Xiongnu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
maraton
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
Alagos (bicara | kontrib)
maraton
Baris 1:
{{Infobox Former Country
'''Xiongnu''' ({{zh|c= 匈奴|p=Xiōngnú|w=Hsiung-nu}}; [[Middle Chinese]] [[Guangyun]]: {{IPA-ltc|xi̯woŋ˥˩nu˩|}}) adalah bangsa kuno berbasis nomad yang mendirikan suatu negara atau konfeerasi.<ref>{{cite book|last=Ebrey|first=Patricia Buckley|title=The Cambridge Illustrated History of China|year=2nd edition, 2010|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-12433-1|url=http://books.google.com/?id=vr81YoYK0c4C&pg=PA69&dq=%22Xiongnu+Confederation%22#v=onepage&q=%22Xiongnu%20Confederation%22&f=false|page=69}}</ref> Sebagian besar informasi mengenai Xiongnu berasal dari sumber-sumber Cina, sehingga nama-nama dan gelar Xinongnu yang diketahui sekarang merupakan transliterasi bahasa Cina dari bahasa asli Xiongnu.
|conventional_long_name = Xiongnu
|common_name = Xiongnu
|continent = Asia
|region = Asia Tengah
|status = Konfederasi Nomad
|year_start = Abad ke-3 SM
|year_end = 460-an M
|capital = [[Longcheng (Xiongnu)|Longcheng]] (龙城/蘢城), dekat [[Monumen Khöshöö Tsaidam|Khoshoo Tsaidam]] ([[Mongolia]] modern), dijadikan tempat pertemuan tahunan, dan ibukota ''de facto''
|image_map = XiongnuMap.png
|image_map_caption = Wilayah Xiongnu (hijau), Sekitar 250 SM
|flag_s1 =
|flag_s1 =
|s2 = Negara Xianbei
|flag_s2 =
|religion = Kemungkinan [[Tengriisme]]<ref name="Yuri Pines Tengri">Yuri Pines, [http://books.google.de/books?id=EA3lfFV9W7IC The Everlasting Empire: The Political Culture of Ancient China and Its Imperial Legacy], Princeton University Press, 2012, p.37. ISBN 1400842271, 9781400842278:
*"''The nomads had their own concept of Great Unity: they believed that the high god of the steppe, Heaven/Tengri, confers the right to rule on a single charismatic clan. This notion had already emerged vividly in the Xiongnu empire, and it surely influenced the nomadic rulers of China in their endorsement of the Chinese idea of unified rule.''"</ref><ref name="John Tengri">John Man, Attila: the barbarian king who challenged Rome, Bantam, 2005, p.62. University of Michigan. ISBN 0593052919, 9780593052914:
*"''The Xiongnu also worshipped Tengri. A history of the Han dynasty (206 BC - AD 8), written towards the end of the first century by the historian Pan Ku, in a section on the Xiongnu, says, 'They refer to their ruler by the title cheng li [a transliteration of tengri] ku t'u [son] shan-yii [king]' i.e. something like 'His Majesty, the Son of Heaven'. In early Turkish inscriptions, the ruler has his power from Tengri; and Tengri was the name given to Uighur kings of the eighth and ninth centuries.''"</ref>
|currency =
|legislature =
|title_leader = [[Chanyu]]
|leader1 =
|year_leader1 =
|leader2 =
|year_leader2 =
|category =
}}'''Xiongnu''' ({{zh|c= 匈奴|p=Xiōngnú|w=Hsiung-nu}}; [[Middle Chinese]] [[Guangyun]]: {{IPA-ltc|xi̯woŋ˥˩nu˩|}}) adalah bangsa kuno berbasis nomad yang mendirikan suatu negara atau konfederasi di Mongolia dan Cina.<ref>{{cite book|last=Ebrey|first=Patricia Buckley|title=The Cambridge Illustrated History of China|year=2nd edition, 2010|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-12433-1|url=http://books.google.com/?id=vr81YoYK0c4C&pg=PA69&dq=%22Xiongnu+Confederation%22#v=onepage&q=%22Xiongnu%20Confederation%22&f=false|page=69}}</ref> Sebagian besar informasi mengenai Xiongnu berasal dari sumber-sumber Cina, sehingga nama-nama dan gelar Xinongnu yang diketahui sekarang merupakan transliterasi bahasa Cina dari bahasa asli Xiongnu.
 
