Pertempuran Marathon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 55 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q31900
merapikan using AWB
Baris 26:
== Sumber ==
{{Main|Herodotos}}
Sumber utama untuk Perang Yunani-Persia adalah sejarawan Yunani [[Herodotos]]. Herodotos, yang disebut sebagai 'Bapak Sejarah',<ref>Cicero, ''Mengenai Hukum'' I, 5</ref> lahir pada tahun 484 SM di Halikarnassos, Asia Kecil (ketika itu dikuasai oleh Persia). Dia menulis karyanya yang berjudul ''[[Historia]]'' sekitar tahun 440–430 SM, berusaha untuk melacak asal-usul Perang Yunani-Persia, yang ketika itu merupakan peristiwa yang belum terlalu lama berlalu (perang itu berakhir pada tahun 450 SM).<Refref name=B596/><ref name = hxvi/> Pendekatan Herodotos sepenuhnya baru, dan setidaknya di masyarakat Barat, dia nampaknya menciptakan 'sejarah' seperti yang kini diketahui.<ref name = hxvi/> Seperti dinyatakan oleh Holland:<ref name = hxvi>Holland, hlm. ''xvi''–''xvii''.</ref>
[[Berkas:AGMA Hérodote.jpg|180px|left|thumb|Patung kepala [[Herodotos]]]]
{{cquote|bgcolor=#F0FFF0|Untuk pertama kalinya, seorang penulis kronik memutuskan untuk melacak asal-usul suatu konflik bukan ke masa silam yang begitu jauh demi terlihat menjadi sangat menakjubkan, bukan juga kepada tingkah laku dan keinginan dewa tertentu, bukan kepada klaim orang demi mewujudkan takdir, namun lebih kepada penjelesan yang dapat dia verifikasi secara pribadi.}}
 
Banyak sejarawan kuno di kemudian hari yang, meskipun mengikuti jejak penulisan Herodotos, mengkritiknya, bermula dari [[Thukydides]].<ref>Thukydides, ''Sejarah Perang Peloponnesos'', [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0200&layout=&loc=1.22 1.22]</ref><ref name = Fin15>Finley, hlm. 15.</ref> Meskipun demikian, Thukydides memilih untuk memulai catatan sejarahnya pada peristiwa ketika Herodotos menyelesaikan catatannya sendiri, yaitu pada [[Pengepungan Sestos]], dan dengan demikian Thukydides mungkin merasa bahwa tulisan Herodotos sudah cukup akurat sehingga tak perlu dikoreksi atau ditulis lagi.<ref name = Fin15B596/><Refref name =B596 Fin15/> [[Plutarkhos]] mengkritik Herodotos dalam esainya "Mengenai Kejahatan Herodotos", menggambarkan Herodotos sebagai "''Philobarbaros''" (pencinta orang barbar), karena menurutnya Herodotos kurang memihak Yunani. Ini menunjukkan bahwa Herodotos kemungkinan telah melakukan penulisan sejarah yang cukup netral dan tidak terlalu berat sebelah.<ref>Holland, hlm. ''xxiv''.</ref>
 
Pandangan negatif tentang Herodotos berlanjut hingga Eropa [[Renaisans]], meskipun karyanya tetap banyak dibaca.<ref>{{cite web|url= http://www.loyno.edu/~history/journal/1998-9/Pipes.htm#1|title=Herodotus: Father of History, Father of Lies|accessdate=2008-01-18|author=David Pipes|archiveurl = http://web.archive.org/web/20080127105636/http://www.loyno.edu/history/journal/1998-9/Pipes.htm |archivedate = January 27, 2008|deadurl=yes}}</ref> Akan tetapi, sejak abad ke-19 reputasinya secara dramatis mengalami perbaikan akibat temuan-temuan arkeologis yang berulang kali menunjukkan bahwa catatan sejarahnya memang akurat.<ref name = h377>Holland, hlm. 377.</ref> Pandangan modern yang kini berlaku adalah bahwa Herodotos secara umum melakukan pekerjaan yang baik dalam karyanya ''Historia'', namun beberapa rincian spesifiknya (terutama mengenai jumlah pasukan dan tanggal kejadian) harus dicermati dengan skeptisisme.<ref name = h377/> Meskipun demikian, masih ada beberapa sejarawan yang menganggap bahwa banyak bagian dari catatan Herodotos dikarang oleh dirinya sendiri.<ref>Fehling, hlm. 1–277.</ref>
Baris 41:
[[Image:Map Greco-Persian Wars-en.svg|thumb|300px|right|Dunia Yunani pada masa [[Perang Yunani-Persia]].]]
 
