Diskriminasi terhadap Tionghoa-Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Diskriminasi dan kekerasan terhadap orang-orang keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] di [[Indonesia]] telah dicatat setidaknya sejak tahun 1740, ketika [[Hindia Belanda|Pemerintah Kolonial Belanda]] membunuh sampai dengan 10.000 orang keturunan Tionghoa selama peristiwa [[Geger Pacinan]]. Sejak saat itu, diskriminasi dan kekerasan telah dicatat baik oleh pemerintah asing dan Indonesia. Kejadian terburuk terjadi pada tahun 1998, ketika ratusan orang Tionghoa tewas dan puluhan lainnya diperkosa selama [[Kerusuhan Mei 1998|kerusuhan Mei 1998]].
 
Diskriminasi dapat mengambil bentuk kekerasan, diksi atau penggunaan bahasa, dan undang-undang yang sangat membatasi. Karena diskriminasi ini, Tionghoa-Indonesia telah mengalami krisis identitas, tidak dapat diterima oleh [[Cina]] dan penduduk Indonesia asli.
 
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]