Tritunggal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6:
Kamus ''Oxford'' Gereja Kristen (''The Oxford Dictionary of the Christian Church'') menjelaskan Trinitas sebagai "dogma sentral dari [[teologi Kristen]]".<ref name="ODCC">The Oxford Dictionary of the Christian Church (Oxford University Press, 2005 ISBN 978-0-19-280290-3), article ''Trinity, doctrine of the''</ref> Doktrin ini diterima oleh mayoritas aliran-aliran Kristen, seperti: [[Katolik]], [[Protestan]], dan [[Gereja Ortodoks|Ortodoks]].
[[Alkitab]], baik dalam [[Perjanjian Lama]] maupun [[Perjanjian Baru]], tidak secara eksplisit menuliskan istilah "Allah Tritunggal", tetapi keberadaan Bapa, Putra dan Roh Kudus tersirat dalam banyak ayat, baik secara terpisah maupun bersama-sama. Berdasarkan rumusan dalam perintah tentang pembaptisan di {{Ayat|Matius|28|19}}: "<font color=green>Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.</font>" ([[Terjemahan Baru|TB-LAI]]). Doktrin Tritunggal mendapatkan bentuknya seperti sekarang, adalah berdasarkan Firman Tuhan dalam [[Injil]]. Ucapan Yesus: "Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku", dapat digunakan untuk menjelaskan istilah "pribadi", "sifat", "esensi", "subtansi", istilah-istilah yang belum pernah digunakan oleh para Rasul.
Karena kekurangpahaman dalam membaca [[Injil]], beberapa orang atau kelompok menyangkal bahwa doktrin yang dinyatakan pada [[abad ke-4]] tersebut didasarkan pada gagasan Kristen, dan bahwa [[doktrin]] itu merupakan sebuah penyimpangan dari ajaran Kristen mula-mula tentang Allah. Bahkan ada yang menyatakan bahwa doktrin tersebut meminjam konsep pra-Kristen tentang trinitas ilahi yang dipahami oleh [[Plato]]. Namun sebenarnya justru konsep trinitas ini muncul dari pembacaan lebih mendalam dari [[Alkitab]] itu sendiri.
Baris 24:
== Perjanjian Lama ==
Suatu nama yang paling penting dalam [[Perjanjian Lama]] ialah '''יתרת''' ('''YHWH'''), nama [[Allah]] [[Israel]], yang ditemukan kurang lebih 6823 dalam [[Perjanjian Lama]]. Nama tersebut mungkin dulu diucapkan "Yahweh", tetapi menurut tradisi [[Yahudi]] nama Yang Mahasuci tersebut tidak boleh diucapkan untuk menghindari kemungkinan pelanggaraan [[Hukum Taurat]] dalam perintah yang ke-3 ("<font color=green>Jangan menyebut nama '''יתרת''', Allahmu dengan sembarangan ...</font>" {{Alkitab|Keluaran 20:7}}). Oleh sebab itu, setiap kali terdapat kata '''יתרת''' dalam [[Alkitab]], orang [[Yahudi]] membacanya dengan kata '''אך׳ני''' (
Penjagaan kesucian [[Hukum Taurat]] ke-3 ini, membawa sejarah unsur penyalinan [[Alkitab]] khususnya [[Perjanjian Lama]] pada saat ini. Bukan hanya dalam unsur eksistensi [[Allah]] saja penyalinan ini dijaga kesuciannya, namun pada setiap unsur teks ke-Ilahian. Bahkan unsur pengucapan [[Mesias]] dan [[Roh Kudus]]pun dialihkan penulisannya dalam [[Perjanjian Lama]] untuk menjaga kekudusan [[Hukum Taurat]] yang ke-3.
