Paul Natorp: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ZéroBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: sv:Paul Natorp
Baris 1:
[[Berkas:Paul Natorp.jpg|thumb|Paul Natorp]]
'''Paul Natrop''' ('''Paul Gerhard Natorp''') ({{lahirmati||24 January |1|1854-||17 August |8|1924}}) adalah seorang pendidik dan [[filsuf]] dari [[Jerman]].<ref name="Avey">{{en}}Albert E. Avey., ''Handbook in The History of Philosophy'', New York: Barnes & Noble, Inc, 1954</ref> Dia adalah seorang neo-Kantian yang bersekolah di [[Marburg]].<ref name="Avey"/> Di sana dia menerapkan pandangan pada tafsir Plato dan metode keilmuwan.<ref name="Avey"/> Pada tahun 1910, dia menulis karya berjudul ''The Logical Basis of the Excact Sciences''.<ref name="Avey"/> Dalam karyanya itu dia mempertimbangkan [[logika]] dan [[epistemologi]] yang dapat menjadi kebebasan [[psikologi]].<ref name="Avey"/> [[Hukum]] pemikiran bukanlah hukum [[alam]], bukan juga [[teologi]].<ref name="Avey"/> Natorp berpikir bahwa bahwa hakikat benda yang dikemukakan [[Imanuel Kant|Kant]] merupakan konsep yang terbatas, sebuah kenyataan ideal yang tidak pernah dicapai.<ref name="Avey"/> Dia berbicara dari obyek-obyek sebagai pengetahuan yang tetap.<ref name="Avey"/> Nilai etikanya adalah warisan Kant dan [[Plato]] dan dengan penekanan hubungan [[sosial]].<ref name="Avey"/> Etika-etika, dunia [[pendidikan]], dan [[filsafat]] sosial adalah tahap dari pendidikan sosial atau teori tentang tatanan dari kehendak manusia.<ref name="Avey"/> Pendidikan seharusnya mengajarkan bagaimana seseorang dapat berbuat kebaikan dengan diawali dari kehendak yang dilatih.<ref name="Flohr">{{en}} Paul R. Mendes-Flohr., ''Divided passions: Jewish intellectuals and the experience of modernity'', Michigan: Wayne State University Press, 1991</ref> Salah satu kata yang diambil dari Kant adalah ''[[Apriori]]'', yaitu sesuatu yang sudah ada dalam pikiran sebelum bertemu pengalaman.<ref name="Flohr"/> Jadi, pikiran bisa dididik agar dapat memikirkan yang baik, sehingga ketika bertemu dengan realitas, maka tetap memikirkan kebaikan.<ref name="Flohr"/> Sebagaimana Kant, Natorp juga memandang bahwa [[agama]] bersandar pada ketiadaan perasaan obyek, karakter yang tidak dapat dijelaskan dari perubahan kepda perasaan keabadian.<ref name="Avey"/> Bagi Natorp, inti dari agama adalah ide kemanusiaan, berdasar pada kesadaran moral secara umum.<ref name="Avey"/> Di sini nyata warisan Kant yang mengatakan bahwa [[Allah]] melampaui penelitian manusia, Dia hanya didapat dalam kesadaran [[moral]].<ref name="Flohr"/>
 
 
== referensiReferensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Meninggal usia 70]]
[[Kategori:Tokoh Jerman]]
[[Kategori:Kelahiran 1854]]
[[Kategori:Kematian 1924]]
 
[[ca:Paul Natorp]]