Penembakan Cebongan 2013: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 20:
Pada Selasa, 19 Maret 2013, pukul 02.30 terjadi pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa orang terhadap seorang sersan satu [[Kopassus]] Kandang Menjangan Kartasura bernama Heru Santosa di tempat hiburan Hugo's Cafe di Jalan Adisucipto, Depok, [[Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. Heru Santosa tewas dalam pengeroyokan tersebut.<ref name="JPNN"/>
Keributan itu sendiri terjadi antara salah seorang pelaku dengan teman-temannya tak lama setelah Heru beserta rekan rekannya sesama anggota Kopassus bernama Alen tiba di tempat hiburan tersebut sekitar pukul 02.20 WIB. Awalnya, Heru beserta rekannya didatangi oleh
Perkelahian awalnya terjadi di halaman cafe, namun karena tak kunjung selesai, keributan kembali terjadi di dalam kafe. Beberapa orang sempat berupaya melerai. Akan tetapi, Heru tetap dikeroyok dan tewas setelah ditikam dengan pecahan botol di bagian dadanya.<ref name="JPNN">{{cite news
Baris 41:
==Penembakan ==
Pada Sabtu 23 Maret 2013, sekitar pukul 01.30 WIB, satu kelompok yang terdiri atas sekitar 17 orang tak dikenal mendatangi Lapas Cebongan. Mereka berhasi masuk setelah mengancam petugas lapas dengan senjata api. Pelaku juga melakukan tembakan ke udara agar sipir dan napi yang lain tiarap. Mereka lalu meminta sipir menunjukkan sel di mana terdapat tahanan yang terlibat kasus penganiayaan anggota Koppasus hingga tewas di Hugo's Cafe. Mereka juga meminta sipir memberikan kuncul sel tempat para tersangka ditahan. Dalam prosesnya, mereka
|first =
|last =
Baris 55:
|accessdate = 28-03-2013
|quote =
}}</ref> dan melakukan ancaman dengan menunjukkan granat. Akhirnya sipir memberitahu bahwa para tahanan tersebut ditempatkan di sel 5A serta memberikan kunci selnya.<ref name="detik2"/> Setelah memperoleh informasi tersebut, kelompok itu kemudian pergi menuju sel para tersangka.<ref name="VIVA"/><ref name="tribun">{{cite news
|first =
|last =
Baris 71:
}}</ref><Ref name="Tempo2"/>
Dalam prosesnya, ketika mereka semakin mendekati sasaran, jumlah pelaku yang ikut serta semakin sedikit. Dari 17 orang yang melakukan penyerangan, hanya satu orang yang melakukan penembakan. Begitu tiba di sel 5A, mereka menyuruh para tahanan yang berada di sana untuk berkumpul. Kemudian salah seorang pelaku bertanya di mana kelompok
|first =
|last =
Baris 101:
|accessdate = 28-03-2013
|quote =
}}</ref> Begitu selesai, para pelaku pun pergi meninggalkan sel.<ref name="Tempo3"/> Untuk menghilangkan barang bukti, mereka merusak kamera [[CCTV]] dan mengambil rekaman CCTV lapas.<ref name="tribun2"/>
Penyerangan berlangsung selama kurang lebih 15 menit,<ref name="Tempo2"/> sementara penembakannya berlangsung selama 5 menit.<ref name="Tempo3">{{cite news
Baris 135:
== Korban ==
Korban yang tewas dalam pristiwa penembakan ini adalah:<ref name="VIVA"/><ref name="Tempo"/><ref name="Tempo3"/><ref name="antara"/>
*Hendrik Angel Sahetapi alias
|first =
|last =
Baris 152:
*Adrianus Candra Galaja alais Dedi, 33 tahun
*Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi, 29 tahun
*Yohanes
== Pelaku ==
Baris 187:
|quote =
}}</ref> Meskipun demikian, Kepala Penerangan Kopassus Mayor Susilo menyatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas anggotanya jika memang ada yang terlibat dalam kasus penyerangan ini.<ref name="Tempo"/>
Dugaan keterlibatan anggota Kopassus juga dibantah oleh Panglima Kodam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Hardiono Saroso dan Assintel Komandan Jenderal Kopassus, Letkol Infantri Richard.<ref name="detik2">{{cite news
|first =
|last =
|author = Moksa Hutasoit
|coauthors =
|url = http://news.detik.com/read/2013/03/23/143210/2201908/10/bawa-granat-rusak-cctv-pelaku-penyerangan-lp-sleman-orang-terlatih
|title = Bawa Granat & Rusak CCTV, Pelaku Penyerangan LP Sleman Orang Terlatih?
|work = Detik
|publisher =
|pages =
|page =
|date =
|accessdate = 29-03-2013
|quote =
}}</ref>
Haris Azhar, Koordinator [[Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan]] atau yang lebih dikenal dengan KONTRAS, mengatakan bahwa penyerangan ini dilakukan secara terencana karena berlangsung dengan "rapi dan cepat."<ref name="Tempo2"/> Haris juga menyamakan cara para pelaku, yang mengurangi jumlah ketika semakin mendekati sasaran, dengan [[operasi buntut kuda]].<ref name="Tempo2"/>
Baris 211 ⟶ 227:
== Catatan kaki ==
{{reflist|2}}
{{Lembaran hitam Indonesia}}
|