Baris 42:
: '''בצל''' (lafal= '' ba'al '') artinya ' majikan, pemilik, tuan, suami' ({{Alkitab|Yeremia 31:32; Kejadian 20:3}});
: '''כולך''' (lafal= ''mélékh atau malakh'') artinya 'raja, memerintah, penguasa' ({{Alkitab|Kejadian 36:31; Yunus 3:6; Amsal 30:22}})
: '''בכור''' (lafal= ''bekhor'') artinya "[anak] sulung" ({{Alkitab|Kejadian 4:4}}); '''בן''' (lafal= ''bén'') artinya "putra, keturunan, orang-orang", '''בין''' ({{Alkitab|Yunus 1:1; 4:10; Mazmur 128:6}}). Dua kata ini ''bekhor dan ben'' mengandung arti "anak sulung atau putra". Menurut keyakinan [[Yahudi]] kata ''bekhor'' di ucapkan dan disematkan oleh [[Adam]] kepada [[Mesias]] sebagai rasa cinta kasih dan penghormatan [[Adam]] kepada [[Mesias]], dan [[Mesias]] memberikan gelar kepada [[Adam]] sebagai '''Saudara-Nya''' (yang merujuk kepadada pelayanan [[Yesus Kristus]] di dunia yang menyebutkan bahwa diri [[Yesus]] yang tersulung dan umatNya adalah saudaraNya atau anak-anak [[Allah]]). [[Adam]] mengetahui alasan penciptaan dirinya, berawal dari "<font color=green>...karena begitu besar kasih [[Allah]] kepada ''ben'' (Putra-Nya= rujukan [[Mesias]])... - ...maka manusia ([[Adam]]) diciptakan menurut gambar dan rupa Kita...</font>" (''adon'' rujukan [[Mesias]]){{Alkitab|Kejadian 1:26-28}}. Karena hanya [[Mesias]]-lah '''Mahluk Surgawi''' satu-satunya yang memiliki gambar dan rupa (bentuk) sama seperti [[Adam]]. Inilah salah satu alasan [[Lucifer]], dalam melampiaskan misi dendamnya kepada [[Mesias]], dengan menjatuhkan [[Adam]] ke dalam dosa. [[Lucifer]] tahu bahwa [[Adam]] adalah wujud cinta kasih [[Allah]] terhadap [[Mesias]], dan [[Mesias]] sangat mencintai [[Adam]] dan menuangkan kasihNya secara penuh. Kejatuhan [[Adam]] ke dalam dosa yang mengundang kematiannya di alam maut serta menciptakan penghukuman '''Bapa/Abba''' terhadap dosa, mengundang "kesedihan yang tak terhingga" dari [[Mesias]] kepada [[Adam]]. Sehingga meletuslah pertempuran besar di [[Surga]] antara [[Mesias]] dan [[Lucifer]], yang mengakibatkan [[Lucifer]] dan malaikat-malaikat jahat diusir dari [[Surga]] sebelum bencana [[Air Bah]] terjadi di bumi. Begitulah sejarah dan keyakinan umat [[Yahudi]] sehingga penghormatan yang sangat tinggi disematkan juga kepada [[Mesias]] sebagai '''''Ben''''' atau '''Putra Allah''' (yang memang mereka mengetahui bahwa manusia adalah milik [[Mesias]] dan [[Mesias]]lah yang berjanji kepada [[Adam]] lewat permohonan kepada '''Bapa/Abba''' untuk menebus dosa '''Adam/manusia''' dari alam maut dan penyiksaan api yang kekal akibat dosa ). Namun '''Bapa/Abba''' menangguhkan hal tersebut, sampai saat [[Abraham]] bapak orang percaya yang telah lulus uji pada saat [[Abraham]] mau mengorbankan [[Ishak]] yang merupakan '''anak perjanjian''', sehingga [[Yakub]]/[[Israel]] menjadi ahli waris (janji penebusan [[Mesias]]) yang diteruskan kepada perjanjian [[Daud]] dengan [[Allah]] yang melahirkan [[Yesus Kristus]] sebagai perwujudan cinta kasih [[Mesias]] yang tak terhingga kepada '''Bapa/Abba''' serta [[Adam]] yang merupakan milikNya. Maka, [[Maria]] yang berkenan dihadapan [[Allah]] mengandung lewat '''ROH KUDUS''' yang merupakan wujud '''''Ben/Putra Allah''''', untuk menggenapi misi penebusan dosa [[Adam]](seluruh umat [[manusia]]). [[Allah]] yang mengatur itu semua, serta mengakuinya di dalam [[Injil]] bahwa [[Yesus]] adalah PutraNya yang sangat dikasihi, dan kata ''Ben'' jugalah yang disematkan oleh para malaikat di [[Surga]] kepada [[Mesias]] jauh sebelum penciptaan [[manusia]]. Dari sejarah dan keyakinan serta fakta-fakta yang ada di dalam [[Alkitab]] inilah membawa konteks '''Tritunggal''' dalam makna '''ALLAH ANAK''' yang merujuk kepada '''MESIAS'''.
