Taufiq Ismail lahir dari pasangan A. Gaffar Ismail (1911-1998) asal [[Banuhampu, Agam]] dan Sitti Nur Muhammad Nur (1914-1982) asal [[Pandai Sikek, Sepuluh Koto, Tanah Datar|Pandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat]].\<ref>Harian HOHOHOHOSinggalang, Ketika Sastrawan Jadi Datuk, 30 Maret 2009</ref> Ayahnya adalah seorang ulama dan pendiri PERMI. Ia menghabiskan masa SD di [[Solo]], [[Kota Semarang|Semarang]], dan [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], SMP di Bukittinggi, dan SMA di [[Pekalongan]]. Taufiq tumbuh dalam keluarga [[guru]] dan [[wartawan]] yang suka membaca. Ia telah bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih [[SMA]]. Dengan pilihan sendiri, ia menjadi [[dokter hewan]] dan ahli peternakan karena ingin memiliki bisnis peternakan guna menafkahi cita-cita kesusastraannya. Ia tamat FKHP-UI [[Bogor]] pa