Daeso dari Dongbuyeo: Perbedaan antara revisi

Karena Daeso merupakan pangeran pertama di Buyeo Timur, ia dijadikan Putra Mahkota oleh ayahnya. Sebelum ini terjadi, ketenaran Jumong dalam memanah mengundang kecemburuan dan kekaguman dari Daeso dan keenam adik lelakinya. Jumong sadar bahwa keberadaannya di Buyeo Timur hanya akan membawa ancaman akan hidupnya sendiri, dan memutuskan untuk melarikan diri ke [[Jolbon|Jolbon Buyeo]]. Pada tahun 36 M, dipada tahun 37 M, Jumong mendirikan Goguryeo, dan Raja Geumwa wafat beberapa tahun kemudian pada tahun 7 SM. Daeso naik keatas tahta dan menjadi Raja Buyeo Timur.

Daeso mengumpulkan cukup kekuatan militer untuk menyerang Goguryeo. Namun sebelum menyerang, ia mengirimkan seorang utusan ke [[Yuri dari Goguryeo|Raja Yuri]], Goguryeo, memerintahkannya untuk mengirimkan seseorang dari kerajaan sebagai tawanan ke Dongbuyeo. Goguryeo menolak perintah tersebut dan mengakibatkan perang pertama antara Goguryeo-Dongbuyeo yang terjadi dipada tahun 6 SM. Daeso memimpin langsung 50,000 orang pasukannya ke [[Goguryeo]], tapi terpaksa harus mundur ketika badai salju mulai turun. Dengan ini, Daeso harus menanti selama 7 tahun untuk mendapatkan kembali kerugiannya dari perang pertama dengan Goguryeo. Kemudian, ditahun 13 SM, Daeso memimpin pasukannya ke Goguryeo sekali lagi. Kali ini, [[Daemusin dari Goguryeo|Muhyul]], seorang pangeran Goguryeo, memimpin pasukannya dari Goguryeo mengadakan suatu rencana serangan mendadak yang matang dan membunuh seluruh pasukan Daeso. Hanya dirinya sendiri serta beberapa orang pengawalnya berhasil melarikan diri dan kembali pulang. Dengan dua kegagalan tersebut, ekonomi di Dongbuyeo jatuh dan kekacauan tidak dapat dihindari lagi.