Hajar Aswad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Coveting the Black Stone.jpg|200px|right|thumb|Orang-orang berebut mencium Hajar Aswad.]]
'''Hajar 'Aswad''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: <font size=4>حجر أسود</font>) merupakan batu yang berasal dari surga. Yang pertama kali meletakkan Hajar Aswad adalah [[Nabi Ibrahim]]. Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Namun semakin lama sinarnya semakin meredup dan hingga akhirnya sekarang berwarna hitam. Batu ini memiliki aroma wangi yang unik dan ini merupakan aroma [[wangi]] alami yang dimilikinya semenjak awal keberadaannya. Dan pada saat ini batu Hajar Aswad tersebut ditaruh disisi luar Kabah sehingga mudah bagi seseorang untuk menciumnya. Adapun mencium Hajar Aswad merupakan sunah Nabi Muhammad SAW. Karena beliau selalu menciumnya setiap saat [[tawaf]].
 
== Peletakkan Hajar Aswad oleh Rasulullah ==
Pada masa [[Rosulullah SAWRasulullah]] berusia 30 tahun, pada saat itu beliau belum diangkat menjadi rasul, bangunan ini direnovasi kembali akibat [[banjir]] yang melanda kota Mekkah[[mekkah]] pada saat itu. Ketika sampai pada peletakkan Hajar Aswad, [[Suku Quraisy]] berselisih, siapa yang akan menaruhnya. Perselisihan ini nyaris menimbulkan pertumpahan darah, akan tetapi dapat diselesaikan dengan kesepakatan menunjuk seorang pengadil [[hakim]] yang memutuskan. Pilihan tersebut, ternyata jatuh pada Nabi Muhammad Saw.
 
Rasulullah Saw dengan bijak berkata pada mereka : “Berikan padaku sebuah kain”. Lalu didatangkanlah kain kepada beliau, kemudian beliau mengambil hajar Aswad dan menaruhnya dalam kain itu dengan tangannya. Lalu beliau berkata : ” Hendaklah setiap qabilah memegang sisi-sisi kain ini, kemudian angkatlah bersama-sama!”. Mereka lalu melakukannya dan ketika telah sampai ditempatnya, RasulRasulullah menaruhnya sendiri dengan tangannya kemudian dibangunlah.
 
== Pranala luar ==