Invasi pertama Persia ke Yunani berakar langsung pada [[Pemberontakan Ionia]], yang merupakan fase pertama pada [[Perang Yunani-Persia]]. Akan tetapi, invasi itu juga merupakan akibat dari hubungan jangka panjang antara orang Yunani dan Persia. Pada tahun 500 SM [[Kekaisaran Akhemeniyah|Kekaisaran Persia]] masih relatif mudah dan amat ekspansionistik, namun rawan terhadap pemberontakan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa taklukannya.<ref name = h47>Holland, hlm. 47–55</ref><ref name = h58>Holland, hlm. 58–62</ref><ref name = h203>Holland, hlm. 203</ref> Lagipula, raja Persia, Darius, adalah seorang perebut takhta,<ref>Bauer, hlm. 583-574</ref> dan telah menghabiskan banyak waktu untuk memadamkan pemberontakan terhadap kekuasaannya.<ref name = h47/><ref>Bauer, hlm. 575</ref><ref name = h47/> Bahkan sebelum Pemberontakan Ionia, Darius telah mulai memperluas Kekaisaran Persia ke [[Eropa]], menaklukkan [[Thrakia]], dan memaksa [[Kekaisaran Makedonia|Makedonia]] menjadi sekutu Persia.<ref>Toynbee, hlm. 256</ref><ref name=Bauer583>Bauer, hlm. 583-589</ref> Upaya ekspansi lebih jauh ke dunia Yunani kuno yang terpecah-pecah kemungkinan tidak dapat terhindarkan.<ref name = h58/> Akan tetapi, Pemberontakan Ionia telah secara langsung megancam kebersatuan Kekaisaran Persia, dan negara-negara kota di Yunani daratan tetap menjadi ancaman yang potensial terhadap kestabilan Persia di masa depan.<ref name = h171>Holland, hlm. 171–178</ref> Ini membuat Darius bertekad untuk menguasai dan menenangkan Yunani dan Aigea, serta menghukum negara kota yang terlibat dalam Pemberontakan Ionia.<ref name = h171/><ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126&layout=&loc=5.105 5.105]</ref>
 
Pemberontakan Ionia bermula dari [[Pengepungan Naxos (499 SM)|ekspedisi]] ke [[Naxos]] yang berakhir dengan kegagalan. Upaya tersebut merupakan kerja sama antara satrap Persia [[Artaphernes]] dan tiran [[Miletos]], [[Aristagoras]].<ref name = h154>Holland, hlm. 154–157</ref> Kegagalan ekspedisi itu membuat Artaphernes memutuskan untuk melengserkan Aristagoras dari jabatannya, namun sebelum itu sempat dilakukan, Aristagoras telah lebih dulu mundur dan memproklamasikan Miletos sebagai negara demokrasi.<ref name = h154/> Kota-kota [[Ionia]] lainnya mengikuti langkah ini, menumbangkan para tiran mereka yang ditunjuk oleh Persia, dan menyatakan bahwa mereka adalah negara demokrasi.<ref name = h154/><ref name=X8>Nadif, hlm. 8</ref><ref name = h154/><ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126&layout=&loc=5.98 5.97]</ref> Artistagoras kemudian memohon dukungan dari negara-negara kota di Yunani daratan, namun hanya [[Sejarah Athena|Athena]] dan [[Eretria]] yang bersedia mengirim pasukan.<ref name = h157>Holland, hlm. 157–161</ref><ref name="Bauer 595">Bauer, hlm. 595</ref>
 
Keterlibatan Athena dalam Pemberontakan Ionia muncul dari sederet keadaan yang rumit, bermula dari pendirian [[Demokrasi Athena]] pada akhir abad ke-6 SM.<ref name = h157/> Pada tahun 510 SM, dengan bantuan dari [[Kleomenes I]], Raja [[Sparta]], rakyat Athena mengusir [[Hippias (tiran)|Hippias]], penguasa [[tiran]] dari Athena.<ref>Bauer, hlm. 593</ref><ref name = V65>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126&layout=&loc=5.65 5.65]</ref> Keluarga Hippias telah berkuasa selama 50 tahun, dengan ayah Hippias, [[Peisistratos (Athena)|Peisistratos]], memerintah selama 36 tahun. Hippias sendiri sudah berkuasa selama beberapa tahun dan sebenarnya ingin meneruskan kekuasaannya.<ref name = V65/> Setelah diusir dari Athena, Hippias mengungsi ke [[Sardis]], tepatnya di istana [[satrap]] Persia, [[Artaphernes]], dan menjanjikan kendali atas Athena kepada Persia jika mereka bersedia membantunya untuk kembali berkuasa.<ref name=B596>Bauer, hlm. 596</ref><ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126&layout=&loc=5.97 5.96]</ref><ref name=B596>Bauer, hlm. 596</ref>
 
