Raja Silahisabungan (Silalahi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k ←Suntingan 112.215.66.68 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Wagino 20100516
Baris 10:
 
=== Marga Silalahi ===
Silalahi adalah salah satu [[marga Batak, bukan Pakpak Dairi]].
Dipastikan asal muasal marga Silalahi tentu berasal dari nama tanah kelahiran mereka yaitu Silalahi Nabolak. Silalahi Nabolak merupakan bius milik kelompok keturunan Raja Silahisabungan. Di Silalahi Nabolak, Raja Silahisabungan awalnya memiliki Delapan (8)anak, yaitu: Loho Raja, Tungkir Raja, Sondi Raja, Butar Raja, Dabariba Raja, Debang Raja, Batu Raja dan Tambun Raja. Kedelapan (8) anak Silahisabungan ini terlahir dari 2 istri. Tujuh (7) anak pertama berasal dari istri Raja Silahisabungan yang pertama bernama Pinggan Matio Padangbatanghari, sedangkan satu (1) anak terakhir (Tambun Raja) terlahir dari istri Raja Silahisabungan yang kedua yaitu Siboru Nailing Nairasaon.
 
Dari kedelapan (8) anak-anak Raja Silahisabungan diatas, tujuh (7) diantaranya berkembang di tanah (bius) yang dinamakan Silalahi Nabolak (otonomi Dairi: sekarang), sedangkan satu (1) lainnya, yaitu Tambun Raja, memilih kembali menemui ibunya dan menetap / tinggal disana, di negeri Sibisa Toba (Porsea. Di Sibisa, Tambun Raja lebih familiar disebut Raja Tambun). Ia menikah dengan putri pamannya sendiri (klan Manurung) dan memiliki keturunan Marga Tambun. Salah satu keturunan marga Tambun (Tambun Koling) di Toba Balige kemudian menurunkan marga Tambunan bagi keturunannya.
Marga Silalahi berasal dari nama seseorang , yaitu Nama yang diberikan RAJA SILAHISABUNGAN kepada anak pertamanya adalah SILAHI dari isteri pertama PINTA HAOMASAN BORU NI RAJA AMBATON, sedangkan SILAHIRAJA,ada penambahan kata 'RAJA' setelah SILAHI, adalah Nama yang diberikan tulangnya SIMBOLON TUA pada saat SILAHI masih bayi dan digendongnya, dengan harapan dapat berkembang bertambah banyak keturunannya, menjadi 'RAJA' dalam adat batak. Jadi nama lengkapnya adalah SILAHIRAJA
 
Setelah perkembangan beberapa dekade, keturunan tujuh (7) tujuh putra Raja Silahisabungan pun kemudian berkembang dan mencari (merantau) ke daerah baru, keluar dari teritori Silalahi Nabolak. Para keturunannya yang keluar dari Silalahi Nabolak ini umumnya kemudian memakai marga mereka menjadi Silalahi, sesuai nama nama negeri leluhur mereka, yaitu Silalahi Nabolak. Mereka juga menyebut mereka sebagai orang-orang (dari) Silalahi.
Dari nama SILAHI, mewarisi marga SILALAHI kepada keturunannya, dikenal juga sebagai marga SILALAHI RAJA. Dengan sendirinya SILALAHI sudah menjadi 'RAJA' , dengan banyaknya keturunannya sampai saat ini.
Di Balige, Marga Silalahi adalah keturunan Raja Parmahan Silalahi, klan Sondi Raja. Di Samosir, marga Silalahi terdiri dari keturunan dari beberapa marga, antara lain: Sihaloho, Situngkir dan Sidebang. Si Tanah Pakpak, Tanah Karo dan Tanah Simalungun, marga Silalahi umumnya terdiri dari keturunan Raja Silahisabungan, seperti Sihaloho, Situngkir, Sidabutar, Sidabariba, Sigiro, Pintubatu, Sidebang.
 
{{disambig nama}}