Institut Teknologi Nasional Malang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SamanthaPuckettIndo (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh 125.164.101.105 (pembicaraan) diidentifikasi sebagai vandalisme ke revisi terakhir oleh Bonaditya. (TW)
Baris 21:
== Sejarah ==
{{lihatpula|Sejarah perguruan tinggi di Indonesia}}
Bermula dari Akademi Teknik Nasional (ATN) Malang yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional Malang pada tahun 1969 dengan 2 Jurusan yaitu Teknik Mesin dan Teknik Sipil, dan pada tahun 1980 membuka jurusan baru antara lain : Teknik Elektro, Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Tekstil, Teknik Arsitektur. Dengan pertimbangan ingin memberikan pendidikan sampai dengan tingkat sarjana (S-1), pada tahun 1981, ATN Malang dikembangkan menjadi ITN Malang dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0104/0/1983 yang diterima pada tahun 1983 terdiri dari 2 Fakultas yaitu Fakultas Teknologi Industri (FTI) dan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP). FTI membawahi jurusan/program studi jenjang S-1 : Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Tekstil, dan jenjang D-III : Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Teknik Industri. Sedangkan FTSP membawahi jurusan/program studi jenjang S-1 : Teknik Sipil dan Teknik Arsitektur, untuk jenjang D-III : Teknik Sipil.
Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN), Suparno Djiwo, menyerahkan penyidikan hukum kasus pelonco di Jurusan Planologi ke Kepolisian Resor Malang, Jawa Timur. Dia mempersilakan Kepolisian mengusut tewasnya mahasiswa Jurusan Planologi, Fikri Dolasmantya Surya. "Polisi berwenang menyelidiki hukum, kita patuh hukum," katanya, Rabu, 11 Desember 2013.
Pada awalnya ITN Malang menempati areal kampus seluas 4 Ha di Jalan Bendungan Sigura-gura No. 2 Malang. Dengan jumlah mahasiswa ITN Malang semakin meningkat, maka upaya pengembangan sarana dan prasarana dalam dalam mendukung proses pembelajaran terus dilakukan. Pada tahu 1998 ITN membangun kampus II yang dirancang sebagai kampus terpadu yang menempati areal seluas 35 Ha dari lahan seluas 65 Ha yang dimiliki ITN Malang. Pada Tahun 2000 Kampus II tersebut digunakan dan ditempati oleh jurusan/ program studi Teknik Mesin S1, Teknik Elektro S-1, Teknik Industri S1, Teknologi Tekstil S1, dan Teknik Elektro D-III.
Pada tahun 1982 ITN Malang membuka kembali jurusan/program studi baru, untuk di FTI menambah jurusan/program studi Teknik Gula, sedangkan di FTSP menambah jurusan/program studi Teknik Pengairan, Teknik Planologi, dan Teknik Geodesi. Untuk memenuhi kebutuhan Sarjana Teknik di Indonesia dari berbagai bidang keahlian, pada tahun 1985 ITN Malang menambah lagi jurusan/program studi baru, yaitu jurusan/program studi Teknik Elektronika S-1 di bawah FTI, dan jurusan/program studi Teknik Lingkungan di bawah FTSP.
Pada tahun 1985 ITN Malang pertama kali berhasil meluluskan Sarjana bergelar Insinyur yang terdiri dari 6 orang dari Jurusan Teknik Mesin dan 8 orang dari Jurusan Teknik Sipil, sedangkan lulusan pertama Magister Teknik Program Pascasarjana pada tahun 2002 terdiri dari 4 orang lulusan Manajemen Industri dan 1 orang lulusan Manajemen Konstruksi.
Pada tahun 2000, ITN Malang membuka Program Pascasarjana (S2) Magister Teknik berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi ( Dirjen DIKTI ) No. 75/Dikti/Kep/2000 dengan dua Program Studi yaitu Program Studi Teknik Industri Konsentarsi Manajemen Industri dan Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi.
Dengan demikian, sampai tahun 2004 di ITN Malang telah menyelenggarakan pendidikan di tingkat Program Pascasarjana (S-2) dengan 2 (dua) Program Studi, yaitu ; Program Studi Manajemen Industri dan Program Studi Manajemen Konstruksi. Di tingkat Sarjana (S-1) dan Diploma Tiga (D-III) dengan dua Fakultas yaitu ; Fakultas Teknologi Industri (FTI) membawahi 10 jurusan/ program studi, diantaranya ; Teknik Mesin S1, Teknik Elektro S1, Teknik Industri S1, Teknik Kimia S1, Teknik Tekstil S1, Teknik Gula dan Pangan S1, Teknik Elektronika S-1, Teknik Mesin D III, Teknik Elektro D III dan Teknik Industri D III. Sedangkan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) membawahi 8 jurusan/ program studi, yaitu Teknik Sipil S1, Arsitektur S1, Teknik Pengairan S1, Teknik Planologi S1, Teknik Geodesi S1, Teknik Lingkungan S1, Teknik Sipil D III dan Teknik Geodesi D III.
Dengan pertimbangan besarnya minat masyarakat yang belajar di bidang informatika, pada tahun 2008 ITN Malang membuka jurusan/program studi Teknik Informatika S-1, sedangkan konsentrasi Teknik Komputer dan Informatika yang ada di jurusan/program Teknik Elektro dirubah menjadi konsentrasi Teknik Komputer. Disamping itu, sehubungan dengan terjadinya penurunan minat masyarakat yang belajar di jurusan/program studi Teknik Geodesi D-III, maka pada tahun 2008 dilakukan penutupan.
Pada tahun 2009 jurusan/program studi Teknik Elektro membuka konsentrasi Teknik Telekomunikasi.
Jumlah mahasiswa ITN Malang sampai tahun 2011 mencapai 4572 orang mahasiswa yang berasal berbagai propinsi di seluruh Indonesia dan Negara Timor Leste, sedangkan lulusan atau alumni ITN Malang telah mencapai 29.652 orang, dan mereka telah bekerja di instansi pemerintah, swasta, serta industri.
Rencana pengembangan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengacu pada Rencana Strategis (RENSTRA) 2002 – 2012 terevisi yang didasarkan pada HELTS 2003 – 2010 DIKTI dan prinsip Good University Governance (GUG). Rencana pengembangan jangka pendek, menengah, dan panjang ITN Malang diturunkan dari Visi, Misi, dan Renstra yang dijabarkan dalam peta jalan (road map) ITN Malang, yaitu : Fase 1 (2005 – 2010) Peningkatan Kapasitas dan Modernisasi, Fase II (2010 – 2015) Penguatan Pelayanan Prima untuk Pencapaian Daya Saing Nasional, Fase III (2015 2020) Pencapaian Daya saing Regional, dan Fase IV (2020 – 2025) Pencapaian Daya Saing Global dan tercapainya Entitlement/Word Class University. Setiap fase mempunyai keterkaitan yang koheren satu dengan lainnya, sehingga keberhasilan pada satu fase sangat ditentukan kinerja pada fase sebelumnya.
Pada saat ini ITN Malang memfokuskan pada rencana pengembangan Fase II (2010 – 2015), yaitu penguatan layanan prima untuk pencapaian daya saing nasional. Keberhasilan kinerja pada fase ini ditentukan oleh tercapainya : (a). Pengembangan Tata Kelola, (b). Penguatan Citra Institusi, (c). Pengembangan Good University Governance (GUG), dan Akreditasi Institusi.
 
