Seks anal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-[[File: +[[Berkas:)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun)
Baris 41:
Pada tahun 1992, sebuah studi yang dilakukan oleh [[Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit]] Amerika Serikat menemukan bahwa hanya 26% laki-laki (18 sampai 59 tahun) dan 20% wanita (18 sampai 59 tahun) telah terlibat dalam seks anal heteroseksual, sebuah survei 2005 yang sama (juga dilakukan oleh pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS) menemukan kejadian meningkatnya hubungan seks anal pada populasi heteroseksual Amerika. Hasil survei menunjukkan bahwa 40% pria dan 35% perempuan antara 25 dan 44 tahun telah terlibat dalam seks anal heteroseksual.<ref>William D. Mosher, Ph.D.; Anjani Chandra, Ph.D.; and Jo Jones, Ph.D., [http://www.cdc.gov/nchs/data/ad/ad362.pdf Sexual Behavior and Selected Health Measures: Men and Women 15–44 Years of Age], U.S. DEPARTMENT OF HEALTH & HUMAN SERVICES, Division of Vital Statistics, September 15, 2005</ref> Dalam hal jumlah keseluruhan responden survei, sebanyak tujuh kali banyak wanita dan laki-laki gay mengatakan bahwa mereka terlibat dalam hubungan seks anal, dan angka ini mencerminkan ukuran populasi heteroseksual yang lebih besar.<ref>[[Anne-Christine d'Adesky]], ''Expanding Microbicide Research'' in amfAR Global Link – Treatment Insider; May 2004</ref> Menurut sebuah penelitian dari [[Survei Nasional Kesehatan Seksual dan Perilaku]] (NSSHB) yang ditulis oleh Dr. [[Debby Herbenick]], Michael Reece, Vanessa Schick, Stephanie Sanders, Brian Dodge dan Dennis J. Fortenberry dari Indiana University, meskipun hubungan seks lewat anus dilaporkan oleh perempuan lebih sedikit daripada perilaku pasangan seks yang lain, pasangan perempuan di kelompok umur antara 18-49 tahun secara signifikan lebih mungkin melaporkan mengalami seks anal pada 90 hari terakhir.<ref>[http://www.nationalsexstudy.indiana.edu/ National Survey of Sexual Health and Behavior (NSSHB). Findings from the National Survey of Sexual Health and Behavior, Center for Sexual Health Promotion, Indiana University. ''[[Journal of Sexual Medicine]]'', Vol. 7, Supplement 5.</ref> Pada tahun 2011, survei ini memberikan data paling mutakhir tentang seks anal pada tingkat populasi.
 
Dalam laporan 2007 berjudul ''Prevalence and Correlates of Heterosexual Anal and Oral Sex in Adolescents and Adults in the United States'' (B.Ind: Prevalensi dan Korelasi Seks Anal dan Oral Heteroseksual pada Remaja dan Dewasa di Amerika Serikat), diterbitkan dalam Journal of Infectious Disease, survei nasional Pertumbuhan Keluarga menemukan bahwa 34% pria dan 30% perempuan melaporkan pernah berpartisipasi dalam seks anal heteroseksual. Persentase peserta melaporkan seks anal heteroseksual secara signifikan lebih tinggi antara 20 sampai 24 tahun dan mencapai puncaknya antara 30 sampai 34 tahun.<ref name="EroticFlow" /><ref>{{cite web|author=|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18190267 |title=National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine |publisher=Ncbi.nlm.nih.gov |date=2011-03-18 |accessdate=2011-06-26}}</ref> Survei lain dipada tahun 2008, difokuskan pada demografi yang jauh lebih muda, remaja dan dewasa muda, usia 15-21 tahun. Hal ini menemukan bahwa 16% dari 1350 yang disurvei telah memiliki jenis seks dalam 3 bulan sebelumnya, dengan kondom yang digunakan 29% dari waktu itu.<ref>{{cite web|url=http://www.thedenverchannel.com/news/18245402/detail.html#- |title=Bradley Hasbro Children's Research Center}}</ref> Namun, memberikan materi pelajaran, survei prevalensi hipotesis itu mungkin diremehkan.
 
