Ketela pohon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 60 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q83124
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
 
== Deskripsi ==
 
[[Perdu]], bisa mencapai 7 meter tinggi, dengan cabang agak jarang. Akar tunggang dengan sejumlah akar cabang yang kemudian membesar menjadi [[umbi]] akar yang dapat dimakan. Ukuran umbi rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari [[klon]]/[[kultivar]]. Bagian dalam umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya [[asam sianida]] yang bersifat me[[racun]] bagi [[manusia]].
 
[[Umbi]] ketela pohon merupakan [[sumber energi]] yang kaya karbohidrat namun sangat miskin [[protein]]. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada [[daun]] singkong karena mengandung [[asam amino]] [[metionina]].
 
== Sejarah dan pengaruh ekonomi ==
 
''Manihot esculenta'' pertama kali dikenal di [[Amerika Selatan]] kemudian dikembangkan pada masa [[prasejarah]] di [[Brasil]] dan [[Paraguay]]. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies ''Manihot'' yang liar ada banyak, semua kultivar ''M. esculenta'' dapat dibudidayakan.
 
Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di [[Amerika Latin]] dan [[Kepulauan Karibia]].
 
Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu [[Hindia Belanda]]) pada sekitar tahun 1810<ref>[http://www.payer.de/hbiweltweit/weltw53.html Payer, M. ''HBI weltweit. 5.3. Zur Geschichte Indonesiens. '' Edisi 1997-03-18. Diakses 18 Mei 2007]</ref>, setelah sebelumnya diperkenalkan orang [[Portugal|Portugis]] pada abad ke-16 ke Nusantara dari [[Brasil]].
 
== Pengolahan ==
 
Umbi singkong dapat dimakan mentah. Kandungan utamanya adalah [[pati]] dengan sedikit [[glukosa]] sehingga rasanya sedikit manis. Pada keadaan tertentu, terutama bila teroksidasi, akan terbentuk [[glukosida]] racun yang selanjutnya membentuk [[asam sianida]] (HCN). Sianida ini akan memberikan rasa pahit. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Proses pemasakan dapat secara efektif menurunkan kadar racun.
 
Dari pati umbi ini dibuat [[tepung]] [[tapioka]] (kanji).
 
== Penggunaan ==
 
Dimasak dengan berbagai cara, singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan. Direbus untuk menggantikan kentang, dan pelengkap masakan. Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik untuk pengidap alergi.
 
== Kadar gizi ==
 
Kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi:
 
* Kalori 121 kal
* Air 62,50 gram
Baris 51 ⟶ 57:
* Lemak 0,30 gram
* Vitamin B1 0,01 miligram<ref>[http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2008/10/11/Berita_Utama-Jateng/krn.20081011.144519.id.html kadar gizi]</ref>
 
 
=== Singkong sebagai makanan babi ===
 
Biasa digunakan di negara-negara seperti di Amerika Latin, Karibia, Tiongkok, Nigeria dan Eropa.
Sebuah pengalaman pak Emanuel Porat sebagai seorang praktisi peternakan rakyat di daerah Nusa Tenggara Timur dipaparkan sebagai berikut "saya sering sekali menemukan keracunan sianida yang berasal dari daun ubi kayu yang telah di rebus sebagai pakan ternak babi. umumnya masyarakat Manggarai memasak pakan tersebut pada malam hari dan pada pagi harinya dipanaskan sekedarnya saja. dan dari beberapa kasus yang saya temukan perlakuan ini menyebabkan ternak babi dengan berat antara 10 hingga 50 kg dapat mati dalam waktu 2 - 3 jam. hingga sekarang saya belum dapat mengatasi keracunan akibat sianida ini pada ternak babi karena reaksinya yang begitu cepat". Gejalanya dapat terlihat dari keluarnya busa pada mulut ternak, berjalan berputar-putar, dan jika dilakukan pemeriksaan post mortem pada daerah lambung terjadi penimbunan gas yang sangat tinggi.
ternyata sianida memang racun yang sangat cepat bekerja pada peredaran darah. tingkat resistensi individu ternak tergantung konsentrasi sianida dalam darah. sebagai tindakan pencegahan sebaiknya tidak memberikan daun ubi kayu sebagai pakan ternak sebelum direbus.
{{fact}}
 
== Etimologi dan sinonim ==
 
Singkong adalah nama lokal di kawasan [[Jawa Barat]] untuk tanaman ini. Nama "ubi kayu" dan "ketela pohon" dipakai dalam [[bahasa Melayu]] secara luas. Nama "ketela" secara [[etimologi]] berasal dari kata "castilla" (dibaca "kastilya"), karena tanaman ini dibawa oleh orang Portugis dan [[Kerajaan Kastilia|Castilla]] (Spanyol).
 
Baris 65 ⟶ 72:
 
== Produksi sedunia ==
 
{| class="wikitable"
|+ Produksi singkong
dunia (2008)
<ref>[http://faostat.fao.org/site/567/DesktopDefault.aspx?PageID=567#ancor Statistik [[FAO]] resmi, baca di 14 Maret 2010]</ref>
|----- bgcolor=#DDDDDD
! Posisi
! Negara
! Banyaknya&nbsp;<br /> [[Ton]]
|-----
| 1 || {{flag|Nigeria}} || style="text-align: right" |52.403.500
|-----
| 2 || {{flag|Brasil}} || style="text-align: right" |25.441.700
|-----
| 3 || {{flag|Indonesia}} || style="text-align: right" |24.009.600
|-----
| 4 || {{flag|Thailand}} || style="text-align: right" |21.912.400
|-----
| 5 || {{flag|Republik Demokratik Kongo}} || style="text-align: right" |15.569.100
|-----
| 6 || {{flag|Angola}} || style="text-align: right" |14.333.500
|-----
| 7 || {{flag|Ghana}} || style="text-align: right" |14.240.900
 
|-----
| 8 || {{flag|Vietnam}} || style="text-align: right" |9.875.500
|-----
| 9 || {{flag|India}} || style="text-align: right" |8.076.000
|-----
| 10 || {{flag|Mozambik}} || style="text-align: right" |6.267.160
|----- bgcolor=#BBBBBB
| || Dunia || style="text-align: right" |
|-----
|}
 
''Teks miring''== Lihat pula ==
 
* [[Arracacha]]
* [[Kentang]]
Baris 107 ⟶ 116:
 
== Rujukan ==
 
=== Rujukan umum ===
 
# FAO, [http://www.fao.org/es/esc/en/20953/21029/highlight_28829en.html June 2003 cassava market assessment], 2003
# Cereda, M.P. and Mattos, M.C.Y. (1996). "Linamarin - The Toxic Compound of Cassava". Journal of Venomous Animals and Toxins (online) 2 (1), 6-12; ISSN 0104-7930 [http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0104-79301996000100002&lng=en&nrm=iso]
Baris 116 ⟶ 127:
== Pranala luar ==
{{commons|Manihot esculenta}}
 
* {{en}} [http://www.hort.purdue.edu/newcrop/Crops/CropFactSheets/cassava.html Cassava - Purdue University Horticulture]
* {{en}} [http://www.new-agri.co.uk/98-6/focuson/focuson9.html Cassava Pests: From Crisis to Control]