Identitas inti etnik Xiongnu tak diketahui secara pasti, karena hanya sedikit kata, terutama gelar dan nama pribadi, yang terdapat dalam sumber-sumber Cina. Pendapat dari sejarawan mengenai bahasa yang dituturkan oleh bangsa Xiongnu antara lain [[bahasa Mongol]], [[bahasa Turk]], [[bahasa Yenisi]],<ref>Adas 2001: 88</ref><ref name="beckwith">Beckwith 2009: 404-405, nn. 51-52.</ref> [[bahasa Tokharia]], dan [[bahasa Ural]].<ref>Di Cosmo, 2004, hlm. 166</ref> Nama ''Xiongnu'' kemungkinan merupakan kognat bagi nama [[suku [[Hun]], namun bukti untuk pendapat ini cukup kontroversial.<ref name="beckwith" /><ref name="vaissiere2006">Vaissière 2006</ref>
 
Sumber-sumber Cina dari abad ke-3 SM melaporkan bahwa bangsa Xiongnu mencdirikanmendirikan sebuah kekaisaran di bawah [[Modu Chanyu]], pemimpin agung mereka setelah tahun 209&nbsp;SM.<ref>diDi Cosmo 2004: 186</ref> Kekaisaran ini membentang melampau perbatasan [[Mongolia]] modern. Setelah mengalahkan [[suku Yuezhi]] yang sebelumnya dominan pada abad ke-2 SM, Xiongnu menjadi kekuasaan yang dominan di stepa di Asia timur. Mereka aktif di [[Siberia]], [[Mongolia]], [[Manchuria]] barat, dan provinsi [[Mongolia Dalam]], [[Gansu]] dan [[Xinjiang]] di Cina. Hubungan antara dinasti-dinasti awal Cina dengan Xiongnu cukup rumit, dengana adanayadanya periode konflik militer dan intrik yang berulang dan silih berganti, serta ada pula pertukaran upeti, perdagangan, dan perjanjiankesepakatan pernikahan.
 
== Sejarah ==
=== Sejarah awal ===
[[Sima Qian]] menuliskan, berdasarkan catatan Cina yang lebih awal ([[Tawarikh Babmu]]), bahwa klan penguasa Xiongnu merupakan keturunan [[Chunwei]] (淳維 "suku Chun"), kemungkinan putra [[Jie (penguasa)|Jie]], penguasa terakhir dari [[Diansti Xia]] yang kemungkinan merupakan legenda (sek. 2070–1600 SM).
 
Xiongnu pada awalnya merupakan kumpulan suku kecil yang tinggal di dataran tinggi Mongolia yang tandus. Mereka diakui sebagai salah satu noman paling terkenal yang berbatasan dengan Kekaisaran Han.<ref name="Jerry Bentley 1993">Jerry Bentley, ''Old World Encounters: Cross-Cultural Contacts and Exchanges in Pre-Modern Times'' (New York: Oxford University Press, 1993), hlm. 36</ref> Selama [[Dinasti Zhou Timur]] (1045–256 SM), kampanye militer oleh [[negara bawahan]] Zhou untuk menekan "bangsa barbar" jahat lainnya memungkinkan Xiongnu untuk memperoleh kesempatan untuk mengisi kekosongan kekuasaan. Nomad yang baru bangkit ini menjadi permasalahan besar bagi Cina, karena gaya hidup mereka yang berbasis kuda membuat mereka mampu melancarkan invasi secara cepat dan menyerbu pedesaaan dan perkotaan kecil. Selama [[Periode Negara Perang]] (476–221 SM), tiga dari tujuh negara perang berbatasan dengan wilayah Xiongnu, dan serangkaan benteng pertahanan yang saling bersambungan pun dibangun, yang kelak digabungakandigabungkan menjadi [[Tembok Besar]].
 
