Petrus Kanisius Ojong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
22Kartika (bicara | kontrib)
22Kartika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 29:
 
== Riwayat ==
Lahir di [[Bukittinggi]], [[25 Juli]] [[1920]], dengan nama Auw Jong Peng Koen. Ayahnya, Auw Jong Pauw, sejak dini giatmengajarkannya membisikkan katauntuk hemat, disiplin, dan tekun kepadanya. Auw Jong Pauw awalnya adalah petani di [[Kabupaten Kinmen|Pulau Quemoy]] (kini wilayah [[Republik Cina|Taiwan]]) yang kemudian merantau ke [[Sumatera Barat]]. Di kemudian hari, Auw Jong Pauw menjadi juragan tembakau di [[Payakumbuh]], dan menghidupi keluarga besar 11 anak dari dua istri, istri pertama Auw Jong Pauw meninggal setelah melahirkan anak ke-7. Peng Koen (PK Ojong) adalah anak sulung dari istri kedua. Saat Peng Koen kecil, jumlah mobil di Payakumbuh tak sampai sepuluh, salah satunya milik ayahnya.
 
==Pendidikan==
Kelak Auw Jong Pauw menjadi juragan tembakau di [[Payakumbuh]], dan menghidupi keluarga besar 11 anak dari dua istri, istri pertama Auw Jong Pauw meninggal setelah melahirkan anak ke-7. Peng Koen anak sulung dari istri kedua. Saat Peng Koen kecil, jumlah mobil di Payakumbuh tak sampai sepuluh, salah satunya milik ayahnya.
Auw Jong Peng Koen juga berdisiplin tinggi dan serius, seperti dia tunjukkan saatSemasa bersekolah di [[Hollandsch Chineesche School]] (HCS, sekolah dasar khusus warga Tionghoa) Payakumbuh, Ojong dikenal sebagai anak yang disiplin dan serius. DiPada masa iniitu, ia berkenalan dengan ajaran agama [[Katolik]]. Beberapa waktu kemudian, dia masuk Katolik dan mendapat nama baptis Andreas. Peng Koen kemudian sempat pindah ke HCS Padang, lalu melanjutkan ke [[Hollandsche Chineesche Kweekschool]].
 
Di Hollandsche Chineesche Kweekschool (HCK, sekolah guru), ia gemar membaca koran dan majalah yang dilanggani perkumpulan penghuni asrama. Di sini Auwjong Peng Koen mulai belajar menelaah cara penulisan dan penyajian gagasan. Di sekolah guru setingkat [[SLTA]] ini, Peng Koen terpilih sebagai ketua perkumpulan siswa. Ia bertugas menyediakan bahan bacaan buat anggota serta menyelenggarakan pesta malam Tahun Baru [[Imlek]] dan piknik akhir tahun. DiOjong malamkemudian Imlek,meneruskan tradisinyastudinya digelardi acaraFakultas ''polonaise''Hukum, sandiwara,Universitas menyanyiIndonesia, dan makanlulus malampada istimewatahun 1951.<ref Tapi Peng Koen cuma ngobrol danname="jp">[http://www.thejakartapost.com/news/2001/10/14/pk-ojong-a-simple-life-full-achievement.html ngobrolP.K. Konon,Ojong: iaA agaksimple kakulife jika- berhadapanfull denganof lawan jenisachievement.] SeorangOctober ibu,14 bekas2001. temanThe sekelasnyaJakarta danPost. kiniLie pengusahaHua.</ref> toko manisan di Cianjur, Oei Yin Hwa, masih ingat betul, di sekolah Peng Koen dijuluki ''verstrooide professor'' alias profesor pikun.
Kelak kebiasaan hemat membuatnya hati-hati dan teliti. Disiplin dan tekun membentuk dia jadi orang yang lurus dan serius. Bahkan setelah menjadi bos Kompas – Gramedia, Ojong tak berubah. "Uang kembalian Rp 25,- pun mesti dikembalikan kepada Papi," bilang putri bungsunya, Mariani. Namun, ia tak "pelit" pada orang atau badan sosial yang benar-benar membutuhkan, bahkan rela menyumbang sampai puluhan juta dolar. Tapi, jangan minta duit untuk pesta kawin, atau perayaan Natal sekalipun. "Kalau tidak punya uang, jangan bikin pesta," kilahnya selalu.
 
