Ikan mas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{rapikan}}
{{Taxobox
| name = Ikan mas
Baris 19 ⟶ 18:
'''Ikan mas''' atau '''Ikan karper''' (''Cyprinus carpio'') adalah [[ikan]] [[air tawar]] yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia.
Di [[Indonesia]], ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun [[1920]]-an. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan merupakan ikan mas yang dibawa dari [[Cina]], [[Eropa]], [[Taiwan]] dan [[Jepang]]. Selain itu Ikan"ikan mas Puntenpunten" dan "ikan mas [[Majalayamajalaya]]" merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.
 
== Sinonim ==
Baris 36 ⟶ 35:
 
== Sistematika dan Morfologi ==
Ahli perikanan Dr. A.L Buschkiel dalam RO. Ardiwinata (1981) menggolongkan jenis ikan karper menjadi dua golongan, yakni
* pertama, jenis-jenis karper yang bersisik normal dan
* kedua, jenis kumpai yang memiliki ukuran sirip memanjang.

Golongan pertama yakni yang bersisik normal dikelompokkan lagi menjadi dua yakni kelompok ikan karper yang:
# bersisik biasa dan
# bersisik kecil.
Baris 44 ⟶ 47:
* kelompok kedua adalah ras-ras ikan hias.
 
Ikan karper sebagai ikan konsumsi dibagi menjadi dua kelompok yakni:
Ikan karper sebagai ikan konsumsi dibagi menjadi dua kelompok yakni ras ikan karper bersisik penuh dan ras ikan karper bersisik sedikit. Kelompok ras ikan karper yang bersisik penuh adalah ras-ras ikan karper yang memiliki sisik normal, tersusun teratur dan menyelimuti seluruh tubuh. Ras ikan karper yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah "ikan karper majalaya", "ikan karper punten", "ikan karper si nyonya" dan "ikan karper merah atau ikan mas". Sedangkan yang tergolong dalam ras karper bersisik sedikit adalah "ikan karper kaca" yang oleh petani di [[Tabanan]] biasa disebut dengan nama "karper gajah". Untuk kelompok ras ikan karper hias, beberapa di antaranya adalah "karper kumpay", "karper kaca", "ikan mas merah" dan "ikan [[koi]]".
# ras ikan karper bersisik penuh dan
#ras ikan karper bersisik sedikit.
 
Ikan karper sebagai ikan konsumsi dibagi menjadi dua kelompok yakni ras ikan karper bersisik penuh dan ras ikan karper bersisik sedikit. Kelompok ras ikan karper yang bersisik penuh adalah ras-ras ikan karper yang memiliki sisik normal, tersusun teratur dan menyelimuti seluruh tubuh. Ras ikan karper yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah "ikan karper majalaya", "ikan karper punten", "ikan karper si nyonya" dan "ikan karper merah atau ikan mas". Sedangkan yang tergolong dalam ras karper bersisik sedikit adalah "ikan karper kaca" yang oleh petani di [[Tabanan]] biasa disebut dengan nama "karper gajah". Untuk kelompok ras ikan karper hias, beberapa di antaranya adalah "karper kumpay", "karper kaca", "ikan mas merah" dan "ikan [[koi]]".
 
Sedangkan yang tergolong dalam ras karper bersisik sedikit adalah "ikan karper kaca" yang oleh petani di [[Tabanan]] biasa disebut dengan nama "karper gajah". Untuk kelompok ras ikan karper hias, beberapa di antaranya adalah "karper kumpay", "karper kaca", "ikan mas merah" dan "ikan [[koi]]".
 
Secara morfologis, ikan karper mempunyai bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan karper ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan karper berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya.
 
== Sejarah PerkembangannyaPerkembangan di Indonesia ==
Menurut Djoko Suseno (2000), di Indonesia pertama kali ikan karper berasal dari daratan [[Eropa]] dan [[Tiongkok]] yang kemudian berkembang menjadi ikan budi daya yang sangat penting.
 
Sementara itu, menurut R.O Ardiwinata, (1981), ikan karper yang berkembang di Indonesia diduga awalnya berasal dari Tiongkok Selatan. Disebutkan, budi daya ikan karper diketahui sudah berkembang di daerah Galuh ([[Ciamis]]), [[Jawa Barat]] pada pertengahan abad ke-19. Masyarakat setempat disebutkan sudah menggunakan ''kakaban'' - subtrat untuk pelekatan telur ikan karper yang terbuat dari ijuk – pada tahun 1860, sehingga budi daya ikan karper di kolam di Galuh disimpulkan sudah berkembang berpuluh-puluh tahun sebelumnya.
 
Sedangkan penyebaran ikan karper di daerah Jawa lainnya, dikemukakan terjadi pada permulaan abad ke-20, terutama sesudah terbentuk "Jawatan Perikanan Darat" dari “Kementrian Pertanian” (Kemakmuran) saat itu.
 
