Upacara minum teh (Jepang): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- asal-usul + asal usul )
Baris 23:
Permainan tebak-tebakan daerah tempat asal air yang diminum berkembang di [[zaman Muromachi]]. Permainan tebak-tebakan air minum disebut Tōsui dan menjadi populer sebagai judi yang disebut Tōcha. Pada Tōcha, permainan berkembang menjadi tebak-tebakan nama merek teh yang yang diminum.
 
Pada masa itu, perangkat minum teh dari [[dinasti Tang]] dinilai dengan harga tinggi. Kolektor perlu mengeluarkan banyak uang untuk bisa mengumpulkan perangkat minum teh dari Tiongkok. Acara minum teh menjadi populer di kalangan [[daimyo]] yang mengadakan upacara minum teh secara mewah menggunakan perangkat minum teh dari Tiongkok. Acara minum teh seperti ini dikenal sebagai ''Karamono suki'' dan ditentang oleh nenek moyang ahli minum teh Jepang yang bernama [[Juko|Murata Jukō]]. Menurut Jukō, minuman keras dan perjudian harus dilarang dari acara minum teh. Acara minum teh juga harus merupakan sarana pertukaran pengalaman spiritual antara pihak tuan rumah dan pihak yang dijamu. Acara minum teh yang diperkenalkan Jukō merupakan asal- usul upacara minum teh aliran [[Wabicha]].
 
Wabicha dikembangkan oleh seorang pedagang sukses dari kota [[Sakai, Osaka|Sakai]] bernama [[Takeno Shoo|Takeno Shōō]] dan disempurnakan oleh murid (''deshi'') yang bernama [[Sen no Rikyu|Sen no Rikyū]] di [[zaman Azuchi Momoyama]]. Wabicha ala Rikyū menjadi populer di kalangan [[samurai]] dan melahirkan murid-murid terkenal seperti [[Gamo Ujisato|Gamō Ujisato]], [[Hosokawa Tadaoki]], [[Makimura Hyobu|Makimura Hyōbu]], [[Seta Kamon]], [[Furuta Shigeteru]], [[Shigeyama Kenmotsu]], [[Takayama Ukon]], [[Rikyu Shichitetsu|Rikyū Shichitetsu]]. Selain itu, dari aliran Wabicha berkembang menjadi aliran-aliran baru yang dipimpin oleh [[daimyo]] yang piawai dalam upacara minum teh seperti [[Kobori Masakazu]], [[Katagiri Sekiju|Katagiri Sekijū]] dan [[Oda Nagamasa|Oda Uraku]]. Sampai saat ini masih ada sebutan ''Bukesadō'' untuk upacara minum teh gaya kalangan samurai dan ''Daimyōcha'' untuk upacara minum teh gaya daimyō.