Semasa kuliah hukum, [[Oei Tjoe Tat]], rekan kuliah yang kemudian menjadi menteri negara di akhir masa pemerintahan [[Soekarno]], berkomentar, "Ia sering terlalu serius menanggapi segala hal. Kalau melucu, leluconnya kering."
 
Mengenai nama keluarganya, nama Auwjong juga punya sejarah lucu. Lain dengan ayahnya yang menulis "Auw Jong" terpisah, Auw Jong Peng Koen justru menuliskan "Auwjong" versi sambung. Bulan Agustus [[1937]], saat memperkenalkan diri di depan teman-temannya di HCK, Auwjong Peng Koen menyebut namanya dengan aksen [[Sumatera Barat|Sumbar]] yang kental. Sampai ada teman sekelasnya mengira Peng Koen berkata ''ouwe jongen'' alias "perjaka tua".
 
==Pendidikan==
Auw Jong Peng Koen juga berdisiplin tinggi dan serius, seperti dia tunjukkan saat bersekolah di [[Hollandsch Chineesche School]] (HCS, sekolah dasar khusus warga Tionghoa) Payakumbuh. Di masa ini, ia berkenalan dengan ajaran agama [[Katolik]]. Beberapa waktu kemudian, dia masuk Katolik dan mendapat nama baptis Andreas. Peng Koen kemudian sempat pindah ke HCS Padang, lalu melanjutkan ke [[Hollandsche Chineesche Kweekschool]].
 
==Karir==
Di Hollandsche Chineesche Kweekschool (HCK, sekolah guru), ia gemar membaca koran dan majalah yang dilanggani perkumpulan penghuni asrama. Di sini Auwjong Peng Koen mulai belajar menelaah cara penulisan dan penyajian gagasan. Di sekolah guru setingkat [[SLTA]] ini, Peng Koen terpilih sebagai ketua perkumpulan siswa. Ia bertugas menyediakan bahan bacaan buat anggota serta menyelenggarakan pesta malam Tahun Baru [[Imlek]] dan piknik akhir tahun. Di malam Imlek, tradisinya digelar acara ''polonaise'', sandiwara, menyanyi, dan makan malam istimewa. Tapi Peng Koen cuma ngobrol dan ngobrol. Konon, ia agak kaku jika berhadapan dengan lawan jenis. Seorang ibu, bekas teman sekelasnya dan kini pengusaha toko manisan di Cianjur, Oei Yin Hwa, masih ingat betul, di sekolah Peng Koen dijuluki ''verstrooide professor'' alias profesor pikun.
Ojong mempelajari mengenai jurnalistik pada tahun 1946, ketika dia bergabung dengan Star Weekly, sebuah mahalan untuk komunitas Tionghoa-Indonesia.<ref name="jp"/> Dia memulai karirnya sebagai kontributor dan akhirnya menjadi redaktur pelaksana hingga Star Weekly dibubarkan pemerintah karena ulasan luar negeri yang ditulis Ojong dinilai mengkritik kebijakan pemerintah.<ref name="jp"/><ref name="hk">[http://www.hidupkatolik.com/2012/01/11/dari-sang-pemula-ke-jaringan-bisnis-kg Dari Sang Pemula ke Jaringan Bisnis KG.] Hidupkatolik.com - Edisi No. 45 Tanggal 6 November 2011 (11 Januari 2012). F. Rahardi.</ref>
 
== Buku ==
Cuplikan perjalanan hidup Petrus Kanisius Ojong, yang dibesut Helen Ishwara dalam buku ''PK Ojong: Hidup Sederhana, Berpikir Mulia'' (2001) terasa bak tuntunan bagi wartawan dalam membangun media cetak dengan baik dan benar. Pengalamannya, berlatar belakang intrik politik Orde Lama dan Orde Baru, begitu rinci.
 
==Referensi==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/biografi/artikel/286-direktori/2147-jurnalis-berpikir-mulia PK Ojong (1920-1980): Jurnalis Berpikir Mulia]
{{lifetime|1920|1980|Ojong, Petrus Kanisius}}
{{indo-bio-stub}}
 
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]