Ebiet G. Ade: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
AFP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
==Kehidupan awal==
 
Terlahir dengan nama Abdul Gafar Abdullah di [[Wanadadi, Banjarnegara]], merupakan anak bungsu Aboe Ja'far. Dulu ia memendam banyak cita-cita, seperti [[insinyur]], [[dokter]], [[pelukis]]. Semuanya melenceng, Ebiet malah jadi penyanyi -- kendati ia lebih suka disebut penyair karena latar belakangnya di dunia seni yang berawal dari kepenyairan -- dan terkenal.
 
Sering keluyuran tidak keruan, dulu Ebiet akrab dengan lingkungan seniman muda [[Yogyakarta]], [[1971]]. Ia memang sudah tinggal di Yogyakarta sejak lulus [[SD]]. Tampaknya, lingkungan inilah yang membentuk persiapan Ebiet untuk mengorbit. Motivasi terbesar yang membangkitkan kreativitas penciptaan karya-karyanya adalah ketika bersahabat dengan [[Emha Ainun Nadjib]] (penyair), [[Eko Tunas]] (cerpenis), dan [[E.H. Kartanegara]] (penulis). Beberapa puisi Emha bahkan sering dilantunkan Ebiet dengan petikan gitarnya. Walaupun begitu, ketika masuk dapur rekaman, tidak sebiji pun syair Emha yang ikut dinyanyikannya. Jika semula Ebiet enggan meninggalkan pondokannya yang tidak jauh dari tembok keraton, maka fakta telah menunjuk jalan lurus baginya ke [[Jakarta]].
 
Meski bisa membuat [[puisi]], ia mengaku tidak bisa apabila diminta sekedar mendeklamasikan puisi. Dari ketidakmampuannya membaca puisi secara langsung itu, Ebiet mencari cara agar tetap bisa membaca puisi dengan cara yang lain, tanpa harus berdeklamasi. Caranya, dengan menggunakan musik. Musikalisasi puisi, begitu istilah yang digunakan dalam lingkungan kepenyairan, seperti yang banyak dilakukannya pada puisi-puisi [[Sapardi Djoko Damono]].
 
==Karir==
Semula ia hanya menyanyi dengan berkonsermenggelar pentas seni di [[Jawa Tengah]] dan [[DIY]], memusikalisasikan puisi-puisi karya [[Emily Dickinson]], Nobody, Emha Ainun Najib dll dan hanyamendapat menganggapnyatanggapan positif dari pemirsanya. Walau begitu ia masih menganggap kegiataannya ini sebagai hobi belaka. Namun atas dorongan para sahabat dekatnya akhirnya Ebiet bersedia juga maju ke dunia belantika musik Nusantara. Setelah berkali-kali ditolak di berbagai perusahaan rekam, akhirnya ia diterima di [[Jackson Records]] pada [[1979]].
 
Ia melalui rekaman demi rekaman dengan sukses. Sempat juga ia melakukan rekaman di [[Filipina]] untuk mencapai hasil yang lebih baik. Tetapi, ia menolak merekam lagu-lagunya dalam [[bahasa Jepang]], ketika ia mendapat kesempatan tampil di depan publik di sana. Belakangan, ia melakukan rekaman di Colombia Record, AS. Ia menyertakan [[Addie M.S.]] dan [[Jimmy Manoppo]] sebagai rekanan yang membantu musiknya.
 
Pernah Ebiet "menyepi" selama 5 tahun. Baru pada tahun [[1995]] ia mengeluarkan album ''[[Kupu-Kupu Kertas]]'' (didukung oleh [[Ian Antono]], [[Billy J. Budiardjo]], [[Purwacaraka]], dan [[Erwin Gutawa]]) dan ''[[Cinta Sebening Embun - Puisi-Puisi Cinta]]''. Pada tahun [[1996]] ia mengeluarkan album ''[[Aku Ingin Pulang - 15 Hits Terpopuler]]''. Dua tahun berikutnya ia mengeluarkan album ''[[Gamelan (album)|Gamelan]]'' yang memuat 5 lagu lama yang diaransemen ulang dengan musik [[gamelan]] oleh [[Rizal Mantovani]]. Pada tahun [[2000]] Ebiet mengeluarkan album ''[[Balada Sinetron Cinta]]'' dan tahun [[2001]] ia mengeluarkan album ''[[Bahasa Langit]]'', yang didukung oleh [[Andi Rianto]], Erwin Gutawa dan [[Tohpati]].

Ebiet adalah salah satu penyanyi yang mendukung album ''[[Kita Untuk Mereka]]'', sebuah album yang dikeluarkan berkaitan dengan terjadinya [[tsunami 2004]], bersama dengan 57 musisi lainnya. Ia memang seorang penyanyi sesialis tragedi, terbukti lagu-lagunya sering menjadi tema lagu bencana.

Pada [[2007]], ia mengeluarkan album baru berjudul ''[[In Love: 25th Anniversary]]'' yang berisi 14 lagu lama yang diaransemen ulang dan 1 lagu baru berjudul ''Demikianlah Cinta'', yang penggarapannya dilakukan oleh [[Anto Hoed]], suami [[Melly Goeslaw]]. Album itu sendiri adalah peringatan buat ulang tahun pernikahan ke-25-nya.
 
==Kehidupan keluarga==
Menikah dengan YayukKoes Pudji Rayahu Sugianto (atau lebih dikenal sebagai Yayuk Sugianto, kakak penyanyi [[Iis Sugianto]]) pada [[1982]], ia dikaruniai 4 anak: Abietyasakti Ksatria Kinasih (lahir [[1983]]), Adaprabu Hantip Trengginas (lahir [[1985]]), Byatuasa Pakarti Hinuwih (lahir [[1987]]), Segara Banyu Bening (lahir [[1990]]). Bertempat tinggal di kawasan [[Ciganjur, Jagakarsa]], [[Jakarta Selatan]]. Di rumah ini Ebiet memelihara sekitar 20 ekor burung.
 
Anak sulung Ebiet, Abie juga memiliki bakat musik, dan sering mewakili Ebiet dalam mencekmengecek ''sound system'' menjelang ayahnya manggung.
 
==Diskografi==
Baris 77 ⟶ 83:
 
===Lagu dari album lain===
* ''Untuk Anakku Tercinta'' ([[1983]])
* ''Surat dari Desa'' (1984)
* ''Berita kepada Kawan'' (1995; versi duet dengan [[M. Nasir]])
Baris 91 ⟶ 97:
*[http://sg.geocities.com/muziknusantara/ebiet.html Muzik Nusantara - Ebiet G. Ade]
*[http://lyricwiki.org/Ebiet_G._Ade Ebiet G. Ade di LyricWiki]
*[http://study2america.com/kumpulan_lagu/lagu_lagu_indonesia/ebiet_g_ade/ebiet_g_ade.html Ebiet G.Ade - Lirik Lagu dan Gitar Kord-nya]
 
[[Kategori:Kelahiran 1955|Ade]]