Trimurjo, Lampung Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Evremonde (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Evremonde (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
}}
'''Trimurjo''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Lampung Tengah]], [[Lampung]], [[Indonesia]]. Kata "tri" berarti tiga sedangkan "Murjo" artinya kemakmuran. "Tri" diambil dari bendungan atau dam yang ada di bedeng 1 yang bercabang tiga, ke arah kota Metro, ke arah Kota Gajah dan ke arah Bantul.
 
Kecamatan Trimurjo adalah tempat pertama dari tujuan transmigrasi pada zaman Belanda. Oleh karena itu istilah "bedeng" masih populer di kecamatan tersebut. Bedeng berarti kompleks lokasi rombongan para transmigran dari Jawa dan dibagi-bagi dalam bedeng-bedeng. Misal kelurahan Adipuro terdiri dari Bedeng 2 (Dusun Adirejo, Dusun Tegalrejo) dan Bedeng 3 (Dusun Widoro Kandang). Bedeng 4, 5, 10 (kelurahan Trimurjo), bedeng 6, 7 (kelurahan Liman Benawi), bedeng 7 dan 8 (Depokrejo), bedeng 11 (Simbarwaringin), bedeng 12 (Tempuran), bedeng 13 (Purwodadi), bedeng 17, 18, 19 (Pujodadi), bedeng 20 (Purwodadi), dll.
 
==Geografi==
Baris 41 ⟶ 39:
}}
 
==Pendidikan==
 
* Sekolah
* SD Negeri : 45 unit
* SMP Negeri : 6 unit
* SMA Negeri : 1 unit
Untuk faktor sejarah pembentukan Metro pada zaman kolonial, untuk Trimurjo memang tidak bisa dipisahkan. Metro adalah "bedeng yang menjadi kota", yang awal mula koloni berada di Bedeng 1 (Trimurjo) sampai Bedeng 67 di Sekampung. Sejarah kelahiran Kota Metro bermula dengan dibangunnya sebuah induk desa baru yang diberi nama Trimurjo. Dibangunnya desa ini dimaksudkan untuk menampung sebagian dari kolonis yang didatangkan oleh perintah Hindia belanda pada tahun 1934 dan 1935, serta untuk menampung kolonis-kolonis yang akan didatangkan berikutnya.
 
==Sejarah==
Kecamatan ini adalah paling ujung bawah dari peta Lampung Tengah. Sebelah barat langsung menempel dengan Kota Metro. Desa Tempuran (bedeng 12a) di sinilah Gapura Selamat Datang Kota Metro berada. Terus ke barat Desa Liman Benawi (6d) menempel langsung dengan Mulyosari (bedeng 16a), dan Desa Depok Rejo (7a) nempel langsung dengan Sumber sari (bedeng 27). Sementara batas di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pesawaran.
Kecamatan Trimurjo adalah tempat pertama dari tujuan transmigrasi pada zaman Belanda. Oleh karena itu istilah "bedeng" masih populer di kecamatan tersebut. Bedeng berarti kompleks lokasi rombongan para transmigran dari Jawa dan dibagi-bagi dalam bedeng-bedeng. Misal kelurahan Adipuro terdiri dari Bedeng 2 (Dusun Adirejo, Dusun Tegalrejo) dan Bedeng 3 (Dusun Widoro Kandang). Bedeng 4, 5, 10 (kelurahan Trimurjo), bedeng 6, 7 (kelurahankampung Liman Benawi), bedeng 7 dan 8 (Depokrejo), bedeng 11 (Simbarwaringin), bedeng 12 (Tempuran), bedeng 13 (Purwodadi), bedeng 17, 18, 19 (Pujodadi), bedeng 20 (Purwodadi), dll.
 
Untuk faktor sejarah pembentukan Metro pada zaman kolonial, untuk Trimurjo memang tidak bisa dipisahkan. Metro adalah "bedeng yang menjadi kota", yang awal mula koloni berada di Bedeng 1 (Trimurjo) sampai Bedeng 67 di Sekampung. Sejarah kelahiran Kota Metro bermula dengan dibangunnya sebuah induk desa baru yang diberi nama Trimurjo. Dibangunnya desa ini dimaksudkan untuk menampung sebagian dari kolonis yang didatangkan oleh perintah Hindia belanda pada tahun 1934 dan 1935, serta untuk menampung kolonis-kolonis yang akan didatangkan berikutnya.
 
==Ekonomi==
Kawasan perdagangan ada di Jalan Simbarwaringin-Metro yaitu minimarket (Indomaret, Alfamart, Multi M), Pusat Fotokopi dan cetak foto Natar Baru, pasar Trimurjo, Pasar Simbarwaringin, pasar Welit, dll. Fasilitas umum yaitu kantor Pos Kantor (kode pos 34172), Polsek Trimurjo, BRI Simbarwaringin, dan Puskesmas yang ber-operasi 24 jam.
 
Baris 56:
{{Trimurjo, Lampung Tengah}}
{{Kabupaten Lampung Tengah}}
{{kecamatan-stub}}