Cokelat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 9:
== Sejarah cokelat ==
[[Berkas:Hot chocolate.jpg|thumb|left|Segelas cokelat panas. Menurut sejarahnya Cokelat pada awalnya diminum dan tidak dimakan.]]
Sejarah cokelat lain mengatakan bahwa cokelat mula-mula tumbuh di daerah Amazon Utara sampai ke Amerika Tengah, sampai Chiapas bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan membuat cokelat di sepanjang pantai teluk di Selatan Meksiko.
Pada 1000 tahun SM, nama awal Pohon Kakao, berasal dari kata ”Kakawa”. Kata ini digunakan oleh suku Olmec, suku yang berasal dari Teluk Meksiko. Suku ini dikenal sebagai suku yang membangun peradaban besar pertama Mesoamerika. Dengan kata lain, 1000 tahun SM Bangsa Olmec sudah membudayakan pohon kakao.
Di 100 tahun Masehi, suku Maya mengadopsi kata Kakao dari Suku Olmec. Sejarah cokelat mencatat ternyata suku maya juga membudidayakan Pohon Kakao. Para suku maya mengambil bibit kakao dari hutan hujan dan kemudian menanamnya di halaman rumah mereka. Biji kakao yang dihasilkan dibuat pasta. Dalam penyajiannya mereka mencampur pasta cokelat dengan air, cabai, tepung jagung dan bahan lainnya, sehingga tercipta minuman cokelat berbusa.
Pada 600 tahun Masehi, Suku Maya menggunakan bejana keramik untuk mengkonsumsi cokelat. Ini ditemukan dalam makam bangsawan Suku Maya. Penemuan ini sekaligus membuktikan bahwa dalam sejarah cokelat, cokelat adalah simbol status penting.
Di tahun 1000 Masehi, sejarah cokelat mencatat bahwa orang-orang dari Amerika tengah menggunakan biji kakao sebagai alat pembayaran seperti yang terlihat dari relief bangsa Meksiko. Pada relief tersebut digambarkan bahwa 8000 biji kakao menggambarkan angka 8000. Biji kakao menjadi sebuah komoditas penting, dimana penguasaan terhadap daerah utama penghasil biji kakao menjadi tujuan utama dalam perang antar suku pada beberapa abad berikutnya.
Suku Aztec dalam rangka memperkuat keberadaanya di Meksiko, mereka menundukkan Suku Chimimeken dan Maya. Ini terjadi kira-kira 1200-1500 tahun masehi. Kekaisaran Aztec kemudian mengambil alih daerah penghasil kakao di Mesoamerika, Chiapas modern (Mexico, Guatemala). Suku Aztec menyebut cokelat sebagai “xocalatl” yang berarti hangat atau cairan pahit.
Sejarah cokelat mencatat bahwa orang-orang Eropa ”menemukan” biji kakao tercatat pada tahun 1502, pada pelayaran ke empat yang dilakukan oleh Christopher Columbus. Ini terjadi 10 tahun setelah Columbus menemukan Benua Amerika (1492).
Hernado Cortez terkejut ketika mengetahui bahwa Suku Aztec menggunakan biji kakao sebagai alat pembayaran. Ini terjadi pada tahun 1528 saat Spanyol menaklukkan Aztec. Hernando Cortez kemudian membuka perkebunan cokelat secara luas yang dapat ditukarkan emas dari Suku Aztec, sampai kemudian Spanyol dapat memonopoli perdagangan cokelat selama hampir satu abad.
Penduduk asli Suku Maya (delegasi Kekchi) dari Guatemala pada tahun 1544 mengunjungi Spanyol dan bertemu Pangeran Philip. Dari hadiah yang diberikan adalah tempat minuman cokelat dari Suku Maya. Dan kemudian sejarah cokelat mencatat, orang-orang Spanyol mulai menambahkan gula tebu dan perasa lainnya (seperti vanila) untuk membuat minuman manis mereka.
Sejarah cokelat mencatat bahwa cokelat pertama kali dikenalkan di Asia pada tahun 1560 ketika pohon kakao dibawa dari Caracas Venezuela ke Pulau Sulawesi Indonesia. Sampai saat ini Sulawesi tercatat sebagai penghasil biji kakao terbesar di Indonesia (70%). Dan Indonesia tercatat sebagai penghasil biji kakao nomor tiga setelah Pantai gading dan Ghana (2011). Walaupun demikian ternyata penghasil cokelat terbesar di dunia adalah Amerika Serikat, Jerman, Swiss dan Belgia. Sebuah fakta ironi, bahwa ternyata industri cokelat dalam negeri belum mampu mengolah biji kakao menjadi produk cokelat yang bernilai tinggi.
