Adnan Kapau Gani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Membatalkan 1 suntingan oleh Afandri (pembicaraan) diidentifikasi sebagai vandalisme ke revisi terakhir oleh ArdBot. (TW) |
||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|name = {{PAGENAME}}
Baris 50 ⟶ 44:
|footnotes =
}}
'''Adnan Kapau
==
A.K. Gani lahir di Palembayan, [[Sumatera Barat]], pada tanggal 16 September 1905. Ayahnya adalah seorang guru. Ia menyelesaikan pendidikan awalnya di Bukittinggi pada tahun 1923. Kemudian ia pergi ke [[Batavia]] untuk menempuh pendidikan menengah dan mengambil sekolah kedokteran. Dia lulus dari sekolah dokter [[STOVIA]] pada tahun 1926.▼
▲
Dari remaja Gani aktif dalam politik dan organisasi sosial. Dia adalah anggota dari beberapa kelompok untuk [[Asli Indonesia | pemuda asli]], termasuk Jong Java dan Jong Sumatera. Pada 1920-an ia memiliki beberapa perusahaan berjalan, termasuk asrama dan buku reseller. Pendapatan ini memungkinkan dia untuk menyumbangkan dana ke Kongres Pemuda tahun 1928, di mana [[Sumpah Pemuda]] pertama kali membaca dan "[[Indonesia Raya]]" (lagu kebangsaan Indonesia) pertama kali dimainkan, Gani juga menghadiri konferensi ini . Pada tahun 1931 ia bergabung dengan Partindo, yang telah memisahkan diri dari [[Partai Nasional Indonesia]] tak lama setelah [[Soekarno]] penangkapan 's oleh pemerintah kolonial. Gani berkenalan dengan Soekarno setelah rilis yang terakhir dari penjara pada tahun berikutnya dan bergabung dengan [[Indonesia Federasi Politik]] dengan dia.
Panjang tertarik teater, pada tahun 1941 Gani membintangi Union Film ini'' Asmara Moerni'' setelah diundang oleh sutradara film, [[Rd. Ariffien]]. Pada saat industri film di negara itu mulai melayani khalayak terdidik. Meskipun beberapa penonton dianggap keterlibatan Gani dalam'' Asmara Moerni'' sebagai menodai gerakan kemerdekaan, Gani menganggap perlu untuk meningkatkan bagaimana orang-orang melihat produksi lokal. Film, satu-satunya Gani yang pernah dibuat, ini sukses secara komersil. Tahun itu Gani menerima gelar medisnya.
Setelah [[pendudukan Jepang di Indonesia]] pada tahun 1942, Gani menolak untuk berkolaborasi. Oleh karena itu ia ditangkap pada bulan September 1943 hingga bulan Oktober tahun berikutnya. ▼
▲Setelah [[pendudukan Jepang di Indonesia | Jepang menduduki Hindia]] pada tahun 1942, Gani menolak untuk berkolaborasi.
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi]] dan selama masa revolusi fisik, Gani memperoleh kekuasaan politik dengan bertugas di kemiliteran. Pada tahun 1945, ia menjadi komisaris PNI dan Residen [[Sumatera Selatan]].<ref>suarasumsel.com [http://suarasumsel.com/ak-gani-dokter-yang-pemberani-dan-jago-berdiplomasi.html AK Gani, Dokter yang Pemberani dan Jago Berdiplomasi]</ref> Dia juga mengkoordinasikan usaha militer di provinsi itu. Gani menilai [[Palembang]] sebuah lokomotif ekonomi yang layak untuk bangsa yang baru merdeka. Dengan alasan, bahwa dengan minyak Indonesia bisa mengumpulkan dukungan internasional. Ia merundingkan penjualan aset-aset pihak asing, termasuk perusahaan milik Belanda [[Royal Dutch Shell|Shell]]. Gani juga terlibat dalam penyelundupan senjata dan perlengkapan militer. Beberapa koneksinya di Singapura, banyak membantu dalam tugas ini.▼
==Revolusi Nasional==
[[File:AK Gani KR 3 October 1946 p2.jpg|thumb|upright|left|Gani pada {{death date and age|1946|10|3|1905|9|16}}]]▼
▲Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia |
Sejak 2 Oktober 1946 hingga 27 Juni 1947, Gani menjabat sebagai Menteri Kemakmuran pada [[Kabinet Sjahrir III]]. Ketika menjabat sebagai Menteri Kemakmuran, ia bersama dengan [[Sutan Sjahrir]] dan [[Mohammad Roem]] menjabat sebagai delegasi Indonesia ke sidang pleno ketiga [[Perjanjian Linggarjati]]. Dia juga bekerja untuk membangun jaringan nasional perbankan serta beberapa organisasi perdagangan.▼
▲[[
▲
Setelah revolusi berakhir pada tahun 1949, Gani menjadi [[Daftar Gubernur Sumatera Selatan|Gubernur Militer Sumatera Selatan]]. Pada tahun 1954, ia diangkat menjadi rektor [[Universitas Sriwijaya]] di [[Palembang]]. Ia tetap aktif dan tinggal di Sumatera Selatan hingga wafat pada tanggal 23 Desember 1968. Dia dimakamkan di Taman Pemakaman Pahlawan Siguntang di Palembang. Gani meninggalkan seorang istri Masturah, dan tidak mempunyai anak hingga akhir hayatnya.▼
Dengan [[Amir Sjarifuddin]] dan Setiyadji, Gani adalah [[formatur]] untuk [[Pertama Amir Sjarifuddin Kabinet | kabinet baru]], yang menerima mandatnya pada 3 Juli. Dia tinggal sebagai Menteri Kesejahteraan sementara juga melayani sebagai perdana wakil menteri di bawah Sjarifuddin. Gani adalah anggota kabinet pertama ditangkap selama [[Operasi Produk]], serangan Belanda di wilayah Indonesia yang dikuasai pada pertengahan Juli, tetapi kemudian dibebaskan. Dia juga menghadiri sebuah konferensi perdagangan [[Havana]], Kuba. Dalam [[Kedua Amir Sjarifuddin Kabinet | Kabinet kedua Sjarifuddin]], Gani terus melayani sebagai wakil perdana menteri dan menteri kesejahteraan sampai kabinet runtuh pada 29 Januari 1948 karena ketidakpuasan dengan [[Perjanjian Renville]].
Untuk mengenang jasa-jasanya, pada tanggal 9 November 2007 Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] memberikan gelar [[Pahlawan Nasional Indonesia]] kepada A.K. Gani. Gelar ini diterimanya bersama dengan [[Slamet Rijadi]], [[Ida Anak Agung Gde Agung]], dan [[Moestopo]] berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 66/2007 TK. Selain itu namanya juga diabadikan sebagai nama rumah sakit di Palembang dan nama ruas jalan beberapa kota di Indonesia.▼
==Pos Revolusi==
▲Setelah revolusi berakhir pada tahun 1949, Gani menjadi
==Gelar==
▲
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{DEFAULTSORT:Gani, Adnan Kapau}}
{{Pahlawan Indonesia}}
Baris 86 ⟶ 83:
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Agam]]
|