A-4 Skyhawk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aladdin Ali Baba (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Aladdin Ali Baba (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
 
Lima puluh tahun setelah terbang perdana pesawat tempur ini, masih ada beberapa dari hampir 3000 Skyhawk yang telah diproduksi tetap menjadi tulang punggung beberapa angkatan udara di dunia, termasuk yang masih diterbangkan dari kapal induk.
 
Pesawat ini pada awalnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan US Navy dan Marine Corps dengan pesawat support darat dan serang darat ringan, murah dan simpel. Skyhawk dirancang berdasarkan pengalaman yang didapat selama Perang Korea. Karena permintaan AL AS untuk pengoperasiannya, pertimbangan desain khusus telah diberikan untuk kontrol kecepatan rendah dan stabilitas selama lepas landas dan mendarat, kekuatan tambahan untuk peluncuran melalui ketapel dan pendaratan dengan kaitan kabel, dan ukurannya harus memenuhi standar pengoperasian di kapal induk tanpa pemakaian sayap lipat yang rumit.
 
Pembuatan purwarupa Skyhawk XA-4A (awalnya XA4D-1) dimulai pada bulan September 1953 dan penerbangan pertama pesawat ini, didukung dengan mesin Wright J65-W-2 (32 kN), berlangsung pada 22 Juni 1954. Total 2.960 A-4 Skyhawks telah dibuat. Yang terakhir dibuat pada 1979.
 
==Desain dan Pengembangan==
Skyhawk dirancang oleh Ed Heinemann dari Douglas sebagai tanggapan atas kebutuhan AL AS pesawat serang jet pengganti A-1 Skyraider. Heinemann memilih desain yang meminimalisir ukuran, berat, dan kompleksitas. Hasilnya adalah sebuah pesawat yang beratnya hanya setengah dari berat spesifikasi AL. Pesawat memiliki sayap kompak sehingga tidak perlu dilipat untuk penyimpanan di Kapal Induk. Skyhawk yang berukuran kecil ini kemudian segera menerima julukan "Scooter", "Kiddiecar", "Bantam Bomber", "Tinker Toy Bomber", dan karena kinerja yang cepat, dijuluki "Heinemann’s Hot-Rod".
Pesawat ini memiliki desain konvensional pasca Perang Dunia II, dengan sayap delta terpasang rendah di badan pesawat, undercarriage tiga roda, dan sebuah mesin turbojet di bagian belakang badan pesawat, dengan dua intakes udara di sisi badan pesawat. Ekornya memiliki desain cruciform, dengan stabilisator horisontal terpasang di atas badan pesawat. Persenjataannya terdiri dari dua kanon Colt Mk 12 20 mm, satu di setiap akar sayap, dengan 200 amunisi per kanon, plus berbagai jenis bom besar, roket, dan misil yang dibawa pada hardpoint di bagian tengah badan pesawat dan hardpoint di bawah setiap sayap (awalnya satu setiap sayap, kemudian dua).
 
Desain A-4 adalah contoh yang baik untuk menunjukkan kesederhanaan. Pilihan sayap delta, misalnya, dikombinasikan dengan kecepatan dan manuverabilitas dengan kapasitas bahan bakar besar dan ukuran kecil secara keseluruhan, sehingga tidak memerlukan sayap lipat, walau mengorbankan efisiensi jelajah. Slats ujung depan dirancang untuk “jatuh” secara otomatis pada kecepatan yang tepat dengan adanya gravitasi dan tekanan udara, sehingga berat dan ruang dapat dikurangi. Demikian pula untuk undercarriage dipasang tidak menembus bagian sayap, dirancang agar ketika undercarriage dimasukkan hanya roda sendiri yang masuk ke dalam sayap, sementara penopangnya berada di bawah sayap. Struktur sayapnya dapat diperingan tanpa mengurangi kekuatannya, dan dengan tidak adanya mekanisme pelipatan sayap, berat menjadi jauh lebih ringan. Desain pesawat secara umum, ketika suatu bagian pesawat bertambah beratnya, maka memaksa bagian lain untuk diperkuat sehingga juga menambah berat, yang pada akhirnya mesin yang diperlukan juga harus lebih kuat. Jadi ini adalah suatu lingkaran setan.
 
A-4 memelopori konsep pengisian bahan bakar udara-ke-udara "buddy". Hal ini memungkinkan pesawat untuk mengisikan bahan bakar pesawat lain yang setipe, sehingga tidak diperlukan pesawat tanker bahan bakar khusus. Dengan sistem ini, pesawat dapat diluncurkan dengan persenjataan penuh sengan bahan bakar secukupnya agar dapat lepas landas tanpa kuatir melebihi berat maksimum lepas landas (MTOW). Setelah mengudara, pesawat dapat melakukan re-fueling di udara sesuai kebutuhan dan jarak target penyerangan.
 
A-4 juga dirancang untuk dapat melakukan pendaratan darurat, walaupun terjadi kegagalan hidrolik, dengan menggunakan dua tangki yang selalu dibawa oleh pesawat ini. Pendaratan darurat semacam ini hanya mengakibatkan kerusakan kecil pada hidung pesawat yang dapat diperbaiki dalam waktu kurang dari satu jam. Ed Heinemann ini dikreditkan dengan yang besar "KISS" menaruh tanda pada dinding yang menggambar kantor ketika pesawat terbang yang telah dirancang. Apakah hal ini benar, A-4 pasti bersinar adalah contoh penerapan prinsip bahwa untuk desain pesawat terbang.
AL mengeluarkan kontrak untuk pesawat ini pada 12 Juni 1952, dan purwarupa pertama terpang pertama kali dari Edwards Air Force Base, California pada tanggal 22 Juni 1954. pengiriman ke Skuadron AL dan Korps Marinir AS (ke VA -72 dan VMA-224 secara berturut-turut) dimulai pada akhir 1956.
 
Skyhawk yang masih produksi sampai tahun 1979, dengan total produksi 2.960 pesawat, termasuk buah 555 pesawat latih dua-kursi.
 
== A-4 Skyhawk dan TNI-AU ==