Fariz RM: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
| imagesize =
| caption =
| birthdate = {{birth date and age|19611959|1|5}}
| birthplace = {{negara|Indonesia}} [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Djakarta]], [[Indonesia]]
| birthname = Fariz Rustam Munaf
Baris 20:
| website =
}}
'''Fariz Rustam Munaf''' yang lebih dikenal dengan nama '''Fariz RM''' ({{lahirmati|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Djakarta]]|5|1|19611959}}) adalah seorang [[penyanyi]] dan musikus [[Indonesia]]. Dia dikenal masyarakat melalui lagu-lagu ciptaannya, seperti ''Barcelona'' dan ''Sakura'', yang sempat menjadi hits pada awal dekade 19901980-an.
 
== Latar belakang ==
Baris 36:
Di saat tren musik di negeri ini masih terbuai dalam balada yang mendayu-dayu, Fariz malah menawarkan konsep musik yang danceable ala Earth Wind & Fire dengan penonjolan pada aransemen brass section sebagai aksentuasi dan teknik bernyanyi falsetto. Setahun kemudian, Fariz R.M. membentuk grup [[Transs (grup musik)|Transs]], yang personelnya antara lain [[Erwin Gutawa]], pemusik yang sekarang banyak dikaitkan dengan aransemen berbau orkestral. Dengan Transs, Fariz menawarkan konsep musik [[fusion jazz|fusion]] , yang akhirnya membuat sejumlah grup musik terinspirasi untuk menggarap musik fusion, yang memadukan [[jazz]] dan [[rock]]. Transs adalah grup yang maunya beridealisme tinggi. Ini terlihat dari kalimat yang tertera pada sampul album Transs, Hotel San Vicente (1981): "pembaharuan musik Indonesia dalam warna, personalitas, dan gaya". Boleh jadi kalimat itu berkonotasi gagah-gagahan belaka. Namun patut diakui, sejak pemunculan Transs, mulailah muncul grup-grup fusion seperti [[Krakatau (grup musik)|Krakatau]], [[Karimata (grup musik)|Karimata]], Emerald, dan lain-lain
 
Pada tahun [[1983]], Fariz bergabung dengan [[Iwan Madjid]] dan Darwin B Rachman membentuk kelompok musik '''Wow!'''. Mereka bertiga, Iwan ([[vokal]], [[piano]], [[kibor|keyboard]]), Darwin ([[bas]]), dan Fariz ([[drum]]) kemudian merilis album bertajuk ''Produk Hijau''. Wow! tetap menghadirkan nuansa rock progresif lewat lagu-lagu seperti "Pekik Merdeka", "Armageddon", hingga "Purie". Dhewayani. Setelah debut album dirilis, Fariz RM mengundurkan diri dari formasi Wow! karena alasan sakit. Saat itu, selain bergabung dengan Wow!, Fariz juga aktif di kelompok [[Symphony]] hingga Jakarta Rhythm Section, serta beberapa proyek album solonya.<ref>[http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=299467&kat_id=383 Iwan Madjid, Menautkan Rock dan Klasik], diakses 29 Oktober 2007</ref>{{citation broken}}
 
Setelah itu, Fariz terus menelurkan karya-karyanya, baik di [[Indonesia]] maupun internasional. Selama 25 tahun kariernya sejak tahun [[1978]] hingga [[2003]], Fariz telah menghasilkan 20 album solo, 72 album kolaborasi, 18 album ''soundtrack'', 27 album produksi dimana dia berperan sebagai produser, serta 13 album internasional yang dirilis di [[Eropa]] dan Asia Pasifik.<ref>[http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Box&id=34496 Fariz RM; Pasang Surut Seorang Musisi di Blantika Musik], diakses 29 Oktober 2007</ref>{{citation broken}} Di antara lagu-lagu ciptaannya yang terkenal hingga sekarang adalah "Barcelona", "Nada Kasih" (duet dengan [[Neno Warisman]]), "Susie Bhelel", "Menggapai Bintang" (Symphony), "Selamat Untukmu" (Jakarta Rhythm Section), dan "Renungan" (Dibayang Dewasa) yang menampilkan duet Fariz RM dengan [[Marissa Haque]].