Sementara itu, Kleomenes membantu membangun tirani pro-Sparta dengan menempatkan [[Isagoras]] sebagai pemimpin di Athena,<ref name=Bauer593>Bauer, hlm. 593</ref> bertentangan dengan [[Kleisthenes]], pemimpin keluarga [[Alkmaionid]] yang secara teradisional cukup berpengaruh, yang menganggap bahwa mereka sebenarnya merupakan pewaris alamiah atas kekuasaan di Athena.<ref name = h131>Holland, hlm. 131–132</ref> Akan tetapi, Kleisthenes mendapati bahwa secara politik dirinya dikalahkan oleh koalisi yang dipimpin oleh Isagoras dan akhirnya memutuskan untuk mengubah aturan main dengan mengajukan permohonan kepada demos ("rakyat"), sehingga menjadikan mereka sebagai faksi baru dalam arena politik. Siasat ini berhasil, namun raja Sparta, Kleomenes I, mendatangi Athena atas permintaan Isagoras dan akibatnya Kleisthenes, keluarga Alkmaionid dan keluarga-keluarga Athena yang penting lainnya diusir dari Athena.<ref name=Bauer593/> Ketika Isagoras berupaya membentuk pemerintahan oligarki yang sempit, rakyat Athena, secara spontan dan untuk pertama kalinya, mengusir Kleomenes dan Isagoras.<ref name = "h133">Holland, hlm. 133–136</ref><ref name=Bauer594>Bauer, hlm, 594</ref> Setelah itu Kleisthenes memperoleh kembali kekuasaannya di Athena pada tahun 507 SM, dan dengan cepat mulai mereformasi negara dengan tujuan mengamankan posisinya. Sebenarnya hasilnya bukanlah demokrasi negara sipil yang sesugguhnya, namun usahanya memungkinkan terjadinya pekembangan pemerintahan yang berdemokrasi secara penuh, yang akan bangkit pada generasi selanjutnya seiring demos menyadari kekuatannya.<ref>R.M. Berthold. (2009). ''Dare To Struggle. The History and Society of Greec''. hlm. 81-94</ref> Kebebasan dan pemerintahan mandiri yang baru saja diciptakan di Athena bermakna bahwa dengan demikian mereka secara khusus menentang kembalinya tirani Hippias, atau segala bentuk pendudukan oleh pihak asing, baik oleh Sparta, Persia, maupun oleh bangsa lainnya.<ref name = "h133"/>
 
[[File:Darius-Vase.jpg|thumb|200px|left|Lukisan guci Yunani dari abad ke-4 SM yang menggambarkan [[Darius I dari Persia]].]]
Kleomenes tidak senang dengan semua kejadian itu, dan akhirnya dia berarak ke Athena dengan pasukan Sparta.<ref name = h136>Holland, hlm. 136–138</ref> Usaha Kleomenes untuk memulihkan kekuasaan Isagoras di Athena berakhir dengan kegagalan. Akan tetapi rakyat Athena sudah keburu merasa takut dan memutuskan untuk mengirim utusan kepada Artaphernes di Sardis, untuk memohon bantuan dari Kekaisaran Persia.<ref name=Bauer593/><ref name = h142>Holland, hlm. 142</ref><ref name=Bauer593/> Artaphernes meminta Athena memberinya 'tanah dan air', tanda tradisional untuk ketundukan, yang disetujui oleh utusan dari Athena itu.<ref name = h142/> Akan tetapi, para utusan itu dicela oleh rakyat ketika kembali ke Athena.<ref name = h142Bauer594/><ref name =Bauer594 h142/> Kleomenes lalu berusaha menghasut suatu plot untuk memulihkan Hippias sebagai penguasa Athena. Rencananya gagal dan lagi-lagi Hippias harus melarikan diri ke Sardis. Hippias lalu membujuk Persia untuk menaklukkan Athena.<ref name = V96>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126;query=chapter%3D%23872;layout=;loc=5.95.1 5.96]</ref> Athena mengirim utusan kepada Artaphernes untuk mencegahnya mengambil tindakan, namun Artaphernes hanya menyuruh orang Athena untuk menerima kembali Hippias sebagai tiran.<ref name = "h157"/> Orang Athena menolak keras hal ini, dan dengan demikian mereka secara terbuka menyatakan perang kepada Persia.<ref name = V96/> Dengan menjadi musuh Persia, Athena menjadi berada dalam posisi untuk mendukung kota-kota Ionia ketika mereka mulai melakukan pemberontakan.<ref name = "h157"/> Selain itu, kenyataan bahwa demokrasi Ionia diilhami oleh Athena semakin mendorong Athena untuk mendukung Pemberontakan Ionia, apalagi kota-kota Ionia dipercaya bermmula sebagai koloni-koloni Athena.<ref name = "h157"/>
 
