Kirab irama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jazle (bicara | kontrib)
menyatukan tanjidor sebagai bentuk asimilasi orkes barisan dalam kebudayaan rakyat
Baris 1:
[[Berkas:HORN_MBUGM.JPG|thumb|Penampilan solo musik tiup grup orkes barisan.]]
[[Berkas:2010 02 21 11 17 17 kirab-b.gif|thumb|[[Tanjidor]], salah satu orkes barisan]]
'''Orkes barisan''' ({{lang-en|marching band}}) adalah sekelompok barisan orang yang memainkan satu atau beberapa [[lagu]] dengan menggunakan sejumlah kombinasi [[alat musik]] (tiup, perkusi, dan sejumlah instrumen pit) secara bersama-sama. Penampilan orkes barisan merupakan kombinasi dari permainan musik (tiup, dan perkusi) serta aksi baris-berbaris dari pemainnya. Umumnya, penampilan Orkes barisan dipimpin oleh satu atau dua orang [[Komandan Lapangan]] dan dilakukan baik di lapangan terbuka maupun lapangan tertutup dalam barisan yang membentuk [[formasi]] dengan pola yang senantiasa berubah-ubah sesuai dengan alur [[koreografi]] terhadap lagu yang dimainkan, dan diiringi pula dengan aksi [[tarian]] yang dilakukan oleh sejumlah pemain bendera.
 
Baris 15 ⟶ 14:
Di [[Indonesia]], budaya orkes barisan merupakan pengembangan lebih lanjut atas budaya ''drum band'' yang sebelumnya berada di bawah naungan organisasi PDBI (singkatan dari "''Persatuan Drum Band Seluruh Indonesia''") yang dibina oleh Menpora (singkatan dari "''Menteri pemuda dan olahraga''"). Orkes barisan lahir sebagai kegiatan yang memfokuskan penampilan pada permainan musik dan visual secara berimbang, berbeda dengan ''drum band'' yang lebih memfokuskan sebagai kegiatan olahraga. Dalam perkembangannya, orkes barisan di Indonesia banyak mengadaptasikan variasi teknik-teknik permainan yang digunakan oleh grup-grup ''drum corps'' di [[Amerika Serikat|Amerika]], khususnya pada instrumen [[perkusi]]. Hal ini membuat corak permainan dalam penampilan orkes barisan menjadi lebih mudah dibedakan dari corak penampilan ''drum band''.
 
==Asimilasi dalam kebudayaan rakyat==
Orkes barisan tradisional Indonesia yang menjadi salah satu kebudayaan Indonesia berasal dari [[DKI Jakarta]] juga disebut [[Tanjidor]].
{{utama|tanjidor}}
[[Berkas:2010 02 21 11 17 17 kirab-b.gif|thumb|[[Tanjidor]], salahbentuk satuasimilasi orkes barisan dalam kebudayaan masyarakat betawi]]
Masyarakat betawi memiliki bentuk kesenian yang merupakan asimilasi dari orkes barisan sebagai salah satu bagian dari kebudayaan rakyat yang dikenal dengan [[tanjidor]]. Kesenian tanjidor diduga berasal dari bangsa [[portugis]] yang datang ke Indonesia pada abad ke 14 hingga ke 16. Menurut sejarawan, tanjidor berasal dari kata ''tanger'' yang dalam bahasa portugis berarti memainkan alat musik. Kegiatan memainkan alat musik ini umumnya dilakukan pada pawai militer ataupun upacara keagamaan. Kata ''tanger'' yang kemudian terasimilasi dalam budaya betawi sebagai tanjidor.<ref>{{cite web|title=Sejarah Tanjidor|url=http://tanjidor.wordpress.com/sejarah/|accessdate=2013-03-02}}</ref>
 
== Instrumen ==
[[Berkas:2007-Brigadiers-Contra-Line.jpg|thumb|Sesi pemanasan Brigadiers Drum & Bugle Corps.]]
Instrumen yang digunakan dalam penampilan orkes barisan umumnya dapat dikelompokkan pada beberapa kategori menurut jenis dan cara memainkannya. Pengelompokkan ini secara tidak langsung pula memengaruhi struktur organisasi kepelatihan yang umumnya dispesifikasikan menurut kategori-kategori tersebut, masing-masing kategori memiliki pelatih tersendiri. Selain kepelatihan, pengelompokkan ini umumnya berpengaruh pula pada perilaku sosial para pemain yang terlibat dengan menciptakan kelas-kelas sosial non-formal yang membentuk kebanggaan kelompok.
 
Baris 82 ⟶ 83:
== Kompetisi ==
Kompetisi umumnya menjadi perangsang atas kemajuan orkes barisan di Indonesia. Dengan adanya kompetisi ini, masing-masing orkes barisan umumnya berupaya untuk mengembangkan, atau mengadaptasikan teknik-teknik permainan tertentu untuk menunjukkan kemampuan grup orkes barisan tersebut, atau menciptakan satu keunikan yang berbeda sehingga menjadi ciri khas penampilan suatu orkes barisan. Skala kompetisi ini bisa mencakup tingkat daerah, provinsi, ataupun nasional. Di Indonesia terdapat cukup banyak ajang kejuaraan tingkat nasional yang diselenggarakan, namun yang umumnya frekuentif diselenggarakan secara konsisten adalah [[Grand Prix Marching Band]].
 
==Lihat pula==
*[[Tanjidor]]
 
== Rujukan ==