Kepulauan Bonin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
sejarah |
|||
Baris 64:
Pada tahun 1917, sekitar 60-70 orang penduduk pulau mengklaim mereka sebagai keturunan pemukim berbahasa Inggris dari abad ke-19. Namun pada tahun 1941, tidak ada lagu orang Kepulauan Bonin yang mengaku diri mereka keturunan dari para kolonis.<ref>''National Geographic'', October 1944, pp. 387–388, 404.</ref> Di antara penduduk saat ini termasuk beberapa orang yang mengaku dirinya masih bersaudara dengan Nathaniel Savory.<ref>{{cite web|url=http://www.ogasawara-channel.com/contents/mouriso.htm|title=父島の宿|accessdate=2007-09-05}}</ref> [[Berkas:Bonin Island well 1941.jpg|thumb|right|160px|Seorang pria di tepi sumur, tampak bangunan dengan atap jerami, sisi dinding tidak dicat yang termakan cuaca, suasana kepulauan ini sebelum Perang Dunia II.]]
Penduduk Kepulauan Ogasawara statusnya diturunkan pada awal [[zaman Shōwa]]. Semasa [[Perang Dunia II]], sebagian besar penduduk dievakuasi paksa ke daratan utama. Jepang waktu itu memiliki pangkalan militer di Chichijima yang dipimpin oleh Mayor {{nihongo|[[Sueo Matoba]]|的場 末男|''Matoba Sueo''}}. Mayor Matoba
Setelah Perang Dunia II, kepulauan ini dikuasai oleh [[Angkatan Laut Amerika Serikat]] yang mengusir semua warga kecuali warga keturunan dari pemukim asli dan/atau yang berhubungan dengan pernikahan,<ref>[https://scholarspace.manoa.hawaii.edu/bitstream/10125/1794/12/bradshawsmall.pdf J. Bradshaw, "Review of English on the Bonin (Ogasawara) Islands"],''Language Documentation and Conservation'' v2, n1 (June 2008), pp. 176–8.</ref> sementara mengizinkan kembalinya penduduk [[Amerika Serikat]] berkulit putih, orang [[Eropa]], [[Mikronesia]], atau keturunan [[Polinesia]].<ref>Trumbull, Robert. [http://select.nytimes.com/gst/abstract.html?res=F50B15F63E54157A93C3A81788D85F428585F9&scp=51&sq=ogasawara&st=p "Bonin Islanders Seek U.S. Tie But Remain International Pawns; Descendants of Americans Ask Citizenship in Vain--Fight Return of Japanese,"] ''New York Times.'' March 11, 1956.</ref> Kepulauan ini dikembalikan ke Pemerintah Jepang pada tahun 1968, dan setelah itu warga negara Jepang diizinkan untuk kembali.
|