Athena dan Eretria mengirim satuan militer yang terdiri atas 25 trireme ke Asia Kecil untuk membantu pemberontakan.<Refref name=B596/><ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126;query=chapter%3D%23875;layout=;loc=5.98.1 5.99]</ref> Ketika berada di sana, pasukan Yunani mengejutkan dan mengalahkan pasukan Artaphernes, sebelum kemudian bergerak menuju Sardis dan membumihanguskan kota itu.<ref name = "h160">Holland, hlm. 160</ref><ref name=B597>Bauer, hlm. 597</ref> Akan tetapi, setelah itu pasukan Yunani dikejar-kejar hingga ke pantai oleh pasukan berkuda Persia dan kehilangan banyak tentara dalam prosesnya. Meskipun serbuan mereka bisa dibilang berakhir sia-sia, Eretria dan Athena telah memicu kebencian kekal Darius, sehingga raja Persia itu bersumpah untuk menghukum kedua kota itu.<ref name = "h168">Holland, hlm. 168</ref> Kemenangan angkatan laut Persia dalam [[Pertempuran Lade]] pada tahun 494 SM mengakhiri Pemberontakan Ionia, dan pada tahun 493 SM, tempat pertahanan pemberontak terakhir telah ditaklukkan oleh armada Persia.<ref>Holland, hlm. 176</ref> Pemberontakan itu digunakan oleh Dairus sebagai alasan untuk memperluas kekaisarannya ke pulau-pulau di Aigeia timur<ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126;query=chapter%3D%23933;layout=;loc=6.32.1 6.31]</ref> dan [[Propontis]], yang sebelumnya bukan bagian dari wilayah kekuasaan Persia.<ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126;query=chapter%3D%23935;layout=;loc=6.32.1 6.33]</ref> Berakhirnya Pemberontakan Ionia memungkinkan Persia untuk mulai merencanakan pergerakan mereka selanjutnya, yaitu memusnahkan ancaman dari Yunani terhadap Kekaisaran Persia, dan menghukum Athena serta Eretria.<ref name=X8/><ref name=H177>Holland, hlm. 177–178</ref><ref>Toynbee, hlm. 255</ref><ref name=X8/>
 
