Perang Belasting: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
{{Gabung|Perang Kamang 1908}}
Aldo samulo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
 
== Perang Kamang ==
{{Infobox Military Conflict
[[Perang Kamang 1908|Perang Kamang]] yang terjadi di [[Kamang Magek, Agam‎|Kamang]], [[Sumatera Barat]] pada 15-16 Juni 1908 dipelopori oleh Syekh H. Abdul Manan, yang gugur dalam peperangan tersebut, sementara anaknya H. Ahmad Marzuki ditangkap oleh tentara Belanda.<ref>Nafis, A., (2004), ''Syair Perang Kamang'', Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau, ISBN 9793797029</ref> Akibat peperangan ini hampir 100 orang mati tertembak, sementara korban pada pihak tentara kolonial sebanyak 12 orang mati dan lebih kurang 20 orang luka-luka.<ref>Hatta, M., (2011), ''Untuk Negeriku: Sebuah Otobiografi'', Penerbit Buku Kompas, ISBN 9797095401.</ref>
| conflict = Perang Kamang
| date = 1908
| image =
| caption =
| place = [[Kamang Magek, Agam | Kamang]], [[Sumatera Barat]]
| casus = Belasting ([[pajak]])
| result =
| combatant1 = [[Berkas:Flag of Minang.svg|22x20px|border]] [[Kamang Magek, Agam | Rakyat Kamang]]
| combatant2 = [[Berkas:Flag of the Netherlands.svg|25px]] [[Hindia-Belanda]]
| commander1 =
| commander2 =
| strength1 =
| strength2 =
| casualties1 = 100 orang tewas
| casualties2 = 12 orang tewas
20 orang luka-luka
|notes =
}}
'''Perang Kamang 1908''' merupakan peperangan yang terjadi di [[Kamang Magek, Agam‎|Kamang]] tahun [[1908]] akibat penerapan ''Belasting'' ([[pajak]]) kepada masyarakat oleh pemerintah kolonial [[Hindia-Belanda]]. Daerah Kamang berada sekitar 16 km dari [[Fort de Kock]] dan sebelumnya merupakan basis kekuatan dari [[Tuanku Nan Renceh]] pada masa [[Perang Padri]].
 
===Perlawanan rakyat===
== Perang Manggopoh ==
Perang ini diawali oleh gerakan protes [[Perangpetani]] Kamangterhadap 1908|Perangpemerintah Kamang[[Hindia-Belanda]] atas pajak tanah termasuk pajak atas hewan ternak yang terjadidibebankan dikepada [[Kamangmereka. Magek,Masyarakat Agam‎|Kamang]], [[Sumateramenolak Barat]]pembayaran pajak tersebut dan kemudian pada 15-16 Juni 1908 puncaknya pecah perang bersenjata antara masyarakat dengan pemerintah kolonial.<ref>Nafis, A., (2004), ''Syair Perang Kamang'', Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau, ISBN 9793797029</ref> Perang ini dipelopori oleh Syekh H. Abdul Manan, yang gugur dalam peperangan tersebut, sementara anaknya H. Ahmad Marzuki ditangkap oleh [[tentara]] [[Belanda]].<ref>Nafis, A.Djurip, (20041996), ''Kajian naskah Pemimpin ke syurga dan Syair Perang Kamang yang kejadian dalam tahun 1908'', PusatDepartemen Pengkajian IslamPendidikan dan Minangkabau,Kebudayaan ISBN 9793797029RI.</ref> Akibat peperangan ini hampir 100 orang mati tertembak, sementara korban pada pihak tentara kolonial sebanyak 12 orang mati dan lebih kurang 20 orang luka-luka.<ref>Hatta, M., (2011), ''Untuk Negeriku: Sebuah Otobiografi'', Penerbit Buku Kompas, ISBN 9797095401.</ref>
 
== Perang Manggopoh ==
Perang Manggopoh berlangsung di [[Manggopoh, Lubuk Basung, Agam|Manggopoh]], [[Sumatera Barat]] dipimpin oleh [[Siti Manggopoh]].<ref name="Siti">Abel Tasman, Nita Indrawati, Sastri Yunizarti Bakry, Mestika Zed, (2003), ''Siti Manggopoh'', Yayasan Citra Budaya Indonesia, ISBN 9799583071</ref> Munculnya perlawanan masyarakat di Manggopoh dipengaruhi oleh perlawanan masyarakat di Kamang. Akibat peperangan ini 53 orang tentara kolonial mati terbunuh, sementara korban pada masyarakat sebanyak 7 orang mati dan 7 orang ditangkap termasuk Siti Manggopoh.<ref name="Siti"/>
 
== Rujukan Referensi==
{{reflist}}
 
== Daftar Pustaka ==
* Amran, R., (1988), ''Pemberontakan pajak 1908, Sumatra Barat. Bag. ke. 1: Perang Kamang'', Gita Karya
* Sjafei, S & Hamzah, T., (1964), ''Kamang 1908'', Djakarta: Tintamas.
 
 
{{sejarah-stub}}