Laskar Pelangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
| harga = 120.000,.
}}
'''''Laskar Pelangi''''' adalah novel pertama karya [[Andrea Hirata]] yang diterbitkan oleh [[Bentang Pustaka]] pada tahun [[2005]]. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah ([[SD]] dan [[SMP]]) di sebuah sekolah [[Muhammadiyah]] di [[Belitung]] yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah:
 
# Ikal aka Andrea Hirata
# Lintang; Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara
# Sahara; N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah
# Mahar; Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam
# A Kiong (Chau Chin Kiong); Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman
# Syahdan; Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz
# Kucai; Mukharam Kucai Khairani
# Borek aka Samson
# Trapani; Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari
# Harun; Harun Ardhli Ramadan bin Syamsul Hazana Ramadan
Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 [[SD]] sampai kelas 3 [[SMP]], dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.
 
Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari [[Tetralogi]] Laskar Pelangi. Buku berikutnya adalah [[Sang Pemimpi]], [[Edensor]] dan [[Maryamah Karpov]]. Buku ini tercatat sebagai buku [[sastra]] [[Indonesia]] terlaris sepanjang sejarah.
Cerita terjadi di desa [[Gantung, Belitung Timur|Gantung]], [[Belitung Timur]]. Dimulai ketika sekolah [[Muhammadiyah]] terancam akan dibubarkan oleh [[Depdikbud]] [[Sumsel]] jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.