Welahan, Welahan, Jepara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q10978562 |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 7:
|kecamatan =Welahan
|kode pos =59464
|nama pemimpin =
|luas =-
|penduduk =-
Baris 22:
==Pemdes Welahan==
Struktur
* Kamituwo = -▼
*Petinggi : Ratmoko
*Carik : Suroto
*Kamituwo : Budiyono
*Kamituwo : Dwi Pipin Sunarno
*Petengan : Harjanto
*Modin : Jasri
*Ladu : Purwoko
*Kaur Umum : Sudarno
*Kebayan II : Sutarno
*Petengan : Suparman
*Modin : A. Marmuji
*Ladu : Zaini
*Kebayan II : Nasikin
*Petengan : Sudarmono
*Kaur Keuangan : Sukaemi
== Etimologi ==
Welahan adalah desa juga merangkap kecamatan di Kabupaten Jepara, Jawa Tenagah yang terletak di perbatasan kabupaten Jepara dengan Demak, dapat diakses melalui jalan utama yang menghubungkan Jepara dengan Demak.
Asal mula nama desa welahan berasal dari kata welah(dayung), yang pada era jawa kuno orang sering menambahkan akhiran (-an) untuk mempertegas kalimat, hingga tercipta kata welahan.
Kata Welahan berasal dari kisah Baru Klinting (ular besar yang bertapa di lereng gunung) dan perjalanan seorang janda dari rawa pening asal mula Baru Klinting berasal, janda itu menyelamatkan diri dari banjir besar dengan menggunakan lesung (tempat menumbuk padi) sebagai perahu alternatif dan mengayuh lesungnya dengan welah(dayung), sesampainya di demak si janda menemukan airnya sudak dangkal yang dalam bahasa jawa air yang dangkal disebut demek-demek hingga karena termakan waktu namanya tersingkat menjadi demak, dan Welahnya(dayungnya) terbawa arus sampai perbatasan Jepara.
Welahan sendiri dulunya adalah teluk dengan dibuktikannya sungai serang yang memanjang hingga laut dan dasar tanah Welahan yang penuh karang dan pasir laut. Terindikasi juga bahwa welahan mungkin sebelum islam masuk pada dinasti kalingga adalah pelabuhan, dengan ditemukannya kuburan kapal dalam beberapa galian sumur dan juga kumpulan palawija yang membatu di dasar Welahan. Besar kemungkinan Pegunungan Muria pernah mengalami longsor entah gempa atau letusan hingga menenggelamkan banyak sejarah, termasuk kerajaan Kalingga, dan sungai serang(perbatasan Jepara-Demak) yang semula teluk menjadi menyempit.
Saksi sejarah welah-an(dayung) bisa di temukan di dasar sumur kuno di desa Welahan, sayang hanya bisa dilihat jika kemarau panjang saja, tepatnya di kampung pecinan rumah dari keturunan tiongkok bernama nyah Pasue. Bagi yang percaya sumur tersebut sampai saat ini masih dianggap keramat, bahkan bagi yang percaya air sumur tersebut dianggap dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sampai sekarang oleh pemilik rumah, dipergunakan sebagai tempat penjualan jamu dengan nama Nyah Pasue (sumur pusaka).
== Potensi ==
Baris 51 ⟶ 64:
== External Link ==
* [http://
|