Silat Minangkabau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Limpato (bicara | kontrib)
Limpato (bicara | kontrib)
Baris 278:
Pada tahap ini muridpun diberi semacam doa atau ''kato'' atau ''manto'' (mantera) oleh guru, misalnya mantera yang dipakai untuk menyambut atau untuk menyerang lawan, bisa juga mantera untuk membuat tubuh kita kelihatan lebih besar dan tinggi, sehingga lawan merasa takut dan sebagainya. Tiap sasaran silek punya manto atau doa tersendiri. Ada sasaran silek yang hanya memakai doa yang diambil dari kutipan ayat Alquran, namun kebanyakan mantra berisi campuran antara doa dalam bahasa Arab dan Minangkabau. Campuran mantera antara bahasa Minang dan bahasa Arab menandakan pengaruh Islam di dalam silat di Minangkabau.
 
=== ''3. Maambiak Isi '' (Mengambil Isi atau MengambilKaji IntiDuduk) ===
Bagian '''maambiak isi''' (mengambil isi) atau dikatakan juga ''maambiak inti'' (mengambil inti) adalah bagian yang ''paling sensitif'' untuk dibicarakan bahkan oleh sesama pesilat dari beda sasaran silek. Pada sesi ini murid tidak belajar bermain silat secara fisik, tetapi lebih kepada menanamkan suatu pemahaman atau konsep.
* '''''Biliak Dalam''''' (Bilik Dalam atau Kamar Khusus)