Bajak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 10:
[[File:Maler der Grabkammer des Sennudem 001.jpg|thumb|right|Bajak ard dari Mesir Kuno sekitar 1200 sebelum masehi]]
[[File:Araire à mancheron unique - schémas.svg|thumb|right|Tiga tipe dasar bajak Ard<ref>Haudricourt & J-Brunhes Delamarre, ''L'homme et la charrue à travers le monde''</ref>]]
[[Berkas:Mouldboard_plough.JPG|thumb|right|Model hasil rekonstruksi bajak singkal sederhana]]
Pembajakan dimulai dari kegiatan [[mencangkul]]. Ketika pertanian pertama kali berkembang, [[cangkul]] dan alat serupa digunakan di daerah di mana banjir tahunan mengembalikan kesuburan tanah, seperti di pinggir sungai [[nil]]. Cangkul digunakan untuk membuat [[alur tanam]] (''furrow'') untuk menanam benih. Cangkul merupakan inovasi yang dikembangkan secara independen antara suku dan budaya. Mencangkul masih menjadi metode pengolahan tanah di negara tropis dan [[lahan pertanian]] yang curam.<ref>{{cite journal |url = http://www.schulgarten.ch/texte/Pflug.pdf |author = Ziller, Reinhart |year = 1974 |title = Der Pflug. Geschichtliche Entwicklung und praktische Anwendung}}</ref> Namun petani modern masih menggunakan cangkul meski jarang, untuk mengolah bagian tanah yang sempit ketika menggunakan traktor tidak efisien.
 
[[Bajak Ard]] ditemukan di Mesir, diperkirakan pada awalnya ditarik oleh manusia, namun setelah [[domestikasi]] [[ox]] sekitar tahun 6000 sebelum masehi yang lalu oleh [[Peradaban Lembah Sungai Indus]], ox digunakan sebagai penarik bajak ard. Bagian yang menyentuh tanah adalah bagian yang runcing yang bergerak dan membuat rekahan alur sepanjang tanah.<ref>Lynn White, Jr., ''Medieval Technology and Social Change'' (Oxford: University Press, 1962), p. 42.</ref> Ard lebih cocok digunakan pada tanah yang mengandung lempung atau pasir yang secara alami disuburkan dengan banjir tahunan seperti di lembah sungai Nil dan sekitar [[hilal subur]].
 
Bajak singkal berkembang terutama di daerah yang tidak mendapatkan banjir tahunan dalam mengembalikan kesuburan tanah; biasanya di daerah yang jauh dari sungai. Pada wilayah dengan tipe seperti ini, tanah harus dibalik secara berkala agar kesuburan dari tanah bagian dalam naik ke atas sehingga bisa dimanfaatkan oleh tumbuhan. Desain bajak singkal memungkinkan penetrasi yang lebih dalam sambil mengangkat tanah dari bagian dalam agar menuju ke permukaan dan tanah di bagian permukaan menjadi turun dengan cara membaliknya.
 
Desain bajak singkal yang terbuat dari kayu cenderung rapuh dan mudah rusak jika bekerja di tanah yang berat. Selain itu, untuk penetrasi yang lebih dalam pada tanah yang berat, bajak singkal dari kayu tidak bisa digunakan. Sebelum [[Dinasti Han]], bajak di China dibuat terutama dari kayu kecuali bagian mata bajaknya yang terbuat dari logam. Inilah era pertama mulai diketahui penggunaan logam ([[besi]]) pada bajak untuk menambah berat bajak dan meningkatkan kekuatannya terhadap tanah.<ref name="greenberger 2006 11-12"/><ref>[[Wang Zhongshu]], trans. by K.C. Chang and Collaborators, ''Han Civilization'' (New Haven and London: Yale University Press, 1982).</ref> Peradaban Romawi mulai mengembangkan bajak serupa dengan ditambahkan roda, pada abad ke-3 dan ke-4 masehi.<ref>Margaritis, Evi; Jones, Martin K.: "Greek and Roman Agriculture", in: [[John Peter Oleson|Oleson, John Peter]] (ed.): ''The Oxford Handbook of Engineering and Technology in the Classical World'', Oxford University Press, 2008, ISBN 978-0-19-518731-1, pp. 158–174 (166, 170)</ref>
 
== Referensi ==