Sejarah pertanian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
== Asal-mula pertanian ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Fries-Hollandse koe op Java geboren TMnr 10013343.jpg|thumb|239px|Pada awal abad ke-20 didatangkan sapi penghasil susu Fries-Holland ke Jawa.]]
Berakhirnya [[zaman es]] sekitar 11.000 tahun sebelum Masehi (SM) menjadikan bumi lebih hangat dan mengalami musim kering yang lebih panjang.<ref>{{cite web|last=john|first=doe|title=Climate|url=http://www.ncdc.noaa.gov/paleo/ctl/10k.html|work=National Climate Data Center|publisher=National Climate Data Center|accessdate=1 December 2013}}</ref> Kondisi ini menguntungkan bagi perkembangan tanaman semusim, yang dalam waktu relatif singkat memberikan hasil dan biji atau umbinya dapat disimpan. Ketersediaan biji-bijian dan polong-polongan dalam jumlah memadai memunculkan perkampungan untuk pertama kalinya, karena kegiatan perburuan dan peramuan tidak perlu dilakukan setiap saat. Contoh budaya semacam ini masih terlihat pada masyarakat yang menerapkan [[sistem perladangan berpindah]] (''slash and burn'') di [[Kalimantan]] dan [[Papua]].
 
Berbagai teori dan hipotesis mengemuka mengenai bagaimana manusia berpindah dari budaya berburu ke budaya bercocok tanam.
 
'''Hipotesis Oasis''' dikemukakan oleh [[Raphael Pumpelly]] di tahun 1908 dan dipopulerkan oleh [[Vere Gordon Childe]] yang merangkum hipotesis tersebut ke dalam buku ''Man Makes Himself''.<ref>Childe, Gordon. (1936) ''Man Makes Himself'' (Oxford University Press).</ref> Hipotesis ini menyatakan bahwa ketika iklim menjadi lebih kering, komunitas populasi manusia mengerucut ke [[oasis]] dan sumber air lainnya bersama dengan hewan lain. [[Domestikasi hewan]] berlangsung bersamaan dengan penanaman [[benih]] [[tanaman]].
 
'''Hipotesis Lereng Berbukit''' (''Hilly Flanks'') dikemukakan oleh [[Robert Braidwood]] pada tahun 1948 yang memperkirakan bahwa pertanian dimulai di lereng berbukit [[pegunungan Taurus]] dan [[pegunungan Zagros|Zagros]], yang berkembang dari aktivitas pengumpulan biji-bijian di kawasan tersebut.<ref>Charles L. Redman (1978). ''Rise of Civilization: From Early Hunters to Urban Society in the Ancient Near East''. San Francisco, Freeman.</ref>
 
'''Hipotesis Perjamuan''' dikemukakan oleh [[Brian Hayden]] yang memperkirakan bahwa pertanian digerakkan oleh keinginan untuk berkuasa dan dibutuhkan sebuah perjamuan besar untuk menarik perhatian dan rasa hormat dari komunitas. Hal ini membutuhkan sejumlah besar makanan.<ref>{{Cite book|last=Hayden|first=Brian|chapter=Models of Domestication|title=Transitions to Agriculture in Prehistory|editor=Anne Birgitte Gebauer and T. Douglas Price|location=Madison|publisher=Prehistory Press|year=1992|pages=11–18}}</ref>
 
'''Teori Demografik''' diusulkan oleh [[Carl Sauer]] pada tahun 1952, yang diadaptasikan oleh [[Lewis Binford]] dan [[Kent Flannery]]. Mereka menjelaskan bahwa peningkatan populasi akan semakin mendekati kapasitas penyediaan oleh lingkungan sehingga akan membutuhkan makanan lebih banyak dari yang bisa dikumpulkan. Berbagai faktor sosial dan ekonomi juga mendorong keinginan untuk mendapatkan makanan lebih banyak.<ref>{{Cite book
|last=Sauer|first=Carl, O|year=1952|title=Agricultural origins and dispersals|location=Cambridge, MA|publisher=MIT Press}}</ref><ref>{{Cite book|last=Binford|first=Lewis R.|year=1968|chapter=Post-Pleistocene Adaptations
|title=New Perspectives in Archaeology|editor=Sally R. Binford and Lewis R. Binford|
publisher=Aldine Publishing Company|location=Chicago|pages=313–342|isbn=0-202-33022-2}}</ref>
 
'''Hipotesis Evolusioner''' oleh [[David Rindos]] mengusulkan bahwa pertanian merupakan adaptasi evolusi bersama antara tumbuhan dan manusia. Diawali dengan perlindungan terhadap spesies liar, manusia lalu menginovasikan praktek budi daya berdasarkan lokasi sehingga domestikasi terjadi.<ref>{{Cite book|title=The Origins of Agriculture: An Evolutionary Perspective|first=David|last=Rindos|publisher=Academic Press|month=December|year=1987|isbn=978-0-12-589281-0}}</ref>
 
== Perkembangan ==
 
Berdasarkan bukti-bukti peninggalan artefak, para ahli prasejarah saat ini bersepakat bahwa praktik pertanian pertama kali berawal di daerah "[[Hilal Subur|bulan sabit yang subur]]" di [[Mesopotamia]] sekitar 8000 SM. Pada waktu itu daerah ini masih lebih hijau daripada keadaan sekarang. Berdasarkan suatu kajian, 32 dari 56 [[spesies]] [[serealia|biji-bijian]] budidaya berasal dari daerah ini. Daerah ini juga menjadi satu dari [[pusat keanekaragaman tanaman budidaya]] (''center of origin'') menurut [[Nikolai Vavilov]]. Jenis-jenis tanaman yang pertama kali dibudidayakan di sini adalah [[gandum]], [[jelai]] (''barley''), [[buncis]] (''pea''), [[kacang arab]] (''chickpea''), dan ''[[flax]]'' (''Linum usitatissimum'').