Nisfu Sya'ban: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Rijalmbangil (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 36.81.22.7 |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
Bulan Sya'ban ini istimewa.
Seperti halnya ada tempat mustajabah untuk berdoa. Ada pula waktu mustajabah untuk berdoa. Diantara tempat mustajabah untuk berdoa itu Multazam, yakni tempat di depan pintu ka'bah, Hijr Ismail bagian Ka'bah yang lain, dan Roudhoh di Masjid di Nabawi.
Sedang waktu yang mustajabah seperti yang disebutkan oleh Imam Syafi'i diantaranya ada pada 5 malam : malam jum'at, malam idul fitri, malam idul adha, malam pertama bulan rajab, dan malam nisyfu Sya'ban.
Di malam Nisyfu Sya'ban itu juga terjadi 2 peristiwa penting.
Saat kerasulan Nabi SAW masih diragukan oleh kaum Yahudi, mereka menantang agar menunjukkan mu'jizat kenabian seperti halnya yang dilakukan oleh Nabi Musa AS yang membelah laut.
Nabi SAW kemudian berujar, kalau mu'jizat aku keluarkan, apakah engkau akan beriman ?
"Ya, kami akan beriman", jawab mereka.
Rasul SAW kemudian membelah bulan. Di atas Jabal (=gunung) Abi Qubais, Bulan purnamapun terbelah menjadi 2. [Jabal Abi Qubais kini, oleh Raja Saudi dibuat menjadi hotel untuk menerima tamu kerajaan yang hendak berhaji atau umroh].
Bulan sudah terbelah, tapi mereka ingkar. Mereka menganggap itu hanya sihir belaka. Sampai ada rombongan kafilah yang datang dari luar kota Mekkah yang menjadi saksi terbelahnya bulan itu. Mereka juga tetap ingkar. Kepada Nabinya Allah saja mereka bisa mengingkari perjanjian, lalu bagaimana pula bila mereka itu membuat perjanjian dengan kita yang manusia biasa ini ??
Jadi, bulan purnama yang sekarang ini, adalah bulan purnama yang dibelah Nabi tepat nisfu Sya'ban seperti malam ini.
Peristiwa penting lainnya adalah dirubahnya arah kiblat, yakni arah kaum muslimin sholat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram. Ke Ka'bah di Makkah.
Rasulullah SAW di hari-hari itu selalu memandang langit. Menunggu-nunggu wahyu. Betapa Nabi SAW jadi masygul sebab sahabat-sahabatnya selalu dicemooh oleh orang-orang Yahudi kala itu. "Itulah bukti, bahwa Muhammad meniru-niru kami. Beribadahnya saja menghadap ke arah tempat kami beribadah," cemooh mereka.
Kemudian, Allah menurunkan wahyu berupa perintah agar arah kiblatnya lurus ke arah Ka'bah. Kiblat seawalnya.
Rasul SAW sungguh bergembira. Tempat dimana nabi merubah arah kiblat itu, sekarang dapat dilihat di kota Madinah di Masjid Qiblatain (= masjid 2 kiblat).
Bulan Sya'ban disebut juga sebagai bulan Nabi, karena di bulan Sya'ban inilah ayat berisi anjuran bersholawat kepada nabi diturunkan.
"Innalloha wa malaikatahu yusholluunaa alan nabiy.. Ya ayyuhal ladzinaa amanu, shollu alaihi wasallimu taslima".
“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi (Muhammad). Hai orang yang beriman (umat Islam), ber-Shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya.
Pernah suatu ketika, seorang alim di Makkah ditanyakan kepadanya. "Katanya Allah itu selalu dalam urusan. Jadi, sekarang ini Allah lagi ngapain ?"
Beliau menjawab, bukankah sudah jelas di surat Al Ahzab, disebutkan : "Innalloha wa malaikatahu yusholluunaa alan nabiy.. Ya ayyuhal ladzinaa amanu, shollu alaihi wasallimu taslima".
Kata "yusholluunaa" itu menggunakan fi'il mudhori' (=present tense), yang artinya sedang melakukan.
Maka, selain berurusan yang lain-lain, Allah selalu bersholawat kepada Nabi SAW.
Jadi, bila kita sedang bersholawat kepada Baginda Nabi SAW, Allah dan malaikatnya membarengi kita ataukah kita yang membarengi Allah dan malaikatnya bersholawat ?
Allohumma sholli wasallim wabarik ala sayyidina wa maulana Muhammad....
qwang shan - mbahngil
malam Nisfu Sya'ban 21.50 WIB
Bulan bulat bundar terang benderang, dan kemudian hujan....
|