Maling Kutang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 38:
Keesokan harinya, Syamsul memanggil seorang dukun yang dipromosikan lewat sebuah selebaran. Ternyata sang dukun adalah Sugeni yang tentu ingin mengambil kutang. Syamsul segera ke atas dan membuang kutang tanpa dicegah Yuyun. Kutang itu tersangkut di odong-odong. Yuyun yang panik mengatakan odong-odong itu maling kutang dan iapun dikejar oleh warga. Saat warga menggebuki, Yuyun lari sambil membawa kutang sementara tukang odong-odong malah dilaporkan ke polisi. Syamsul dan Yuyun yang takut dipenjarapun berusaha membuang jauh-jauh kutang itu hingga ke hutan. Tentu saja Sugeni mengikuti mereka. Setelah Syamsul dan Yugeni membuang kutang di hutan, Sugeni dengan kostum gorillanya mengambil kutang tersebut dan malah disangka sebagai gorila yang kabur dari kebun binatang oleh dua penjaga hutan. Sugeni mengendap-ngendap masuk ke truk pengangkut barang yang terparkir di dekat hutan. Truk itu ternyata pengantar stok toko Syamsul dan Yuyun. Bakrie ([[Ence Bagus]]) sang pesuruh toko mengangkut kardus-kardus yang diantaranya terselip kutang. Kemudian Sugeni yang baru siuman karena senapan bius, terbangun dan tak mengetahui bahwa kutang telah berpindah lagi. Syamsul dan Yuyun yang baru pulang saat malam tentu terkejut melihat kutang itu masih ada di toko.
 
Syamsul dan Yuyun sampai membuangnya ke laut dan ke kuburan, tapi tetap saja tidak berhasil hingga akhirnya kutang itu dibakar. Sugeni, yang sempat disalahpahamkan hingga dipenjara, bertemu dengan seorang banci bernama Alfred yang mempunyai koneksi dengan salah satu toko ''underwear'' di Blok M. Sugenipun yang sudah bebas pergi dan mendapatkan fakta bahwa kutang itu adalah barang langka. Sang penjual mengatakan nama perancangnya, Slamet Kartowardoyo. Setelah mendapatkan satu darinya, Sugeni yang kembali ke rumah terkejut karena neneknya sudah meninggal. Karena sedih dan kesal, Sugeni dengan marah besarnya melemparkan kutang itu ke Syamsul dan Yuyun yang sedang stress karena toko mereka bangkrut. Bakrie yang tak jago menghitung diperdaya terus oleh para supplier. Bakrie yang memungut kutang itu dilihat oleh Ina dan dilaporkan ke polisi. Akhirnya setelah meluruskan semuanya, Syamsul, Yuyun, dan Bakrie pindah ke tempat lain.
 
Setahun kemudian, Syamsul dan Yuyun menjadi kaya berkat toko baru mereka yang menjual kutang. Di tempat lama mereka, suami istri ([[Andi Soraya]] dan ([[Epy Kusnandar]]) menempatinya dengan usaha toko kelontong juga. Sang istripun turut percaya takhayul. Alfred yang sudah bebas, ngompol di depan toko Ina saat malam hari dan ,membuang celana dalamnya yang masih agak kering. Karena ribut, Ina mengambilnya. Hal itu terlihat oleh suami istri itu dan mereka berniat mencuri celana dalam itu. Mengulangi kesalahpahaman yang dilakukan Syamsul dan Yuyun.