Bisnis Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 3 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q2126029
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
''Bisnis Indonesia'' diterbitkan oleh PT Jurnalindo Aksara Grafika (PT JAG) yang merupakan kongsi bisnis empat pengusaha [[Sukamdani Sahid Gitosardjono]] ([[Sahid Group]]), [[Ciputra]] ([[Ciputra Group]]), [[Anthony Salim]] ([[Salim Group]]), dan Eric Samola. Pemimpin Redaksi saat ini adalah [[Arief Budisusilo]] yang menggantikan Ahmad Djauhar sejak 2009, dengan Wakil Pemred [[Y. Bayu Widagdo]], yang menggantikan Linda Tangdialla sejak 2012. Setelah tidak bertugas sebagai Pemred, Ahmad Djauhar menjabat sebagai Wakil Pemimpin Umum dengan tetap sebagai Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia, sedangkan Linda Tangdialla kini memimpin portal berita [http://www.kabar24.com Kabar24.com] selaku pemimpin redaksi. [http://www.kabar24.com Kabar24.com] merupakan unit baru dalam kelompok media Bisnis Indonesia.
 
Awalnya, koran Bisnis Indonesia berkantor di bekas bengkel reparasi mesin jahit Singer di Jalan Kramat V/5 Nomor. 8 dari [[Kenari, Senen, Jakarta Pusat|kelurahan Kenari]], [[Senen, Jakarta Pusat|kecamatan Senen]], [[kota Jakarta Pusat]]. Koran yang fokus pada berita bisnis, ekonomi, dan umum ini meroket berkat ''booming'' yang melanda lantai [[Bursa Efek Jakarta]] pada tahun 1987 dan akibat maraknya industri perbankan sebagai hasil penerapan kebijakan Paket Oktober (Pakto) 1988.
 
Pertumbuhan yang baik tersebut membuat koran ini mampu membangun gedung sendiri dan kantor pun pindah ke Wisma Bisnis Indonesia (WBI) di [[Jalan LetjenLetnan Jenderal S. Parman Kav(Jakarta)|Jalan Letnan Jenderal Siswondo Parman]] Kavling. 12A dari [[Slipi, Palmerah, Jakarta Barat|kelurahan Slipi]], [[Palmerah, Jakarta Barat|kecamatan Palmerah]], [[kota Jakarta Barat]], pada akhirbulan [[Desember]] [[1990]]. Namun kemacetan luar biasa di lokasi tersebut dan perhitungan bisnis pada masa depan membuat koran ini kembali pindah ke wilayah Segitiga Emas [[Sudirman, Jakarta|Sudirman]].
 
MulaiSejak pada tanggal 1 Januari 2005 kegiatan operasional ''Bisnis Indonesia'' berpusat di Lantai 5-8 dari Wisma Bisnis Indonesia (WBI) lantaidi 5-8,Jalan JalanKiai KHHaji Mas Mansyur NoNomor. 12A, dari [[Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat|kelurahan Karet Tengsin]], [[Tanah Abang, Jakarta Pusat|kecamatan Tanah Abang]], [[kota Jakarta Pusat]]. Saat ini, ''Bisnis Indonesia'' memiliki kantor perwakilan di sejumlah kota di Indonesia yakni di [[Medan]], [[Pekanbaru]], [[Batam]], [[Palembang]], [[Bandung]], [[Semarang]], [[Solo]], [[Surabaya]], [[Denpasar]], [[Balikpapan,]] dan [[Makassar]].
 
Sebagai lembaga pemberitaan, ''Bisnis Indonesia'' juga menjadi pemasok tetap beberapa lembaga pemberitaan internasional seperti ''[[NewsNet Asia]]'' (yang menerjemahkan berita ''Bisnis'' ke dalam bahasa Jepang, ''[[Factiva]]'' (usaha patungan ''[[Dow Jones]]'' dan ''[[Reuters]]''), dan ''[[ISI Emerging Markets]]'' (dari kelompok usaha Euromoney Institutional Investor Group Co.), ''[[Xinhua]]'' (kantor berita China), dan ''[[Bloomberg]]'' (kantor berita berbasis di New York, AS).
Baris 15:
 
== Anak penerbitan ==
Pada tahun 1992, koran ini melahirkan majalah berita ekonomi (MBE) berbahasa Inggris, ''Indonesia Business Weekly'' (IBW) yang kemudian ditutup.
 
