Gunung Dempo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
| Listing = [[Ribu]]
}}
'''Gunung Dempo''' (3159 mdpl) terletak di perbatasan [[provinsi]] [[Sumatera Selatan]] dan provinsi [[Bengkulu]]. Untuktepatnya mencapaidi desakota terdekatdingin penghasil kopi robusta yang terkenal enak, yaitu Kota Pagaralam. Mengunjungi Gunung Dempo ini terlebih dahulu anda harus mencapai [[kota Pagar AlamPagaralam]], kurang lebih 7 jam perjalanan darat dari [[Palembang]]. Dariatau ibukota Provinsi Sumatera Selatan. ini tersediaTersedia banyak bus keatau arahmobil Pagartravel Alamuntuk menuju Kota Pagaralam, diantaranya Bis atau Travel Dharma Karya, Sinar Dempo, Melati dll. Biasanya tarif Bis Rp. 55.000 s.d 75.000 mobil Travel Rp.110.000 s.d Rp. 130.000. Atau apabila andaberangkat dari Jakarta, sebelumnya dapat menumpang bus dari terminal Kalideres jurusan Bengkulu atau [[Padang]], dan turun di [[Lahat]]dilanjutkan dengan Angkot jurusan Lahat - Pagaralam.
 
Kota Pagar AlamPagaralam, memang sesuai dengan namanya, kota ini jelas dikelilingi oleh [[pegunungan Bukit Barisan]] dan yang tertinggi dari barisan tersebut adalah Gunung Dempo. Gunung ini sangat indah menjulang tegak menggapai langit nan biru apabila dilihat pada pagi hari.
 
Oleh karena itu sangat tepat bila bermalam dulu di kota ini, disini banyak tersedia [[losmen]] atau [[motelpenginapan]], berkisar Rp. 2075.000 s.d Rp. 125.000 semalam. Budaya kota yang sudah berbaur dari berbagai suku baik pendatang maupun asli menciptakan kedamaian yang anda tidak peroleh di kota-kota besar.
 
Dari terminal Pagar Alam, terlebih dulu mencarter mobil/taksi untuk jurusan Pabrik Teh PTPN III yang jaraknya mencapai 158 [[km]] dari terminal. Di pabrik ini ada baiknya anda berkenalan dengan seseorang yang biasa dipanggil pak Anton, beliau termasuk yang dituakan oleh para pencinta alam seantero Sumsel-Lampung. Dengan meminta bantuannya, mobil carteran akan membawa anda ke desa terdekat dari kaki gunung Dempo, yang dapat memakan waktu lebih dari 20 [[menit]], karena jalannya cukup terjal, berkelok dengan melewati hamparan kebun teh nan hijau.
 
Jalur menuju ke puncak gunung inipun sudah sangat jelas dan bahkan di hari-hari biasa pun banyak orang desa yang sengaja naik ke puncak baik itu untuk mencari kayu ataupun sekedar berhiking.