ITN, kata dia, kooperatif dan bersedia memberikan keterangan kepada penyidik. Ia menghormati keluarga dan pihak lain yang menginginkan perkara tersebut dilanjutkan ke proses hukum. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan kegiatan sosial warga di Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Subermanjing Wetan. 
Dalam mencapai sasaran Fase II dan berkelanjutan pada fase berikutnya, setiap akhir kegiatan semester, ITN Malang selalu memonitoring dan mengevaluasi kinerja yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja, sehingga prinsip dasar yang menjadi rujukan pada saat ini (Fase II) akan dapat terealisasi sesuai dengan rencana.
 
Kegiatan meliputi penanaman <em>mangrove</em>, mengecat rumah, dan fasilitas umum. Namun, dalam kegiatan sosial itu muncul korban jiwa. Kegiatan menyimpang, katanya, karena kelalaian yakni tanpa pengawasan dan pendampingan dari dosen Planologi. Para dosen hanya mengikuti kegiatan pada siang hari. "Kegiatan itu murni membantu dan mengabdi kepada masyarakat," kata dia. 
 
Suparno membantah ITN menutupi perkara pelonco tersebut. Sebab, sejumlah media memuat berita kematian Fikri. Bahkan, polisi mendampingi jenazah hingga visum luar di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.
 
 
Kepolisian Resor Malang terus menjalin komunikasi dengan keluarga korban. Juru bicara Kepolisian Resor Malang, Ajun Komisaris I Nyoman Sri Sulandari, mengatakan paman korban, Muhammad Nurhadi, menyerahkan surat yang menuntut polisi mengusut tuntas jika terbukti ada kekerasan sebelum Fikri tewas. “Tapi ikhlas menerima, jika tak terjadi kekerasan,” katanya. 
== Program Studi S-2 PascaSarjana ==
* Teknik Industri, konsentrasi Manajemen Industri