Ar-Rahman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 6 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q8140719
Baris 10:
Ar Rahmaan dan [[Ar Rahim]] mempunyai banyak penafsiran sehingga tidak sedikit pula yang mengalami kebingungan yang manakah yang benar dan manakah yang paling tepat.
 
Tidak jarang akhirnya berpendapat semua pendapat adalah benar, atau berpendapat yang paling benar hanyalah [[Allah]] semata atau dengan istilah ''Wallohu 'alam''. Apabila sudah demikian maka akan menjadi mandek dan orang kadang menjadi cenderung tidak perdulipeduli yang penting hanya [[Allah]] yang paling tahu. Pemahaman kita jadi tidak berkembang. Kita akhirnya menjadi berhenti mencari tahu hakekat sebenarnya dan tetap dalam ketidaktahuan bahkan tetap dalam kebimbangan, makna yang manakah yang sesuai dengan yang diajarkan [[Allah]] melalui lisan [[Rasul]]-Nya. Yang lebih menakutkan adalah disaat kita tidak tidak tahu dan dalam keadaan bimbang tentu saja setan dan iblis akan merasa senang karena akan mendapatkan mangsa baru. Ketidak tahuan dan kebimbangan hati kita dalam memahami Asma Ar Rahmaan dan [[Ar Rahiim]] dapat di atasi dengan cara mempelajari secara langsung dan memahaminya dengan benar sesuai dengan [[Al Qur'an]] dan [[Sunnah]] [[Rasulullah]] saw.
 
Dalam [[Al qur'an]] dieprintahkandiperintahkan untuk bertanya kepada [[Ahli Dzikri]] atau [[ulama]]. Berarti ada perbedaan yang mengetahui dan memahami secara teori saja dengan yang mengetahui dan memahai secara ahli [[dzikir]] langsung dengan mengamalkannya.
 
Asma Ar Rahmaan dan [[Ar Rahiim]] menjadi sangat krusial karena ia merupakan bagian dari ayat pertama dalam [[Al Qur'an]] dan termasuk yang paling sering diulang dan segala sesuatu tanpanya disebut oleh [[RasulullohRasulullah]] saw menjadi terputus tiada berkah.
 
Ada beberapa pendapat tentang Ar Rahmaan dan [[Ar Rahiim]]
Baris 27:
Pengasih apabila dipahami sebagai '''Pemberian'''
 
Pertama, harus dipahami apabila Maha Pengasih maka maknanya ialah segala sesuatunya diberi atau dikasih oleh [[Allah]]. Sesuatu yang sudah diberikan akan menjadi milik si penerima. Sebagai contoh bila A memberikan Kue kepada B, maka kue tersebut menjadi milik B. Terserah pada B apakah kue itu hendak dimakan, B mempunyai kebebasan atas kue tersebut (karena kue tersebut sudah menjadi miliknya). A tidak dapat turut campur lagi atas kepemilikan kue tersebut dan tidak berhak mengambil kembali apalagi dilakukan secara paksa.
 
Ilustrasi di atas apabila diterapkan pada kenyataan dalam kehidupan kita bahwa dikatakan [[Allah]] memberi nyawa sehingga manusia dapat hidup dengan adanya nyawa tersebut, semestinya [[Allah]] tidak perlu perdulipeduli akan dipergunakan apakah nyawa itu oleh manusia, akan tetapi dalam kenyataanya manusia diatur bagaimanakanbagaimanakah cara menggunakan nyawa itu.
 
Kedua, apabila manusia dikasih nyawa berarti nyawa menjadi milik manusia, lalu mengapakah nyawa tersebut diambil kembali olehNyaoleh-Nya dan harus dikembalikan kepadaNyakepada-Nya? Kenapakah bila nyawa itu diambil tidak meminta izin dulu dahulu kepada manusia selaku 'pemilik nyawa' (karena telah telah dikasih nyawa oleh [[Allah]], katanya telah di kasih kok di ambil kembali tanpa peringatan dan kenapa pula manusia harus mempertanggung jawabkannya diakhirat kelak? Jadi bila Ar Rahmaan diterjemahkan Maha Pengasih menjadi kurang tepat karena ada sekit kerancuan, apakah dibenarkan bila pada [[Allah]] ada kerancuan?
 
Kaidah-kaidah dalam mengasih/ atau memberi adalah :
Baris 44:
# Kenapakah harus ada pertanggung jawaban di akhirat kelak atas barang yang dikasih tersebut?
 
Banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang harus diselesaikan apabila dipergunakan Maha Pengasih sebagai terjemahan ''Ar Rahmaan''. Sehingga kadang orang langsung berkata ''pusing'' dan tidak usah dipikirkan, pokonyapokoknya begini. Yang berakhir kepada taklid buta bukanya berdasarkan pemahaman yang sempurna. Bukankah Al Qur'an memerintahkan kita untuk memahaminya?
Bagaimana akan benar dikatakan ibadah ke [[Allah]] apabila tidak diketahui, rancu, bingung dan sesat dalam pemahamannya?