Sejarah cokelat juga mencatat bahwa Rumah Cokelat pertama kali dibuka di Kota London, Inggris. Ini terjadi pada pertengahan abad 17 (1657). Tingginya harga biji kakao membatasi orang akses ke rumah cokelat. Hanya kalangan orang-orang kaya yang dapat mengunjunginya. Dan ketika harga biji kakao turun dan menjadi murah, barulah kemudian usaha sejenis tumbuh pesat bahkan menggantikan cafe, tempat orang menikmati kopi, teh dan pub.
Seorang Koki Duke of Plessis- Praslin secara tidak sengaja menumpahkan gula mendidih yang meleleh pada bubuk almond. Kemudian lahirlah Praline. Praline pada awalnya adalah campuran almond (kacang kupas) dan gula leleh yang dihaluskan bersama. Atas resep dasar inilah beberapa abad kemudian ahli cokelat dari Belgia mengembangkan resep ini dengan mencampurkannya kedalam cokelat. Sejarah cokelat mencatat ini terjadi pada tahun 1671.
Dalam sejarah cokelat, awalnya cokelat hanya dibuat minuman. Kemudian pada tahun 1674 seorang ahli kue Inggris mempunyai ide untuk mencampurkan kakao pada adonan kue. Dan ini tercatat sebagai tahun pertama kali cokelat dimakan.
Selama abad 17, ketika Belgia dikuasai oleh Spanyol pada saat itulah cokelat diperkenalkan di Belgia. Dan pada tahun 1697 Walikota Zurich, Swiss, Henri Escher begitu antusiasnya mengenalkan minuman cokelat yang ke Swiss, ketika ia mengalaminya di Brussel. Dan sejarah cokelat mencatat bahwa saat ini ironinya Cokelat Swiss merupakan pesaing utama Cokelat Belgia.
Pada awal abad 18 tepatnya tahun 1712, cokelat kembali “pulang ke rumah” nya di Amerika Utara. Setidaknya lebih dari satu dekade banyak periklanan di Boston memperkenalkan cokelat impor dari eropa.
Sejarah cokelat mencatat bahwa produksi kakao di Indonesia dimulai tahun 1778, ketika Belanda membawa kakao dari Philipina ke Jakarta dan Sumatera. Belanda membangun fasilitas sebagai pusat penyebarannya yang kemudian membawa produksi utamanya ke Hindia Belanda Timur (sekarang Indonesia dan Malaysia).
Revolusi industri yang terjadi pada abad 19 (1828) ternyata membawa dampak pada industri kakao. Akibatnya harga cokelat menjadi terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat. Seorang ahli kimia Belanda, Conrad Van Houten mempelajari bagaimana mengeluarkan lemak kakao keluar dari bijinya. Kemudian terciptalah chocolate liquor. Chocolate liquor adalah cairan cokelat yang merupakan kombinasi dari padatan kakao dan lemak cokelat (cocoa butter). Dari sinilah kemudian tercipta bubuk cokelat.
Pada tahun 1848, cokelat bubuk yang sudah ada memungkinkan lebih mudah dalam membuat minuman cokelat. Dan dalam perkembangannya orang-orang banyak mencampurkannya dengan bahan lain agar lebih nikmat. Bukan hanya itu bubuk cokelat yang dicampur dengan lemak cokelat (cocoa butter) akan membuatnya menjadi padat.
Sejarah cokelat mencatat pada tahun 1875, untuk pertama kalinya Daniel Peter dan Henri Nestle melakukan percobaan dengan mencapurkan cokelat dan susu bubuk untuk meciptakan cokelat susu batangan. Dan cokelat susu batangan menjadi kesuksesan dalam sejarah produk cokelat.
Berbagai cara para ahli menciptakan berbagai produk cokelat. Sejarah cokelat mencatat pada tahun 1879, Rodolphe Lindt seorang berkebangsaan Swiss berhasil menciptakan mesin untuk proses “Conching” dalam meningkatkan mutu cokelat. Cokelat hasil mesin buatan Rodolphe Lindt ini membuat cokelat menjadi enak di nikmati dengan tekstur yang lembut serta sensasi mencair di lidah. Pada tahun yang sama juga sejarah cokelat mencatat, kakao berhadil dipatenkan di enua Afrika, tepatnya di Gold Coast, Ghana.
Memasuki abad 20, tahun 1912 Jean Neuhaus berhasil menciptakan kulit cokelat yang bisa diisi dengan kream atau selai kacang. Ini merupakan pengembangan kreasi cokelat Praline Belgia. Kelahiran cokelat Praline Belgia ini membuat cokelat menjadi terkenal di Belgia, dan menjadikan tradisi cokelat sebagai hadiah. Dalam sejarah cokelat di Belgia, cokelat praline menjadi satu hadiah paling populer di sana.
== Rasa cokelat ==
|