Dari Jawa, ikan karper kemudian dikembangkan ke [[Bukittinggi]] ([[Sumatera Barat]]) tahun 1892. Berikutnya dikembangkan di [[Tondano]] ([[Minahasa]], [[Sulawesi Utara]]) tahun 1895, daerah [[Bali]] Selatan ([[Tabanan]]) tahun 1903, [[Ende]] ([[Flores]], [[NTT]]) tahun 1932 dan [[Sulawesi Selatan]] tahun 1935.
Selain itu, pada tahun 1927 atas permintaan Jawatan Perikanan Darat saat itu juga mendatangkan jenis-jenis ikan karper dari Negeri [[Belanda]], yakni jenis ''Galisia'' ("karper gajah") dan kemudian tahun 1930 didatangkan lagi karper jenis ''Frankisia'' ("karper kaca"). Menurut Djoko Suseno (2000), kedua jenis karper tersebut sangat digemari oleh petani karena rasa dagingnya lebih sedap, padat, durinya sedikit dan pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan ras-ras lokal yang sudah berkembang di Indonesia sebelumnya.
 
Pada tahun 1974, seperti yang dikemukakan Djoko Suseno (2000), Indonesia mengimpor ikan karper ras [[Taiwan]], ras [[Jerman]] dan ras ''fancy carp'' masing-masing dari [[Taiwan]], [[Jerman]] dan [[Jepang]]. Sekitar tahun 1977 Indonesia mengimpor "ikan karper ras yamato" dan "ras koi" dari Jepang. Ras-ras ikan karper yang diimpor tersebut dalam perkembangannya ternyata sulit dijaga kemurniannya karena berbaur dengan ras-ras ikan karper yang sudah ada di Indonesia sebelumnya sehingga terjadi persilangan dan membentuk ras-ras baru.
 
== Syarat dan Kebiasaan Hidup ==
Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150--600 meter di atas permukaan air [[laut]] ([[dpl]]) dan pada suhu 25-30° C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di perairan [[payau]] atau muara sungai yang ber[[salinitas]] ([[kadar garam]]) 25-30%.
25-30° C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di perairan [[payau]] atau muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30%o.
 
Ikan mas tergolong jenis [[omnivora]], yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan.
 
== Perkembangbiakan ==
Siklus hidup ikan mas dimulai dari perkembangan di dalam [[gonad]] ([[ovarium]] pada ikan betina yang menghasilkan [[telur]] dan [[testis]] pada ikan jantan yang menghasilkan [[sperma]]). Sebenarnya pemijahan ikan mas dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim. Namun, di habitat aslinya, ikan mas Beringsering memijah pada awal musim hujan, karena adanya rangsangan dari aroma tanah kering yang tergenang air.
 
Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.
Baris 73 ⟶ 81:
Sifat telur ikan mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan mas berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. [[Embrio]] akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh [[spermatozoa]].
 
Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva. [[Larva]] ikan mas mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan mas bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,505-0,6 mm dan bobotnya antara 18-20 mg.
 
Larva berubah menjadi ''[[kebul]]'' (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan mas memerlukan pasokan makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya. Pakan alami kebul terutama berasal dari [[zooplankton]], seperti [[rotifera]], [[moina]], dan [[daphnia]]. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-70% dari bobotnya.
 
Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi ''burayak'' yang berukuran 1-3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi ''putihan'' (benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3-5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi ''gelondongan'' yang bobot per ekornya sekitar 100 gram.
 
Gelondongan akan tumbuh terus menjadi ''induk''. Setelah enam bulan dipelihara, bobot induk ikan jantan bisa mencapai 500 gram. Sementara itu, induk betinanya bisa mencapai bobot 1,5 kg setelah berumur 15 bulan. Induk-induk ikan mas tersebut mempunyai kebiasaan mengaduk-aduk dasar perairan atau dasar kolam untuk mencari makanan.
 
== Jenis-jenis Ikan Mas (Karper) ==
Saat ini, banyak sekali jenis ikan mas yang beredar di kalangan petani, baik jenis yang berkualitas tidak terlalu tinggi hingga jenis unggul. Setiap daerah memiliki jenis ikan mas favorit, misalnya di [[Jawa Barat]], ikan mas yang paling digemari adalah jenis "ikan mas majalaya". Di daerah lain, jenis ini belum tentu disukai, begitu juga sebaliknya. Perbedaan tersebut biasanya dipengaruhi oleh selera masyarakat dan kebiasaan para petani yang membudidayakannya secara turun-temurun.
 
Dari beberapa jenis ikan mas yang telah dikenal masyarakat, "varietas majalaya" termasuk jenis unggul. Buktinya, varietas ini telah dilepas oleh [[Menteri Pertanian]] tahun 1999 dalam rangka HUT ke-25 [[Badan Litbang Pertanian]].
 
Jenis-jenis ikan mas secara umum dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yakni ikan mas konsumsi dan ikan mas hias. Jenis ikan mas konsumsi adalah jenis-jenis ikan mas yang dikonsumsi atau dimakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi yang berasal dari hewan. Sementara itu, jenis ikan mas hias umumnya digunakan untuk memenuhi kepuasan batin atau untuk hiasan (pajangan) dan dipelihara di kolam-kolam taman atau akuarium.