Pada tahun 492 SM, setelah Pemberontakan Ionia berhasil dihentikan, Darius melancarkan [[Invasi pertama Persia ke Yunani#Kampanye Mardonios|ekspedisi]] ke Yunani di bawah komando menantunya, [[Mardonios]]. Mardonios menaklukkan kembali [[Thrakia]] dan memaksa [[Alexandros I dari Makedonia]] untuk menjadikan [[Kekaisaran Makedonia|Makedonia]] sebagai kerajaan klien Persia. Kampanye Mardonios berakhir dengan cepat karena kapal-kapalnya hancur akibat badai.<ref name=X8/><ref name = VI44>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126;query=chapter%3D%23946;layout=;loc=6.43.1 6.44]</ref> Akan tetapi, pada tahun 490 SM, menyusul keberhasilan kampanye sebelumnya, Darius memutuskan untuk mengirim suatu ekspedisi yang dipimpin oleh [[Artaphernes (putra Artaphernes)|Artaphernes]] (putra dari satrap yang dituju Hippias ketika melarikan diri) dan [[Datis]], seorang laksamana [[Bangsa Mede|Mede]]. Mardonios sendiri terluka pada kampanye sebelumnya dan kehilangan dukungan sehingga tak disertakan dalam ekspedisi kali ini. [[Invasi pertama Persia ke Yunani#490 SM: Kampanye Datis dan Artaphernes|Ekspedisi]] ini bertujuan menjadikan [[Kyklades]] sebagai bagian dari Kekaisaran Persia, menghukum [[Naxos]] (yang memukul mundur serangan Persia pada tahun 499 SM) dan kemudian meneruskan perjalanan ke Yunani untuk memaksa Eretria dan Athena agar tunduk kepada Darius atau dihancurkan.<ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126&layout=&loc=6.94.1 6.94 ]</ref> Setelah melakukan perjalanan antarpulau melintasi Aigeia, termasuk kesuksesan menaklukkan Naxos, kesatuan pasukan Persia tiba di Euboia pada pertengahan musim panas. Persia lalu melanjutkan operasi militer dengan [[Pengepungan Eretria|mengepung]], menaklukkan, dan membakar Eretria.<ref name=X9>Nadif, hlm. 9</ref><ref name=T257>Toynbee, hlm. 257</ref> Mereka kemudian bergerak ke selatan ke pesisir Attika, dan berniat melaksanakan tujuan terakhir operasi militer itu, yakni menghukum Athena.<ref name=H177/><ref name=B598>Bauer, hlm. 598</ref>
Baris 98:
== Pertempuran ==
[[File:Battle of Marathon Greek Double Envelopment.png|left|250px|thumb|Peta pertempuran Marathon]]
Jarak di antara kedua pasukan menjelang pertempuran telah menyempit hingga pada "suatu jarak yang tak kurang dari 8 stadia" atau kira-kira 1.500 meter.<ref name = VI112>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126;query=chapter%3D%231018;layout=;loc=6.111.1 6.112]</ref> Miltiades memerintahkan dua suku yang sedang membentuk bagian tengah formasi pasukan Athena, yaitu suku Leontis yang dipimpin oleh [[Themistokles]] dan suku Antiokhis yang dipimpin oleh [[Aristides]], untuk disusun dalam kedalaman 4 barisan sementara suku-suku lainnya yang ada di bagian sayap pasukan dengan kedalaman 8 barisan.<ref name=X9/><ref>Plutarkhos, ''Aristides'', 5</ref><ref name = VI111>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126;query=chapter%3D%231018;layout=;loc=6.111.1 6.111]</ref><ref name=X9/> Beberapa sejarawan modern menduga bahwa ini adalah cara yang hati-hati untuk mendorong [[pengepungan ganda]] pada bagian tengah pasukan Persia. Akan tetapi, hal ini mengasumsikan suatu tingkat pelatihan yang tidak dimiliki oleh pasukan Athena.<ref>Lazenby, hlm. 250</ref> Ada sedikit bukti untuk pemikiran taktis semacam itu dalam pertempuran-pertempuran Yunani hingga [[Pertempuran Leuktra]] pada tahun 371 SM.<ref>Lazenby, hlm. 258</ref> Dengan demikian ada kemungkinan bahwa keputusan ini diambil, kemungkinan pada saat-saat terakhir, sehingga barisan pasukan Athena sama panjangnya dengan pasukan Persia, dengan tujuan mencegah pasukan Persia mengepung pasukan Athena..<ref name = "h191"/><ref>Lazenby, hlm. 64</ref>
 
