Kerinci: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Nama Kerinci'''
 
Nama ‘Kerinci’ mungkin berasal dari bahasa Tamil “Kurinci” yang berarti : “Tanah berbukit-bukit”. Dulu, wilayah ini penghasil emas, sehingga muncul istilah Swarnadwipa atau Swarnabhumi (tanah atau pulau Emas). Di daerah Kerinci banyak ditemukan batu-batuan Megalitik dari zaman Perunggu (Bronze Age) dengan pengaruh Budha termasuk keramik Cina. Hal ini menunjukkan wilayah ini telah banyak berhubungan dengan dunia luar.
 
Baris 5 ⟶ 6:
 
'''Sejarah Kerinci'''
 
Menurut Tambo Alam Minangkabau, Daerah Rantau Pesisir Barat (Pasisie Barek) pada masa Kerajaan Alam Minangkabau meliputi wilayah-wilayah sepanjang pesisir barat Sumatra bahagian tengah mulai dari Sikilang Air Bangis, Tiku Pariaman, Padang, Bandar Sepuluh, Air Haji, Inderapura, Muko-muko (Bengkulu) dan Kerinci. Dengan demikian Kerinci merupakan daerah Minangkabau.
 
Baris 15 ⟶ 17:
 
'''Letak Kerinci'''
 
Kerinci berada di ujung barat Provinsi Jambi, berbatasan dengan Provinsi Sumatra Barat (Minangkabau) di sebagian barat dan utara. Di selatan mereka berbatasan dengan Provinsi Bengkulu.
 
Baris 20 ⟶ 23:
 
'''Budaya Kerinci'''
 
Budaya Kerinci sangat khas. Tari-tariannya adat merupakan campuran Minang dan Kerinci serta Melayu. Misalnya, Tari Joged Sitinjau Laut. Lagu-lagu Kerinci juga terkenal unik. Pakaian adatnya juga sangat indah. Rumah suku Kerinci disebut "Larik" karena terdiri dari beberapa deretan rumah petak yang bersambung-sambung. Di Jambi, Kerinci adalah satu-satunya wilayah yang menganut adat Perpatih Minangkabau (Matrilineal).
 
'''Bahasa Kerinci'''
 
Bahasa Kerinci termasuk rumpun Bahasa Minangkabau dengan dialek Kerinci. Bagi masyarakat bagian pesisir barat Minangkabau, Bahasa Kerinci tidak begitu asing, namun menjadi agak aneh bagi orang daerah lain di Jambi yang condong ke Melayu Palembang dan Melayu Riau. Salah satu yang khas dari dialek Kerinci diantaranya adalah melafalkan ‘i’ menjadi ‘ai’ misal: ‘Orang Kerinci pergi ke Jambi’ diucapkan ‘ghang Kinchai payai ka Jambai’.