Candi ini ditemukan kembali pada tahun 1914, dan menjadi sumber penjarahan benda seni. Misalnya André Malraux mencuri empat arca dewata pada tahun 1923 (ia kemudian ditangkap dan relief ini dikembalikan.<ref>Freeman and Jacques, ''Ancient Angkor'', p.207.</ref> Kasus ini memicu ketertarikan khalayak akan situs ini, yang satu tahun kemudian dibersihkan dari tumbuhan. Pada 1930 Banteay Srei dipugar dengan pertama kali menerapkan metode [[anastylosisanastilosis]] di Angkor. Sebelum ditemukan prasasti (stela) pada 1936, diduga candi ini berumur lebih muda atau dibangun pada masa kemudian, karena ukiran di candi halus dan dalam kondisi bagus.<ref name="Glaize, p. 183">Glaize, ''The Monuments of the Angkor Group'', p. 183.</ref> Untuk mencegah kerusakan candi akibat air, program kerja sama antara Kamboja dan Swiss memasang sistem drainase baru pada kurun 2000 dan 2003.<ref>APSARA Authority, [http://www.autoriteapsara.org/en/apsara/about_apsara/news.html News 12 August 2005].</ref> Upaya pemugaran juga dilakukan untuk mencegah kerusakan candi akibat pepohonan besar yang tumbuh di dekatnya.<ref>APSARA Authority, [http://www.autoriteapsara.org/en/apsara/about_apsara/projects/bscp.html Banteay Srei Conservation Project]</ref> Sayang sekali candi ini pernah dijarah dan menjadi korban vandalisme. Hingga akhir abad ke-20 otoritas menyelapatkan arca-arca asli dan menggantinya dengan replika, sehingga penjarah yang terkecoh malah merusak replika ini. Demi keamanan, arca utama [[Siwa]] dan [[sakti]]nya (istrinya) [[Parwati|Uma]], dipindahkan dan kini disimpan di Museum Nasional Kamboja di [[Phnom Penh]].<ref>Jessup, ''Art & Architecture of Cambodia'', p.104.</ref>