Ketika barisan Athena sudah siap, menurut satu sumber, tanda sederhana untuk maju diberikan oleh Miltiades: "Kepada mereka."<ref name = h191/> Herodotos menyiratkan pasukan Athena berlari tanpa henti menuju barisan Persia sambil meneriakkan seruan perang yang melolong, ''Ελελευ! Ελελευ!'' ("Eleleu! Eleleu!").<ref name = VI112/> Akan tetapi, diragukan bahwa pasukan Athena berlari terus-menerus ke arah pasukan Persia; dalam kondisi berzirah lengkap hal ini akan sangat sulit.<ref name = L66>Lazenby, hlm. 66–69</ref> Yang lebih mungkin adalah bahwa pasukan Athena berjalan hingga mencapai batas jangkauan efektif pasukan pemanah Persia, "zona serang" (kira-kira 200 meter), dan kemudian berlari ke arah musuh.<ref name = L66/> Kemungkinan lainnya adalah bahwa pasukan Atheba berlari dalam barisan yang terpecah-pecah ''hingga'' 200 meter, lalu menyusun barisan dan bersatu untuk kembali untuk kemudian berarak menuju pasukan Persia. Herodotos menduga bahwa ini adalah pertama kalinya pasukan Yunani berlari ke arah musuh dalam pertempuran dengan cara seperti ini; ini kemungkinan karena inilah pertama kalinya pasukan Yunani menghadapi musuh yang terdiri terutama atas pasukan misil.<ref name = L66/> Semua ini jelas sangat mengejutkan pasukan Persia, "...dalam pikiran mereka [pasukan Persia], mereka menganggap bahwa pasukan Athena pastilah dihinggapi kegilaan yang fatal, mengingat jumlah pasukan Athena sedikit namun malah mendesak maju dengan berlari, dan bahkan tidak memiliki kavaleri atau pemanah."<ref name=B599/><ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126&layout=&loc=6.110 6.110]</ref><ref name=B599/> Pemikiran pasukan Persia itu dapat dimaklumi berdasarkan pengalaman mereka selama ini atas orang Yunani; Herodotos menuturkan bahwa pasukan Athena di Marathon adalah "orang [Yunani] pertama yang bertahan cukup lama melihat pakaian orang Mede dan orang yang memakainya, karena pada saat itu mendengar nama orang Mede saja sudah membuat orang Yunani panik.".<ref name = VI112/> Setelah menerobos hujan anak panah yang diluncurkan oleh pasukan Persia, dengan sebagian besar tubuh mereka terlindungi oleh baju zirah, barisan Yunani pada akhirnya berbenturan dengan pasukan musuh. Holland memberikan uraian sebagai berikut:<ref name = "h194">Holland, hlm. 194–197</ref>
 
{{cquote|bgcolor=#F0FFF0|Musuh berada secara langsung di jalan mereka&nbsp;... [pasukan Persia] sadar akan bahaya bahwa [pasukan Athena] tidak terbendung, dan bukannya menjadi sasaran empuk bagi pemanah mereka, seperti yang semula dibayangkan&nbsp;... Dampaknya menghancurkan. Selama ini pasukan Athena mengasah gaya bertarung mereka untuk menghadapi pasukan phalanx lainnya, perisai kayu menghantam perisai kayu, ujung tombak besi gemeretak menghantam lempeng dada perunggu&nbsp;... namun di dalam detik-detik benturan pertama yang mengerikan ini, yang terjadi hanyalah tubrukan logam ke dalam daging dan tulang yang melumatkan; maka gelombang pasang pasukan Athena melindas orang-orang yang hanya mengenakan baju kain berlapis kapas sebagai pelindung, dan mungkin hanya bersenjatakan busur atau [[umban]]. Tombak kayu abu pasukan hoplites, bukannya remuk&nbsp;... malah bisa menusuk berkali-kali, dan musuh yang menghindari jotosan menakutkan itu bisa diremukkan sampai tewas hanya oleh bobot para manusia perunggu yang sedang bergerak maju.}}
Baris 151:
:memusnahkan keperkasaan orang Mede yang berhiaskan emas.}}
 
Sementara itu, Dairus mulai membangun pasukan baru yang sangat besar untuk sepenuhnya menaklukkan Yunani; akan tetapi, pada tahun 486 SM, rakyat jajahannya di [[Mesir kuno|Mesir]] memberontak, sehingga ekspedisinya ke Yunani harus ditunda hingga jangka waktu yang tak tentu.<ref name=X10/><ref name = h203>Holland, hlm. 203</ref><ref name=X10/> Darius meninggal selagi dalam persiapan menuju Mesir, dan takhta Persia diwariskan kepada putranya, [[Xerxes I]].<ref>Holland, hlm. 206–207</ref> Xerxes menghentikan pemberontakan Mesir, dan dengan sangat cepat memulai kembali persiapan untuk menginvasi Yunani.<ref name=B600/><ref name = h208>Holland, hlm. 208–211</ref> [[Invasi kedua Persia ke Yunani]] pada akhirnya dimulai pada tahun 480 SM, dan pasukan Persia meraih keberhasilan awal pada [[Pertempuran Thermopylae]] dan [[Pertempuran Artemision]].<ref name=X11-12>Nadif, hlm. 11-12</ref><ref>Bauer, hlm. 602</ref><ref>Lazenby, hlm. 151</ref> Akan tetapi, kekalahan Persia pada [[Pertempuran Salamis]] menjadi titik balik dalam kampanye militer itu,<ref>Nadif, hlm. 12-15</ref><ref>Bauer, hlm. 603-604</ref><ref>Lazenby, hlm. 197</ref> dan setahun kemudian ekspedisi itu berakhir dengan kemenangan telak Yunani pada [[Pertempuran Plataia]].<ref name=T257/><ref>Holland, hlm. 350–355</ref><ref name=B605>Bauer, hlm. 605</ref><ref name=T257/>
 
