Merkantilisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SamanthaPuckettIndo (bicara | kontrib)
k Membatalkan 2 suntingan oleh 180.253.249.239 (pembicaraan) diidentifikasi sebagai vandalisme ke revisi terakhir oleh Albertus Aditya. (TW)
Baris 1:
IRFAN, FANDI, FIRMAN, DKK
[[Berkas:Lorrain.seaport.jpg|right|thumb|300px|Lukisan bergambar pelabuhan Perancis dari tahun 1638, saat merkantilisme mencapai puncaknya.]]
'''Merkantilisme''' adalah suatu [[teori ekonomi]] yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu hajat [[negara]] hanya ditentukan oleh banyaknya [[aset]] atau [[modal]] yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volum [[perdagangan]] global teramat sangat penting. Aset ekonomi atau modal negara dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital (mineral berharga, terutama [[emas]] maupun [[komoditas]] lainnya) yang dimiliki oleh negara dan modal ini bisa diperbesar jumlahnya dengan meningkatkan [[ekspor]] dan mencegah (sebisanya) [[impor]] sehingga [[neraca perdagangan]] dengan negara lain akan selalu positif. Merkantilisme mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini dengan melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong eksport (dengan banyak [[insentif]]) dan mengurangi import (biasanya dengan pemberlakuan [[tarif]] yang besar). [[Kebijakan ekonomi]] yang bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan dengan sistem ekonomi merkantilisme.
 
Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolah [[Eropa]] pada awal periode modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era dimana kesadaran bernegara sudah mulai timbul). Peristiwa ini memicu, untuk pertama kalinya, intervensi suatu negara dalam mengatur perekonomiannya yang akhirnya pada zaman ini pula sistem [[kapitalisme]] mulai lahir. Kebutuhan akan pasar yang diajarkan oleh teori merkantilisme akhirnya mendorong terjadinya banyak peperangan dikalangan negara Eropa dan era imperialisme Eropa akhirnya dimulai. Sistem ekonomi merkantilisme mulai menghilang pada akhir abad ke-18, seiring dengan munculnya teori ekonomi baru yang diajukan oleh [[Adam Smith]] dalam bukunya [[The Wealth of Nations]], ketika sistem ekonomi baru diadopsi oleh Inggris, yang notabene saat itu adalah negara industri terbesar di dunia.