02/14/n0yrny-abu-gunung-kelud-sampai-ciamis Di daerah Madiun dan Magetan jarak pandang untuk pengendara kendaraan bermotor atau mobil hanya sekitar 3-5 Meter karena turunnya abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud tersebut sehingga banyak kendaraan bermotor yang berjalan sangat pelan-pelan . Di sisi lain banyak pengguna kendaraan atau warga di sekitar Kota Madiun yang terganggu akibat Erupsi tersebut.
 
Letusan 2014 telah dideteksi oleh PVMBG dan ditanggapi dengan peningkatan status menjadi Waspada (level II). Pada tanggal 10 Februari status meningkat menjadi Siaga (Level III), dan persiapan-persiapan mengenai kebencanaan telah mulai dilakukan. Kawasan seputar 5 km dari titik puncak kawah telah disterilkan dari kegiatan manusia. Pada tanggal 13 Februari pukul 21 diumumkan status bahaya tertinggi, Awas (Level IV), sehingga radius 10 km dari puncak harus dikosongkan dari manusia. Belum sempat pengungsian dilakukan, pada pukul 22.50 telah terjadi letusan tipe ledakan (eksplosif).