Kucing merah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Satriyaumbu (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Taxobox | image = Bay cat 1 Jim Sanderson-cropped.jpg | name = Bay Cat | status = EN | trend = down | status_system = iucn3.1 | status_ref = <ref name=iucn/> |Image:...'
 
Satriyaumbu (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Taxobox
| image = Bay cat 1 Jim Sanderson-cropped.jpg
| name = BayKucing Catmerah
| status = EN
| trend = down
Baris 24:
 
'''Kucing merah''' (Pardofelis badia), juga dikenal sebagai kucing Kalimantan, Kalimantan kucing merah, atau Kalimantan kucing marmer, adalah kucing liar endemik pulau Kalimantan yang muncul relatif jarang dibandingkan dengan sympatric felids, berdasarkan pada kurangnya historis serta catatan terakhir. Pada tahun 2002, IUCN mengklasifikasikan spesies yang bergantung pada hutan ini sebagai terancam punah karena penurunan populasi diproyeksikan oleh lebih dari 20% pada tahun 2020 karena kehilangan habitat. Seperti tahun 2007, ukuran populasi efektif diduga berada di bawah 2.500 individu dewasa.<ref name=iucn>Hearn, A., Sanderson, J., Ross, J., Wilting, A., Sunarto, S. 2008. [http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/4037/0 ''Pardofelis badia'']. In: IUCN 2012. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.2.</ref>
 
 
Kucing merah secara historis telah dicatat sebagai langka dan saat ini tampaknya terjadi pada kepadatan relatif rendah, bahkan di habitat asli.<ref name="cbsg09">Povey, K., Sunarto, H. J. G., Priatna, D., Ngoprasert, D., Reed, D., Wilting, A., Lynam, A., Haidai, I., Long, B., Johnson, A., Cheyne, S., Breitenmoser, C., Holzer, K., Byers, O. (eds.) CBSG. (2009) [http://www.cbsg.org/cbsg/workshopreports/26/small_felids_2009_final_report.pdf ''Clouded Leopard and Small Felid Conservation Summit Final Report.''] IUCN/SSC Conservation Breeding Specialist Group: Apple Valley, MN.</ref>
 
 
== Karakteristik ==