Arviyan Arifin: Perbedaan antara revisi

Ia sebenarnya adalah seorang teknokrat, karena ia alumni dari [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB). Di masa-masa awal bekerja pada tahun 1988, ia pun sempat bekarier di PT United Tractors Engineering, tempat yang sesuai dengan pendidikannya. Namun tidak lama kemudian, masih pada tahun itu juga, ia pindah ke Bank Duta dengan mengikuti Training Officer Development Program di Bank tersebut.▼

Arviyan menjalani kariernya di Bank Duta selama 3 tahun, sebelum pindah ke [[Bank Muamalat Indonesia]], dengan jabatan pertamanya sebagai Kepala Bagian Pembiayaan. Pada masa krisis moneter tahun 1998, ia diangkat sebagai Ketua Tim Asset Restructuring di Bank Mualmalat Indonesia. Atas kepemimpinannya itu, asset Bank Muamalat meningkat 600 Milyar rupiah menjadi 15 Triliun rupiah. Di Bank Muamalat kariernya terus bersinar dan mengalami kenaikan secara berkala sehingga ia mencapai posisi puncak sebagai Direktur Utama pada tahun 2009.<ref> [http://www.baitulmaal.net/manajemen-baitulmaal-muamalat.html "Manajemen"] Baitulmaal.net.</ref>▼

Selama masa kepemimpinannya dari tahun 2009 sampai 2012, Bank Muamalat meraih penghargaan empat kali berturut-turut sebagai [[Perbankan syariah|Bank Syariah]] Terbaik di Indonesia. Penghargaan itu diberikan oleh lembaga internasional seperti Islamic Finance News yang berpusat di [[Kuala Lumpur]], [[Malaysia]] dan Global Finance yang berpusat di [[New York]], [[Amerika Serikat]].<ref> [http://www.muamalatbank.com/home/news/media_expose/2188 "Bank Muamalat Raih Bank Syariah Terbaik"]. Situs Bank Muamalat. 17 Oktober 2012.</ref>▼

Berdasarkan audit keuangan tahun 2010, Bank Muamalat Indonesia telah mempunyai aset sebesar Rp. 21,5 triliun dan dewasa ini kantor-kantor pelayanannya telah tersebar di 365 cabang di Indonesia. Bahkan Bank Muamalat Indonesia juga melakukan aliansi dengan PT [[Pos Indonesia]] yang mempunyai 4000 kantor diseluruh pelosok Indonesia. ▼