Selama [[Dinasti Qin]] (221 hingga 206 SM), pasukan Cina, di bawah komando Jenderal [[Meng Tian]], menghalau bangsa Xiongnu hingga mereka menjauh. ia juga merebut kembali daerah [[Ordos]]. Kehadiran [[Orang Donghu|suku Donghu]] yang kuat di timur dan suku Yuezhi di barat juga membuat bangsa Xiongu semakin kewalahanterdesak, memaksa mereka berpindah lebih jauh ke utara selama dekade berikutnya. Dengan runtuhnya Dinasti Qin dan [[Pertikaian Chu-Han|perang saudara yang terjadi selanjutnya]] (206–202 SM), bangsa Xiongnu, di bawah [[Chanyu]] [[Toumen]], mampu bermigrasi kembali ke wilayah perbatasan Cina.
=== Konfederasi ===
Pada 209 SM, tiga tahun sebelum berdirinya [[Dinasti Han]], Xiongnu bersatu dalam sebuah konfederasi yang kuat di bawah seorang ''[[chanyu]]'' baru yang bernama [[Modu Chanyu]]. Kesatuan politik yang baru ini mengubah mereka menjadi negara yang lebih tangguh dengan memungkinkan pembentukan pasukan yang lebih besar dan kemampuan untuk melaksanakan koordinasi strategi yang lebih baik. Alasan untuk menciptakan konfederasi tidak diketahui secara pasti. Diduga bahwa mereka membutuhkan negara yang lebih kuat untuk berhadapan dengan penyatuan Cina oleh Qin<ref>Barfield 1989</ref> yang berakibat pada lepasnya [[Ordos]] di tangan [[Meng Tian]], atau krisis politik yang melanda Xiongnu pada tahun 215 SM, ketika pasukan Qin mengusir mereka dari padang rumput mereka di [[Sungai Kuning]];<ref>Di Cosmo 1999: 885-966</ref>
 
Setelah menjalin kesatuan dalam negeri, Modi memperluas kekaisarannya ke segala arah. Ke utara, ia menaklukan sejumlah bangsa nomad, termasuk [[suku Dingling]] di Siberia selatan. Ia memusnahkan kekuasaan [[Orang Donghu|suku Donghu]] di Mongolia timur dan Manchuria, serta mengalahkan [[Yuezhi]] di [[Koridor Hexi]] di [[Gansu]] di mana putranya Jizhu membuat membuat gelas dari tengkorak raja Yuezhi. Modu juga menduduki ulang semua wilayah yang sebelumnya direbut oleh jenderal Qin, Meng Tian. Di bawah kepemimpinan Modu, Xiongnu menjadi ancaman bagi Dinasti Han, bahkan nyaris membuat Liu Bang kehilangan tahtanya pada 200 SM.<ref name="Jerry Bentley 1993"/> Setelah Modu meninggal pada 174 SM, Xiongnu telah mengusir suku Yuezhi dari Koridor Hexi, membunuh raja Yuezhi dalam prosesnya dan memantapkan kehadiran mereka di [[Daerah Barat]] Xinjiang.
Pada 209 SM, tiga tahun sebelum berdirinya [[Dinasti Han]], Xiongnu bersatu dalam sebuah konfederasi yang kuat di bawah seorang ''[[chanyu]]'' baru yang bernama [[Modu Chanyu]]. Kesatuan politik yang baru ini mengubah mereka menjadi negara yang lebih tangguh dengan memungkinkan pembentukan pasukan yang lebih besar dan kemampuan untuk melaksanakan koordinasi strategi yang lebih baik. Alasan untuk menciptakan konfederasi tidak diketahui secara pasti. Diduga bahwa mereka membutuhkan negara yang lebih kuat untuk berhadapan dengan penyatuan Cina oleh Qin<ref>Barfield 1989</ref> yang berakibat pada lepasnya [[Ordos]] di tangan [[Meng Tian]], atau krisis politik yang melanda Xiongnu pada tahun 215 SM, ketika pasukan Qin mengusir mereka dari padang rumput mereka di [[Sungai Kuning]];<ref>Cosmo 1999: 885-966</ref>
 