*3. Merujuk kepada kata '''ROH KUDUS/ROH ALLAH''' dalam pengertian [[Perjanjian Lama]]:
: '''קרוש''' (lafal= ''qadosy'') artinya "sifat kudus, khusus", juga ditulis '''קרש''' ({{Alkitab|Keluaran 29:31}});
: '''ךןתאלהים''' (lafal= ''ruakh elohim'') artinya 'Roh Allah, nafas Allah, angin Allah' '''ךןתקרוש''' (lafal= ''ruakh qadosy'') yang artinya 'Roh Kudus' ({{Alkitab|Kejadian 1:2; Yehezkiel 37:1-14; Yunus 1:4; Zakharia 4:6}}), arti kata ini memiliki arti yang sangat penting dalam sejarah manusia, menurut keyakinan [[Yahudi]] dan fakta sejarah di [[Alkitab]] Allah Roh Kudus memiliki peranan yang sangat dekat dengan manusia. Selain dijelaskan di dalam Alkitab baik dalam [[Perjanjian Lama]] dan [[Perjanjian Baru]] bahwa tubuh manusia adalah Bait Allah ('''ביתאלהים''' lafal= ''bét elohim'') tertulis di dalam {{Alkitab|Kejadian 6:3}} '''Berfirmanlah Tuhan: "<font color=green>RohKu tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu daging, tetapi umurnya hanya 120 tahun saja</font>"''', firman ini menunjukkan bahwa '''ROH KUDUS/ROH ALLAH''' sudah melakukan pelayanannya secara langsung dalam tubuh manusia jauh sebelum [[Hari Pentakosta]] dalam zaman [[Perjanjian Baru]] dan Roh Kudus yang sama ini jugalah yang menjadi lambang terlepas pakaian (''merujuk pada pakaian Lenan putih halus pada [[Kitab Wahyu]]= melambangkan perbuatan-perbuatan suci orang kudus'') daripada [[Adam]] setelah dia memakan buah yang dilarang tersebut. Maka [[Adam]] sadar bahwa dirinya sudah telanjang (''ditinggalkan Roh Kudus''), rasa penyesalan dan kesedihan tersebut membuat [[Adam]] menghindar dan bersembunyi saat disapa oleh [[Tuhan]] (baca [[Kitab Kejadian]][[Kejadian 3| pasal 3]]), dan perasaan tersebut pada kepercayaan umat [[Yahudi]] dibawa oleh [[Adam]] sampai ke alam maut (karena [[Adam]] melihat akibat pelanggaran dosanya - pada saat pembunuhan pertama [[Kain]] dan kematian [[Habel]] yang membuat kesedihan dan penyesalan yang amat sangat, karena belas kasih [[Mesias]]lah di dalam penghiburan dan kasih-Nya kepada [[Adam]] membuat kembali secercah harapan yang dibawa [[Adam]] ke alam maut - dan menjadikan pengharapan seluruh '''nabi-nabi''' yang dituang di dalam nubuatan-nubuatan '''penebusan Mesias''' di dalam [[Perjanjian Lama]]). Makna ditinggalkan '''ROH KUDUS ALLAH''' ini sangat penting sejarahnya dalam kerugian manusia sepenuhnya, karena akibat dari ditinggalkan '''ROH KUDUS ALLAH''', kita bisa pahami maksud firman yang ditulis diatas; selain manusia hanya dinyatakan 120 tahun saja umurnya, ini sangat berbeda dengan keadaan sebelum terjadinya [[air bah (Nuh)|Air Bah]]. Akibat-akibat ysng lain bisa kita pelajari dalam [[Alkitab]] baik secara lahiriah maupun batiniah (
: Dari sejarah dan keyakinan serta fakta-fakta yang ada di dalam [[Alkitab]] inilah membawa konteks '''Tritunggal''' dalam makna '''ALLAH ROH KUDUS''' yang merujuk kepada '''Roh Kudus'''.
Baris 123:
== Dasar-dasar Alkitabiah Tritunggal ==
* Pada saat penciptaan dalam [[Kitab Kejadian]] Allah berkata: "<font color=green>Marilah Kita ...</font>", kata "Kita" merupakan subjek jamak.
* Saat Yesus dibaptis di sungai Yordan, Ia menunjukkan kepribadian-Nya pada saat yang sama dan bermunculan bersama-sama dengan Roh Kudus (dalam manifestasi burung merpati) turun ke atas Anak, dan Bapa berfirman dengan lantang penuh kasih.
* Saat penciptaan, dimana Bapa mencipta, Anak berfirman, dan Roh Kudus yang memulihkan (melayang-layang) sempurna.
* Saat Pencurahan Pentakosta, dimana Bapa mengutus, Anak yang memberikan Roh Kudus, dan Roh Kudus tercurah pada murid-murid Yesus yang ada di atas loteng.
* Saat Yesus berada di atas gunung, setelah Ia meneladani manusia dengan berdoa, Ia menunjukkan kemuliaan-Nya dan menampakkan kepribadian-Nya dengan wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang, kemudian Roh Kudus turun, dan awan yang terang menaungi 3 orang murid Yesus. Bapa dari dalam awan itu memperdengarkan suara-Nya dan berkata: ''"<font color=green>Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia</font>."''
== Antitritunggal ==
|