Pada tahun 2009, Kimberly R. McBride menerbitkan sebuah laporan klinis dalam ''[[The Journal of Sex Research]]'' yang menyatakan bahwa mengubah norma-norma dapat memengaruhi frekuensi perilaku heteroseksual seks anal dan menunjukkan bahwa ada peran pada ''eksotis'' dalam repertoar seksual dari beberapa heteroseksual" "[F] atau sejumlah tertentu dari heteroseksual, hubungan seks lewat anus itu menyenangkan, menarik, dan mungkin dianggap lebih intim daripada seks vaginal...". McBride dan rekan meneliti prevalensi non-perilaku hubungan seks anal antara sampel laki-laki (n = 1.299) dan perempuan (n = 1.919) dibandingkan dengan pengalaman hubungan seks lewat anus dan menemukan bahwa 51% pria dan 43% perempuan telah berpartisipasi dalam setidaknya satu tindakan oral-anal seks, petunjuk-hubungan seks anal, atau menggunakan mainan seks anal.<ref name="EroticFlow">{{cite web|url=http://www.eroticflow.com |title=Erotic Flow |publisher=Erotic Flow |date= |accessdate=2011-06-26}}</ref><ref name="Heterosexualanal2010">
Baris 55:
Angka prevalensi dapat bervariasi antara demografis yang berbeda, daerah, dan kebangsaan. Sebuah survei di Perancis tahun 2001, dari lima ratus responden perempuan menyimpulkan bahwa total 29% telah terlibat dalam praktik ini, dengan sepertiga dari ini mengkonfirmasikan telah menikmati pengalaman itu.<ref name="French">{{cite web|title=Les pratiques sexuelles des Françaises |publisher=TNS/Sofres |url=http://www.tns-sofres.com/etudes/pol/030701_sexualite_r.htm |accessdate=April 30, 2007 |language=French| archiveurl = http://web.archive.org/web/20070429151130/http://www.tns-sofres.com/etudes/pol/030701_sexualite_r.htm| archivedate = April 29, 2007}}Survey carried out by TNS/Sofres in a representative sample of 500 women from 18 to 65 years of age, in April and May, 2002.</ref> Sebaliknya, dalam survei di Korea Selatan tahun 1999 terhadap 586 perempuan, 3,5% responden melaporkan memiliki jenis seks.<ref>{{Cite journal|url=http://www.komci.org/GSResult.php?RID=0074KJA/1999.17.3.177&DT=6 |title=한국여성의 성형태에 대한 연구 (Sexual Behavior of Korean Women) |journal=Daehan Namseong Gwahak Hoeji |volume=17 |year=1999 |pages=177–185 |last=Yi |first=Ung-hoe |last2=Sin |first2=Jong-seong |last3=Choe |first3=Hyeong-gi |issue=3}}</ref>
 
Angka untuk prevalensi perilaku seksual juga dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu. Survei tahun 1992 oleh Edward O. Laumann, dilaporkan dalam ''The Social Organization of Sexuality: Sexual Practices in the United States'', menemukan bahwa sekitar 20% dari heteroseksual telah terlibat pada seks analpria-wanita. [[Seksologi|Peneliti seks]] [[Alfred Kinsey]], bekerja dipada tahun 1940-an, telah menemukan bahwa nomor yang akan mendekati 40% pada saat itu. Baru-baru ini, seorang peneliti dari [[University of British Columbia]] pada tahun 2005 menempatkan jumlah heteroseksual yang telah terlibat dalam praktik ini di antara 30% dan 50%.<ref>{{cite web|title=Healthy sex is all in the talk |publisher=The Georgia Straight |date=May 5, 2005 |url=http://www.straight.com/article/healthy-sex-is-all-in-the-talk |accessdate=June 14, 2007}}</ref> Menurut situs kesehatan [[Columbia University]] ''[[Go Ask Alice!]]'': "Studi menunjukkan bahwa sekitar 25 persen dari pasangan heteroseksual telah melakukan seks anal setidaknya sekali, dan 10 persen secara teratur memiliki penetrasi anal"<ref>[http://www.goaskalice.columbia.edu/0900.html "Not all gay men have anal sex"] Originally Published: May 10, 1996 ~ Last Updated / Reviewed on: October 14, 2005</ref>
 
===Wanita ke pria (pegging)===