Pada tanggal 19 September 1997, di bawah payung PT Aksara SoloposSolo Pos, lahir Harian Umum ''[[SoloposSolo Pos]]'' yang hanya dalam tempo satu tahun bisa mencapai [[titik impas]]. Pada ulang tahunnya yang kedelapanke-8, SoloposSolo Pos yang berkantor di Griya SoloposSolo Pos, Jl.Jalan Adisucipto Nomor. 190 dari [[Karangasem, Laweyan, Surakarta|kelurahan Karangasem]], [[Laweyan, Surakarta|kecamatan Laweyan]], [[kota Solo]], 57145[[provinsi Jawa Tengah]], itu sudah menjadi kelompok usaha tersendiri dengan membawahi unit usaha percetakan koran PT Solo Grafika Utama, Radio ''SoloposSolo Pos 103.00 FM'', dan Tabloid Olah Raga ''Arena''.
 
Tiga tahun berikutnya, tepatnya pada tanggal 17 April 2000, melalui PT Aksara Warta Mandarin, lahir harian berbahasa Mandarin ''[[Indonesia Shang Bao]]''. Namun, karena satu dan lain hal, terutama masalah teknis, dua tahun kemudian sebagian besar kepemilikan saham ini beralih ke mitra usaha [[Sjamsul Nursalim]] dari kelompok Gajah Tunggal.
 
Tak lama berselang, ''Bisnis Indonesia'' kembali melahirkan koran komunitas ''[[Monitor Depok]]'' yang kini menjadi kebanggaan warga Depok dan sekitarnya, Tabloid ''[[Tren Digital]]'' yang mengupas seluk-beluk peranti digital, dengan penonjolan topik bahasan telepon seluler, serta Tabloid ''[[Bisnis Uang]]'' yang merupakan panduan bagi individu maupun keluarga dalam perencanaan keuangan.
 
Pada tanggal 20 Mei 2009, ''Bisnis Indonesia'' meluncurkan lagi koran baru ''[[Harian Jogja]]'' yang tampil dengan format, corak, maupun pendekatan yang sama sekali baru, untuk melayani kebutuhan informasi warga di wilayah daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Ciri pokok yang melandasi koran baru, oleh warga DIY lebih dikenal sebagai ''Harjo'' itu adalah pada perwajahan yang segar dan ceria serta modern. Sedangkan dari sisi konten juga lebih menonjolkan ciri jurnalisme partisipatif konstruktif, bukan sekadar memberitakan content, melainkan dengan context.
Dengan demikian, warga Jogja, yang dalam waktu relatif singkat cukup mengenalnya itu, memperoleh wawasan baru, pemahaman baru atas sebuah informasi publik yang sedang terjadi.
Warga DIY dan sekitarnya memberi nama panggilan akrab ''Pakdhe Harjo'', tapi ada pula yang memanggil ''Mbah Harjo'', ''Kang Harjo'', dan banyak lagi atribusi yang pada intinya menyatakan keakraban mereka kepada koran bersemboyan: ''Berbudaya. Membangun Kemandirian'' itu.
Baris 49:
 
Seiring dengan kian berkembangnya kelompok usaha yang memiliki visi sebagai penyedia informasi berbasis multimedia, Bisnis Indonesia Group pun mengembangkan sayap usaha dengan membentuk tiga perusahaan baru pada awal 2012 yakni PT Bisnis Indonesia Konsultama yang menjadi rumah bagi BIIU, PT Bisnis Indonesia Sibertama yang bergerak dalam bidang solusi teknologi informasi terpadu, serta PT Bisnis Indonesia Gagaskreasitama yang mewadahi aktivitas usaha kreatif Book Publishing dan Event Organizer.
Dalam kelompok usaha Bisnis Indonesia Group bernaung tiga perusahaan percetakan yakni PT Aksara Grafika Pratama (Pulogadung, Jakarta), PT Solo Grafika Utama (Solo, Jateng), dan PT Aksara Grafika Surabaya (Sidoarjo, Jatim). Selain itu juga terdapat tiga perusahaan penyiaran radio yakni SoloposFMSolo Pos FM (PT Radio Solopos Audio Musik), StarFMStar FM Jogja (PT PT Radio Suara Istana), dan Radio Bisnis Indonesia Jakarta.
 
== Pranala luar ==