Setelah masa Modu, para pemimpin Xiongnu berikutnya membentuk sistem organisasi politik dualisme dengan cabang Xiongnu kiri dan kanan dibagi pada basis regional. ''Chanyu'' atau ''shan-yü'' – penguasa tertinggi yang setara dengan "[[Kaisar China|Putra Langit]]" di Cina – memiliki otoritas langsung atas wilayah di tengahnya. [[Longcheng]] (蘢城), dekat [[Monumen Khöshöö Tsaidam|Khöshöö Tsaidam]] di Mongolia, menjadi tempat pertemuan tahunan dan dijadikan ibukota Xiongnu.<ref name=yuuu86-384>{{cite book | last=Yü | first=Ying-shih | chapter=Han Foreign Relations | title=The Cambridge History of China, Volume 1: The Ch'in and Han Empires, 221 B.C. - A.D. 220 | year=1986 | publisher=Cambridge University Press | location=Cambridge | isbn=0-521-24327-0 | page=384}}</ref>
Setelah menjalin kesatuan dalam negeri, Modi memperluas kekaisaranna ke segala arah. Ke utara, ia menaklukan sejumlah bangsa nomad, termask[[suku Dingling]] di Siberia selatan. Ia memusnahkan kekuasaan [[Orang Donghu|suku Donghu]] di Mongolia timur dan Manchuria, serta mengalahkan [[Yuezhi]] di [[Koridor Hexi]] di [[Gansu]] di mana putranya Jizhu membuat membuat gelas dati tengkorak raja Yuezhi. Modu juga menduduki ulang semua wilayah yang sebelumnya direbut oleh jenderal Qin, Meng Tian. Di bawah kepemimpinan Modu, Xiongnu menjadi ancaman bagi Dinasti Han, bahkan nyaris membuat Liu Bang kehilangan tahtanya pada 200 SM.<ref name="Jerry Bentley 1993"/> Setelah Modu meninggal pada 174 SM, Xiongnu telah mengusir suku Yuezhi dari Koridor Hexi, membunuh reaja Yuezhi dalam prosesnya dan memantapkan kehadiran mereka di [[Daerah Barat]] Xinjiang.
 
Pada musim dingin tahun 200 SM, menyusul pengepungan [[Taiyuan]], [[Gaozu dari Han|Kaisar Gao]] secara langsung memimpin sebuah kampanye militer melawan Modun. Pada [[Pertempuran Baideng]], ia disergap oleh pasukan yang diduga berjumlah sekitar 300.000 kavaleri elite Xiongnu. Sang kaisar terputus dari perbekalan dan bala bantuan selama tujuh hari, dan nyaris tak dapat melarikan diri.
Setelah masa Modu, para pemimpin Xiongnu berikutnya membentuk sistem organisasi politik dualisme dengan cabang Xiongnu kiri dan kanan dibagi pad abasis regional. ''Chanyu'' atau ''shan-yü'' – penguasa tertinggi yang setara dengan "[[Kaisar China|Putra Langit]]" di Cina – memiliki otoritas langsung atas wilayah di tengahnya. [[Longcheng]] (蘢城), dekat [[Monumen Khöshöö Tsaidam|Khöshöö Tsaidam]] di Mongolia, menjadi tempat pertemuan tahunan dan dijadikan ibukota Xiongnu.<ref name=yuuu86-384>{{cite book | last=Yü | first=Ying-shih | chapter=Han Foreign Relations | title=The Cambridge History of China, Volume 1: The Ch'in and Han Empires, 221 B.C. - A.D. 220 | year=1986 | publisher=Cambridge University Press | location=Cambridge | isbn=0-521-24327-0 | page=384}}</ref>
 
Pada musim dingin tahun 200 SM, menyusul pengepungan [[Taiyuan]], [[Gaozu dari Han|Kaisar Gao]] secara langsung memimpin sebuah kampanye militer melawan Modu. Pada [[Pertempuran Baideng]], ia disergap oleh pasukan yang diduga berjumlah sekitar 300.000 kavaleri elite Xiongnu. Sang kaisar terputus dari perbekalan dan bala bantuan selama tujuh hari, dan nyaris tak dapat melarikan diri.
 
Setelah kekalahan di Pingcheng, kaisar Han mengabaikan solusi militer terhadap ancaman Xiongnu. Alih-alih, pada 198 SM, pejabat istana, Liu Jing (劉敬) dikirim untuk bernegosiasi. Kesepakatan damai akhirnya dicapai antara kedua belah pihak, yang meliputi pernikahan pangerah Han dalam suatu ''chanyu'' (disebut ''[[heqin]]'' 和親 untuk "kekerabatan harmonis"); hadiah rutin untuk Xiongnu yang berupa sutra, minuman keras, dan beras; status yang setara antara kedua negara; dan Tembok Besar sebagai perbatasan bersama.
 
