Vitalisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 32:
Faktanya, beberapa pikiran pakar ilmiah terbesar terus menyelidiki kemungkinan sifat yang berguna. Louis Pasteur, tidak lama setelah terkenal dari [[''Generatio Spontanea'']], melakukan beberapa percobaan bahwa ia merasa mendukung konsep penting dari kehidupan. Menurut Bechtel, pasteur "fermentasi dipasang ke dalam sebuah program yang lebih umum menggambarkan reaksi khusus yang hanya terjadi dalam organisme hidup”. Ini merupakan fenomena penting dan tidak bisa diuraikan. Pada tahun 1858 ,Pasteur menunjukkan bahwa fermentasi hanya terjadi ketika sel-sel hidup dan ada.
<!--▼
====Biologi====
Dengan munculnya mekanisme dalam ilmu pengetahuan di abad 16, hanya sedikit ilmuwan
Caspar Friedrich Wolff (1733-1794) dianggap sebagai bapak embriologi deskriptif epigenetik karena ia mampu menandai titik
Johann Friedrich Blumenbach mendirikan epigenesis sebagai model pemikiran di bidang ilmu pengetahuan pada tahun 1781 dengan
Antara 1833 dan 1844, Johannes Peter Müller menulis sebuah buku tentang fisiologi berjudul ''Handbuch der Physiologie'', yang menjadi buku terkenal sepanjang abad
Vitalisme juga penting dalam pemikiran kemudian
Pembangunan dimulai dengan manifoldnesses memerintahkan beberapa, tapi manifoldnesses menciptakan, oleh interaksi, manifoldnesses baru, dan ini dapat, dengan bertindak kembali pada yang asli, untuk memprovokasi perbedaan baru, dan sebagainya. Dengan setiap respon baru, penyebab baru segera disediakan, dan reaktivitas khusus baru untuk tanggapan khusus lebih lanjut. Kami memperoleh struktur yang kompleks dari yang sederhana diberikan dalam telur.
Argumen utamanya adalah bahwa ketika seseorang memotong sebuah embrio landak laut setelah pembagian pertama atau dua, bagian-bagian yang tidak menjadi bagian
Kaum vitalis sangat menolak teori Darwin tentang seleksi alam. Karena kecenderungan teleologis mereka, mereka sangat menolak selektonism nya. Teori Darwin tentang evolusi menyangkalkeberadaan setiap teleology kosmik, vitalis yang melihat teori Darwin menilainya terlalu materialistis untuk menjelaskan kompleksitas kehidupan. Driesch adalah anti-Darwin yang kuat.
Vitalis lainnya termasuk Johannes Reinke dan Oscar Hertwig. Reenke menggunakan kata neovitalism untuk mendiskripsikan karyanya. ia mengklaim bahwa itu akhirnya akan diverifikasi melalui eksperimen dan ingin member perbaikan atas teori vitalistik lainnya. Karya Reinke merupakan pengaruh untuk Carl Jung.
▲<!--
Alfred Russel Wallace percaya hal baru yang bersifat kualitatif bisa muncul melalui proses evolusi, khususnya fenomena kehidupan dan pikiran, seperti vitalist Wallace dikaitkan dengan hal baru agen supranatural. Kemudian dalam hidupnya, Wallace adalah seorang penganjur spiritualisme dan percaya pada asal-usul non-materi untuk kelas mental yang lebih tinggi dari manusia. Ia percaya bahwa evolusi menyarankan bahwa alam semesta memiliki tujuan, dan bahwa aspek-aspek tertentu dari orgaisme tidak dijelaskan dalam hal proses murni materialistik seperti ditulis dalam sebuah artikel majalah 1909 yang berjudul The World of Life, yang kemudian diperluas menjadi sebuah buku dengan nama yang sama.
|