SMA Negeri 7 Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
}}
'''SMA Negeri (SMAN) 7 Bandung''', merupakan salah satu [[Sekolah Menengah Atas]] Negeri yang ada di [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Sama dengan SMA pada umumnya di [[Indonesia]] masa [[pendidikan]] [[sekolah]] di SMAN 7 Bandung ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII.
 
Pada tahun 1948, Haji Abdul Syukur seorang kaya raya (baca: tuan tanah) banyak memiliki tanah di setiap penjuru kota Bandung, salah satunya adalah tanah yang berada di Lengkong Kecil ini.
 
Yayasan Hoa Chian Hok menyewa tanah ini untuk dijadikan sekolah dasar, tetapi pada bulan Mei 1963 terjadi perlawanan terhadap rakyat Tionghoa, maka semua sekolah Tionghoa diambil alih oleh pemerintah. Kemudian yayasan menyerahkan kepada Kanwil Departemen P dan K sehingga akhirnya bangunan tersebut menjadi sebuah SMA Filial dari SMA 2. Berdasarkan S.K. Kanwil Departemen P dan K Propinsi Jawa Barat tanggal 30 Mei 1966, semua gedung tersebut diresmikan sebagai gedung milik SMA Negeri 7 Bandung.
 
Adapun kepala sekolah yang pernah memimpin SMAN 7 Bandung adalah sebagai berikut:
 
Drs. H. Ruskandi Fakih (1963-1970)
Drs. Sutarya Abdul Ghani (1970-1972)
Drs. Adhiat (1972-1976)
Drs. Muh Yahya Hasyim (1976-1984)
Drs. Rasidi (1984-1988)
Drs. TH. Lebdoto (1988-1989)
Ena Sumpena, BA (1989-1992)
Drs. H. Solichin Rifai (1992-1996)
Drs. Ili Setiadi (1996-2000)
Drs. Jumadiat Marzuki (2000-2002)
Drs. H. Nana (2002-2005)
Drs. Nanang (2005-2006)
Drs. Karyo Sunaryo (2006-2012)
Drs. Maman Suandana MM (2012-Sekarang)
SMA Negeri 7 pernah mengalami masa-masa keemasan yaitu ketika dibawah kepemimpinan Pak Yahya Hasyim, periode 1976-1984. Ketika itu sekolah ini masih disejajarkan dengan SMA-SMA favorit lain di Bandung. Dan yang paling membanggakan pada saat itu adalah lahirnya kader-kader kepala sekolah, sehingga banyak sekali kepala sekolah yang berasal dari SMAN 7 Bandung.
 
SMAN 7 Bandung sekarang akhirnya bisa lepas dari kesan buruk sebagai sarang gank motor, karena pihak sekolah bertindak tegas terhadap segala bentuk pelanggaran kriminal, yaitu berupa skorsing atau pengembalian kepada orang tua. SMAN 7 Bandung terus berbenah dengan cara menata lingkungan, membangun dan merawat sarana prasarana kelas dan bangunan penunjang belajar.
 
Dengan demikian, SMA 7 Bandung terus bergerak menuju masa kejayaan kembali. Disamping usaha sekolah, kreatifitas dan kiprah positif siswa dan alumni turut mempercepat dan mengangkat citra SMAN 7 Bandung.
 
==Akreditasi==
Baris 38 ⟶ 64:
* Pasch (Partner Schule - Ekstrakurikuler Bahasa Jerman)
* Kamus (Keluarga Muslim)
* Ketertiban Siswa (KS, KEAMANAN SMAN 7 Bandung CORPS 5K)
* Glamz Cheerleaders
* dll