== Catatan kaki ==
{{reflist|2}}
 
== Rujukan ==
=== Sumber kuno ===
*[[Ban Gu]] et al., ''[[Book of Han]]'', esp. vol. 94, [[:zh:s:漢書/卷094上|part 1]], [[:zh:s:漢書/卷094下|part 2]].
*[[Fan Ye (historian)|Fan Ye]] et al., ''[[Book of Later Han]]'', esp. [[:zh:s:後漢書/卷89|vol. 89]].
*[[Sima Qian]] et al., ''[[Records of the Grand Historian]]'', esp. [[:zh:s:史記/卷110|vol. 110]].
 
=== Sumber modern ===
*Adas, Michael. 2001. ''Agricultural and Pastoral Societies in Ancient and Classical History'', American Historical Association/Temple University Press.
*Beckwith, Christopher I. 2009. ''Empires of the Silk Road: A History of Central Eurasia from the Bronze Age to the Present''. Princeton University Press. ISBN 978-0-691-13589-2
*Di Cosmo, Nicola. 2004. ''Ancient China and its Enemies: The Rise of Nomadic Power in East Asian History''. Cambridge University Press. (First paperback edition; original edition 2002)
Vaissière, Étienne de la. 2006. [http://www.iranicaonline.org/articles/xiongnu Xiongnu]. ''Encyclopædia Iranica'' online.
*Di Cosmo, Nicola. 1999. The Northern Frontier in Pre-Imperial China. In: ''The Cambridge History of Ancient China'', edited by Michael Loewe and Edward Shaughnessy. Cambridge University Press.
 
== Pranala luar ==
*[http://depts.washington.edu/silkroad/exhibit/xiongnu/xiongnu.html Material Culture presented by University of Washington]
*[http://www.experiencefestival.com/xiongnu_-_origins_and_early_history_of_the_xiongnu#.UMi9NoNfCw1 Encyclopedic Archive on Xiongnu]
*[http://depts.washington.edu/silkroad/archaeology/mongolia/xiongnu/xiongnuarchhist/xiongnuarchhist.html Xiongnu Archaeology Enters a New Century]
 
[[Category:Pendirian abad ke-3 SM]]
[[Category:Pembubaran 460]]
[[Category:Sejarah bangsa Turk]]
[[Category:Negara Turk historis]]
[[Category:Dinasti Turk]]
[[Category:Noad Eurasia]]
[[Category:Bangsa kuno di Cina]]
[[Category:Sejarah Mongolia]]
[[Category:Peradaban dan kekasiaran pemanah berkuda]]
[[Category:Xiongnu| ]]
 
{{Link GA|zh-classical}}
[[az:Böyük Hun İmperiyası]]
[[bg:Хунну]]
[[ca:Xiongnu]]
[[cv:Хунну]]
[[de:Xiongnu]]
[[es:Xiongnu]]
[[eo:Ŝiungnuoj]]
[[fr:Xiongnu]]
[[hak:Hiûng-nù]]
[[ko:흉노]]
[[hi:शियोंगनु लोग]]
[[it:Xiongnu]]
[[he:שיונגנו]]
[[kk:Ғұндар мемлекеті]]
[[ky:Хунну]]
[[la:Xiongnu]]
[[lt:Šiongnu]]
[[hu:Hsziungnuk]]
[[mn:Хүннү гүрэн]]
[[nl:Xiongnu]]
[[ja:匈奴]]
[[no:Xiongnu]]
[[pl:Xiongnu]]
[[pt:Xiongnu]]
[[ro:Xiongnu]]
[[ru:Хунну]]
[[simple:Xiongnu]]
[[sh:Xiongnu]]
[[sv:Xiongnu]]
[[tt:Хунну]]
[[tr:Hiung-nu]]
[[uk:Хунну]]
[[vi:Hung Nô]]
[[zh-classical:匈奴]]
[[wuu:匈奴编年史]]
[[zh-yue:匈奴]]
[[zh:匈奴]]