== Signifikansi ==
Baris 192:
Di kemudian hari, dalam imajinasi populer, kedua peristiwa ini bercampur aduk satu sama lain dan menghasilkan suatu versi dari kedua kejadian tersebut yang legendaris namun tidak akurat. Isi ceritanya adalah bahwa Pheidippides berlari dari Marathon ke Athena seusai pertempuran untuk mengumumkan kemenangan pasukan Yunani dengan kata-kata ''Nenikēkamen!'' ([[bahasa Yunani kuno|bahasa Yunani Attika]]: {{lang|grc|Νενικήκαμεν}} (Kita menang!)), setelah itu dia tewas karena kelelahan,<ref name=B599/> kemungkinan akibat serangan jantung. Sebagian besar catatan sejarah yang mengisahkan cerita ini, secara tak tepat menyebutkan bahwa cerita ini bersumber dari Herodotos; pada kenyataannya, kisah ini pertama kali muncul dalam naskah ''Mengenai Kejayaan Athena'' karya [[Plutarkhos]] pada abad ke-1 SM, yang mengutipnya dari karya yang hilang buatan [[Heraklides Pontikos|Herakleides dari Pontos]], yang menyebut nama pelari itu Thersipos dari Erkhios atau Eukles.<ref>Plutarkhos, ''Moralia'', 347C</ref> [[Lukianos dari Samosata]] (abad ke-2 M) memberi kisah yang sama namun nama pelarinya Philippides (bukan Pheidippides).<ref>Lukianos, III</ref> Dalam beberapa salinan naskah Herodotos dari [[Abad Pertengahan]], nama orang yang berlari antara Athena dan Sparta sebelum pertempuran adalah Philippides dan dalam beberapa edisi modernnya nama ini lebih disukai.<ref>Lazenby, hlm. 52</ref>
 
Ketika gagasan mengenai [[Olimpiade]] modern menjadi kenyataan pada akhir abad ke-19, para pemrakarsa dan pengelolanya, yang sedang mencari peristiwa besar yang populer, mengingat kembali kejayaan kuno Yunani.<ref name = AIMS/> Ide pelaksanaan 'lomba lari maraton' dikemukakan oeh [[Michel Bréal]], yang menginginkan agar pertandingan itu disertakan dalam [[Olimpiade Athena 1896|Olimpiade modern pertama]] pada tahun 1896 di Athena. Ide ini sangat didukung oleh [[Pierre de Coubertin]], penggagas Olimpiade modern, serta oleh masyarakat Yunani.<ref name = "AIMS">{{cite web|url=http://aimsworldrunning.org/marathon_history.htm|title=Marathon History|accessdate=2008-10-15|author=AIMS}}</ref> Lomba lari ini menggemakan versi legendaris dari peristiwa yang bersangkutan, dengan para pesertanya berlari dari Marathon ke Athena. Lomba lari ini pun menjadi amat terkenal dan dengan cepat merebut perhatian sehingga menjadi bagian tetap dalam Olimpiade, dengan kota-kota besar menyelenggarakan lomba lari maraton tahunannya sendiri.<ref name = AIMS/> Pada akhirnya jarak tempuh resminya ditetapkan sejauh 26 mil 385 yard, atau 42,195 &nbsp;km, meskipun pada tahun-tahun awal jaraknya berbeda-beda namun dalam kisaran {{convert|25|mi|km}}, yang merupakan jarak rata-rata antara Marathon dan Athena.<ref name = "AIMS"/>
 
== Catatan kaki ==
Baris 254:
 
{{Coord|38|07|05|N|23|58|42|E|region:GR_type:event|display=title}}
 
{{Featured article}}
 
[[Kategori:490 SM]]
Baris 265 ⟶ 267:
{{Link GA|no}}
{{Link GA|en}}
{{Featured article}}
{{Link FA|ru}}