F.L. Anthing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q5423944
PT33Judistian (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 5618434 oleh 139.195.47.102 (bicara)
Baris 19:
== Metode pekabaran Injil ==
Dengan memahami konteks dan keadaan masyarakat pribumi saat itu, Anthing menetapkan metode dalam upaya pekabaran Injilnya.<ref name="gkp"/> Bagi Anthing penginjilan di kalangan masyarakat pribumi akan lebih baik jika dilakukan oleh para penginjil pribumi juga.<ref name="Jan"/> Seperti yang sering dikatakannya, ''Inlander moet worden gewonnen door den inlander'' yang berarti pribumi harus dimenangkan oleh pribumi.<ref name="Jan"/> Oleh karena itulah ia dengan gencar melatih dan mendidik orang-orang pribumi untuk menjadi pekabar-pekabar [[Injil]].<ref name="Jan"/>
Selain itu metode lain yang digunakan Anthing adalah dengan membawa dan memberitakan Injil di dalam suasana masyarakat setempat.<ref name="End"> Van den End dan J. Weitjens. 1993. Ragi Carita: Sejarah Gereja di Indonesia 2. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 24-32.</ref> Sesuai dengan suasana ''ngelmu'', Anthing membawakan dan memberitakan Injil.<ref name="Atje"/> Ia menyebutnya dengan '''elmu sajati'' yang berarti ilmu sejati.<ref name="Atje"/> Anthing mengemas pokok-pokok ajaran [[Kristen]] di dalam bentuk rumusan-rumusan tradisi gereja dari abad ke abadmagis.<ref name="Atje"/> Pokok-pokok ajaran itu antara lain ajaran tentang [[Trinitas]], [[Doa Bapa Kami]], [[Pengakuan Iman Rasuli]] dan [[Sepuluh Perintah Allah]].<ref name="Atje"/> Upaya Anthing ini mendapat respon baik dari masyarakat.<ref name="Atje"/> Dalam kehidupan mereka sehari-hari, mereka menggunakan rumusan Trinitas ketika hendak mengusir kuasa jahat, ketika berada di tempat-tempat yang mereka anggap didiami oleh kuasa kegelapan.<ref name="Atje"/>
 
== Anthing dan Gereja Kerasulan ==