Mohammad Hatta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 36.76.65.36 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Adi.akbartauhidin
Baris 58:
Pergerakan [[politik]] ia mulai sewaktu bersekolah di [[Belanda]] dari [[1921]]-[[1932]]. Ia bersekolah di ''Handels Hogeschool'' (kelak sekolah ini disebut ''Economische Hogeschool'', sekarang menjadi [[Universitas Erasmus Rotterdam]]), selama bersekolah di sana, ia masuk organisasi sosial [[Indische Vereniging]] yang kemudian menjadi organisasi [[politik]] dengan adanya pengaruh [[Ki Hadjar Dewantara]], [[Cipto Mangunkusumo]], dan [[Douwes Dekker]]. Pada tahun [[1923]], Hatta menjadi bendahara dan mengasuh majalah ''Hindia Putera'' yang berganti nama menjadi ''Indonesia Merdeka''.{{sfn|Imran|1991|p=23}} Pada tahun [[1924]], organisasi ini berubah nama menjadi [[Indische Vereniging]] ('''[[Perhimpunan Indonesia]]'''; PI).{{sfn|Noer|2012|pp=17-18}}
 
Pada tahun [[1926]], ia menjadi pimpinan Perhimpunan Indonesia. Sebagai akibatnya, ia terlambat menyelesaikan [[studi]]. {{sfn|Noer|2012|p=19}} Di bawah kepemimpinannya, PI mendapatkan perubahan. Perhimpunan ini lebih banyak memperhatikan perkembangan pergerakan di [[Indonesia]] dengan memberikan banyak komentar, dan banyak ulasan di media massa di [[Indonesia]].Dalam organisasi itu, Bung Hatta menumpahkan pemikiran-pemikirannya. Tulisan berjudul De economische positie van den Indonesischen grondverhuurder (Kedudukan ekonomi para penyewa tanah orang Indonesia) dan Eenige aantekeningen betreffende de grondhuur-ordonnantie in Indonesi (Beberapa catatan tentang ordonansi penyewaan tanah di Indonesia){{sfn|Noer|2012|p=19}} Setahun kemudian, ia seharusnya sudah berhenti dari jabatan ketua, namun ia dipilih kembali hingga tahun 1930.{{sfn|Imran|1991|p=24}} Pada Desember 1926, [[Semaun]] dari [[PKI]] datang kepada Hatta untuk menawarkan pimpinan pergerakan nasional secara umum kepada PI,{{sfn|Noer|2012|p=19}} selain itu dia dan Semaun membuat suatu perjanjian bernama "Konvensi Semaun-Hatta". Inilah yang dijadikan alasan Pemerintah Belanda ingin menangkap Hatta.{{sfn|Imran|1991|p=28}} Waktu itu, Hatta belum meyetujui paham [[komunis]]. [[Stalin]] membatalkan keinginan Semaun, sehingga hubungan Hatta dengan komunisme mulai memburuk.{{sfn|Noer|2012|pp=19-20}} Sikap Hatta ini ditentang oleh anggota PI yang sudah dikuasai komunis.{{sfn|Noer|2012|p=20}}
 
Pada tahun [[1927]], ia mengikuti sidang "Liga Menentang Imperialisme, Penindasan Kolonial dan untuk Kemerdekaan Nasional" di [[Frankfurt]].{{efn|Nama aslinya adalah "Liga tegen Imperialisme, tegen Koloniale Onderdrukking en voor Nationale Onafhankelijkheid" {{harv|Noer|2012|p=21}}.}} Dalam sidang ini, pihak komunis dan utusan dari [[Rusia]] namapak ingin menguasai sidang ini, sehingga Hatta tidak bisa percaya terhadap komunis.{{sfn|Noer|2012|pp=20-21}} Pada waktu itu, majalah PI, ''[[Indonesia Merdeka]]'' masuk dengan mudah ke [[Indonesia]] lewat penyelundupan, karena banyak penggeledahan oleh pihak ke[[polisi]]an terhadap kaum pergerakan yang dicurigai.