Sampuraga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 49:
"Ibu, ibu, kamu memang ibuku!" demikian Sampuraga memohon ampun. Tiba-tiba terdengar suara ibunya, "Nak, sudah jatuh telampai. Tidak mungkin keputusan ditarik kembali. Kutukan sudah terjadi." Demikianlah Sampuraga membatu bersama kapalnya.
 
== Dayak Tomun dan Pengaruh budaya [[Minangkabau]] ==
 
Dayak Tomun sebagai pewaris cerita Sampuraga merupakan nama suku besar dayak yang bermukim di daerah aliran sungaiSungai Lamandau, tepatnya di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Istilah "Tomun” dipakai untuk menunjuk sekelompok suku dayakDayak yang saling mengerti dan memahami dalam hal bahasa, walaupun terdiri dari berbagai macam sub-suku yang ada di sana, baik dari segi dialek, daerah permukiman (dukuh dan sungai), dan tradisi. Kata "Tomun” memiliki makna yang dalam bahasa Indonesia berarti “berbicara”, “bermusyawarah”, “bertemu”, atau “adanya perjumpaan untuk saling memahami”. Bisa saling mengerti dalam berbahasa, walau mereka berasal dari sub-suku, daerah, dan bahasa yang berbeda satu sama lain, adalah ciri khas dan keunikan suku Dayak Tomun.
 
Mengherankan mengetahui bahwa asal-usul Dayak Tomun berkaitan erat dengan suku [[Minangkabau]] di [[SumateraSumatra Barat]]. Dayak Tomun mengklaim bahwa mereka adalah generasiketurunan dari Datuk Perpatih Nan Sebatang dari Pagaruyung, SumateraSumatra Barat. Khususnya di Kudangan, desa di kabupatenKabupaten Lamandau yang berbatasan langsung dengan [[Kalimantan Barat]], banyak kosakata setempat mirip dengan kosakata dalam bahasa Minangkabau. Juga terdapat rumah adat yang mirip dengan rumah adat suku Minangkabau.
 
== Lihat pula ==