Patung sembahan Mikha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
Baris 5:
Dalam [[Hakim-hakim 17|Kitab Hakim-hakim pasal 17]] dikisahkan bahwa Mikha yang tinggal di pegunungan [[suku Efraim|Efraim]] mencuri 1100 uang perak dari ibunya. Ketika mendengar ibunya mengutuk karena hal itu, ia mengaku bahwa uang itu diambilnya, lalu ia mengembalikan kepada ibunya. Mengetahui hal itu, ibunya bermaksud menguduskan uang itu untuk Allah ([[YHWH]]) dengan membuat patung berhala dari perak. Ibunya memberikan 200 uang perak kepada tukang perak untuk membuat patung tersebut, yang kemudian ditempatkan dalam kuil milik Mikha. Kemudian Mikha membuat [[efod]] dan [[terafim]], serta mengangkat salah satu anak laki-lakinya menjadi imam. Seorang Lewi muda yang berasal dari kota [[Betlehem]] di wilayah [[suku Yehuda]], tinggal menetap di dekat tempat Mikah sebagai orang asing. Ketika berkunjung ke rumah Mikha, ia diminta oleh Mikha menjadi imam untuk kuilnya dengan upah 10 uang perak setahun, pakaian, dan makanan. Orang Lewi itu bersedia menjadi imam untuk kuil Mikha.
 
Suku Dan yang saat itu belum mempunyai tanah milik (karena kalah kuat dengan suku-suku Kanaan yang menempatinya) mengirim 5 orang pahlawan dari [[Zora]] dan [[EstaolEsytaol]], untuk mengintai tanah lain. Sejumlah pakar berpendapat bahwa suku Dan sebenarnya merupakan "orang-orang laut" ("''Sea People''"), sehingga mereka "tinggal dekat kapal-kapal?"<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 5:17}}</ref> dalam nyanyian [[Debora]] ([[Hakim-hakim 5]]), dan tidak mempunyai tanah di Israel sebagai milik warisan,<ref>''Australian Journal of Biblical Archaeology'', Yigael Yadin, ''And Dan, Why Did He Remain in Ships?'' 1968</ref><ref>''[[Biblical Archaeology Review]]'', ''When Canaanites and Philistines Ruled Ashkelon'', March/April 1991</ref> meskipun pakar lain berargumen bahwa suku Dan pindah dari tanah warisan mereka karena dipaksa oleh orang-orang [[Filistin]].
 
Ketika lima orang dari suku Dan itu sampai ke rumah Mikha, mereka bermalam di sana. Mereka mengenali suara dialek atau intonasi keimaman,<ref>''[[Peake's Commentary on the Bible]]''</ref> dari orang Lewi itu dan menanyakan apa yang dilakukannya di sana. Orang Lewi itu memberikan penjelasan. Sekembalinya mereka ke sukunya, mereka melaporkan keadaan kota Lais, yang tidak mempunyai pertahanan dan terisolasi dari kota-kota orang [[Sidon]] yang lain. Suku Dan kemudian mengirim 600 prajurit untuk menyerang kota Lais. Dalam perjalan mereka melewati rumah Mikha, yang juga dilaporkan oleh 5 pengintai tersebut. Kelima orang itu memasuki rumah Mikha, membawa pergi patung berhala, [[efod]] dan [[terafim]], sementara 600 prajurit menunggu di gerbang. Imam dari suku Lewi itu menanyakan apa maksud tindakan itu, tetapi kemudian dibujuk untuk ikut serta supaya menjadi imam satu suku daripada imam di satu rumah saja.